Connect with us

Serpong

Kloter Pertama Calon Jamaah Haji Tangsel Diberangkatkan

Hingga pemberangakatan kelompok terbang (kloter) pertama calon jamaah haji asal Tangerang Selatan (Tangsel), dipastikan kalau 10 calon haji (calhaj) gagal berangkat.

“Ada seorang calon jamaah haji asal Pondok Aren yang sampai hari ini,masih dirawat di ruang ICU,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Agus Salim, Rabu (11/9/2013).

Dengan demikian, dikatakannya jamaah tersebut akan ditunda keberangkatanya, dan bisa masuk pada kloter selanjutnya di bulan Oktober atau berangkat tahun depan.

Kekosongan kursi kloter 1 jamaah haji pun, bisa diisi oleh jamaah keberangkatan kloter selanjutnya. “Jadi tidak ada kekosongan kursi,” singkat Agus.

Advertisement

Penundaan keberangkatan haji pun masih diperbolehkan, sebab, bila sampai dibatalkan, calon jamaah pun harus mengikuti antrean awal.

“Kalau batal kami kembalikan uangnya, namun calon jamaah haji itu harus mengikuti antrean awal. Yakni baru berangkat 2024 nanti,” tuturnya.

Sementara itu, Agus juga menjelaskan adanya sembilan calon jamaah haji yang seharusnya berangkat tahun ini namun menunda.

Penundaan tersebut karena ada sanak keluarganya tak masuk kloter yang sama atau istrinya hamil. Tidak hanya penundaan, ada pula dua orang calon jamaah yang gagal berangkat karena meninggal dunia.

Advertisement

Dilepas Gubernur

Isak tangis mewarnai pelapasan Calon Jemaah Haji (Calhaj) Indonesia asal Banten yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) pertama Banten, pelepasan 455 calon jemaah haji dilaksanakan di lapangan Cilenggang Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Banten yang pelepasannya dipimpin langsung oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Rabu 11 September 2013.

Para keluarga calon jemaah haji ini tak kuasa menahan tangis saat kumandang adzan dibacakan oleh panitia sebagai peresmian keberangkatan ke 455 jemaah haji asal Banten ini.

Derai air mata semakin tak kuasa menahan tangis saat para rombongan jemaah haji ini mulai memasuki bus-bus untuk dibawa ke embarkasi Pondok Gede Jakarta guna di tampung semalam dan menjalani pemeriksaan administrasi juga kesehatan selama di embarkasi.

Advertisement

Dalam sambutannya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berpesan agar para jamaah menjaga diri dan senantiasa menjaga kesehatan selama beribadah di tanah suci. “Jagalah diri dan kesehatan selama beribadah disana, mengingat perbedaan cuaca yang sangat ekstrim dapat membuat daya tahan tubuh jemaah cepat kelelahan. Dan kembalilah ke tanah air sebagai haji yang mambrur,” ujar Gubernur.

Atut merasa bangga, sebab pada tahun lalu Indonesia menjadi negara terbaik dalam pelayanan jamaah haji di dunia.

“Penghargaan ini sedikit banyak juga Provinsi Banten ada kontribusinya. Untuk itu saya apresiasi kinerja kepala kantor Kementerian Agama Provinsi Banten beserta jajarannya,” tuturnya.

Atut pun meminta maaf, karena Banten termasuk wilayah yang mendapat kuota pemotongan jemaah haji pada tahun ini, “Dari 8 ribu jemaah haji, seribu enam ratus diantaranya terpaksa mengalami penundaan tahun ini, pemotongan kuota ini terjadi hingga 2016 dikarenakan adanya renovasi besar-besaran di Mekkah. Tapi Insya Allah yang tertunda, menjadi prioritas di tahun kemudian,” kata Atut.

Advertisement

Sebagai simbolis pelepasan, Atut menyerahkan bendera merah putih dan bendera Kota Tangerang Selatan kepada dua perwakilan jamaah.

Banten sendiri memberangkatkan jemaah hajinya tahun ini dalam dua gelombang, gelombang pertama jemaah haji masuk melalui Madina dan gelombang dua jemaah haji langsung ke Mekkah. (sindo/lentera)

Populer