Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masuk dalam penilaian Kota Layak Anak (KLA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA). Untuk itu tim dari Kementerian melakukan verifikasi kelapangan untuk melakukan penilaian KLA tersebut. Penilaian dilakukan dari mulai sekolah, rumah singgah, Puskesmas dan lainnya yang berlangsung pada Jumat (8/6). Verifikasi penilaian ini, tidak hanya sekedar penilaian untuk juara, namun bagaiman membuat Tangsel nyaman menjadi tempat tinggal untuk anak-anak.
“Tentunya yang kami harapkan adalah peningkatan yang mutlak. Dimana Kota Tangsel harus menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. Dengan cara memenuhi fasilitas yang mereka butuhkan,” ujar Airin dalam sambutannya.
Dia mengatakan jika pada saat ini berbagai upaya sudah dilakukan. Dengan cara mendukung OPD terkait guna ikut mengembangkan pelayanan kepada anak-anak di Kota Tangsel. Terutama OPD yang memang bersentuhan langsung dengan kepentingan anak-anak. Misalnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) dengan berbagai program perlindungan anak.
Selain itu Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah dengan perpustakaan keliling lalu ada juga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan program Kartu Identitas Anak. Dan yang kerap menjadi tolak ukur keberhasilan KLA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan program sekolah ramah anak.
Dalam verifikasi itu, Airin menjelaskan ada banyak sekali program yang sudah dicanangkan oleh pemkot. Tak hanya itu, Pemkot juga kerap kali bekerjasama dengan stakeholder yang juga peduli dengan anak-anak. Sebut saja Forum Anak, Kampung Dongeng serta lainnya.
Mendengar semua penjelasan program yang dipaparkan oleh Pemkot, Ketua Tim Verifikasi Kementerian PPPA Sri Prihantini Lestari Wijayanti mengatakan bahwa Tangsel memang memiliki skor tinggi untuk predikat KLA. Verifikasi sekaligus Evaluasi ini menjadi salah satu faktor nilai apakah Tangsel bisa meraih predikat KLA seperti tahun sebelumnya.
“Melihat program yang dicanangkan. Saya dapat menilai bahwa Tangsel memang cukup baik dalam melaksanakan dan membuat kebijakan program khusus untuk anak,” katanya.
Dari 24 Indikator, yang sama seperti sebelumnya, memang ada perubahan. Namun ke arah yang lebih baik. Namun, meskipun begitu, dia berharap penghargaan KLA tidak menjadi tolak ukur semangat pemerintah untuk menjadikan kotanya sebagak KLA.
“KLA ada buka karena ada penghargaan. Tapi karena memang daerah tersebut harus memiliki kebijakan khusus soal anak. Bagaimanapun, kejayaan bangsa ada di tangan anak kita saat ini,” pungkasnya (hms/fid)
-
Kabupaten Tangerang20 jam ago
Persita Tangerang Kembali Gelar Laga Uji Coba Lawan Kuching City FC
-
Techno20 jam ago
Pre-order Galaxy Watch8 Sebelum 31 Juli 2025!
-
Banten20 jam ago
Komisi V DPRD Banten Terima Audiensi Forum Permusyawaratan Kelas Provinsi Banten
-
Bisnis20 jam ago
KAI Terus Optimalkan Aset Negara untuk Keberlanjutan dan Layanan Perkeretaapian Terbaik
-
Kabupaten Tangerang20 jam ago
Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid Temui Warga Kutajaya, Bahas Pembangunan dan Penanggulangan Banjir
-
Kota Tangerang20 jam ago
Pemkot Tangerang Normalisasi Saluran Irigasi Sipon
-
Nasional20 jam ago
Kemenag RI Apresiasi Pemda yang Berpihak pada Pendidikan Madrasah
-
Bisnis20 jam ago
Bisnis Lapangan Padel Makin Diminati, Pelaku Usaha Wajib Siapkan Perlindungan Asuransi