Kementerian Komunikasi dan Informatika mengembangkan jaringan telekomunikasi 5G secara komprehensif. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail menyatakan hal itu ditujukan untuk menjadikan 5G sebagai lompatan besar bagi inovasi digital di Indonesia.
“Melalui kehadiran 5G di Indonesia, adopsi dan inovasi teknologi diharapkan akan semakin terakselerasi guna mendorong transformasi digital pada empat sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital,” ujarnya dalam Webinar bertajuk “5G dan Peran Insinyur Elektro dalam Pengembangan Transformasi Digital Indonesia”, dari Jakarta, Sabtu (26/06/2021).
Guna mengoptimalkan potensi teknologi 5G, Dirjen Ismail menyatakan Kementerian Kominfo menyiapkan lima aspek kebijakan yang komprehensif. “Regulasi, ketersediaan spektrum frekuensi radio, model bisnis yang efisien dan fleksibel, infrastruktur yang memadai, serta kesiapan perangkat, ekosistem, dan talenta digital,” jelasnya.
Mewakili Menkominfo Johnny G. Plate, Dirjen SDPPI mengatakan pemanfaatan teknologi dengan beragam aplikasi lokal dan talenta digital merupakan kunci pengembangan 5G untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negerinya sendiri. Menurutnya hal itu sesuai dengan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 yang telah dirampungkan Kementerian Kominfo.
“Aplikasi lokal perlu terus dikembangkan karena dapat menjadi killer apps pada teknologi 5G. Untuk itu, pengembang lokal berbasis komunitas perlu terus diberikan kesempatan dan pembinaan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dirjen Ismail memaparkan Kementerian Kominfo menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship (DTS) untuk memperkaya skill yang sesuai untuk era 5G agar kompetensi sumberdaya manusia Indonesia semakin advance.
“Adopsi dan inovasi teknologi yang semakin terdorong karena hadirnya 5G disebabkan kapabilitas dari 5G itu sendiri, sehingga tidak hanya meningkatkan user experience di sisi human-to-human communications, tetapi juga di sisi human-to-machine communications dan machine-to-machinecommunications,” jelasnya.
Dirjen SDPPI berharap, melalui webinar yang diselenggarakan Persatuan Insinyur Indonesia) dan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) Indonesia Section khususnya bidang Government Relation Chapter, dapat menjadi wadah bagi para akademisi untuk bersinergi dalam membangun solusi teknologi berbasis 5G.
“Juga, menjadi wadah untuk kolaborasi Penta Helix mendorong tumbuhnya inovasi digital dan ekosistem 5G. Diharapkan para anggotanya dapat mengambil peran aktif dalam membangun solusi teknologi berbasis 5G dan IoT yang memiliki kearifan lokal, serta dapat melakukan upskilling untuk meningkatkan daya saing dan menjadi agent of change agar masyarakat dapat memperoleh manfaat lebih besar dari hadirnya layanan 5G,” paparnya.
Selain Dirjen SDPPI Kominfo, webinar juga diisi dengan pembicara Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, LT. Handoko dan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier. hadir pula perwakilan ekosistem 5G antara lain dari Telkomsel, PT. Tata Sarana Mandiri (TSM); ShintaVR; Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI); serta Schneider Electric. (rls)
-
Bisnis3 hari ago
Puncak Arus Mudik Lebaran, 215.646 Tiket Terjual dalam Sehari, Naik 9 Persen Dibanding Tahun Lalu
-
Bisnis3 hari ago
Menko IPK Puji Stasiun Pasar Senen yang Semakin Cantik
-
Pemerintahan3 hari ago
Gelar Razia, Satpol PP Tangsel Amankan Belasan Pelaku Prostitusi dan Sita Ratusan Botol Miras
-
Nasional3 hari ago
Wapres Gibran Rakabuming Raka Minta Kepala Daerah Pastikan Perayaan Nyepi dan Idulfitri Berjalan Lancar di Setiap Daerah
-
Nasional3 hari ago
Wapres Gibran Rakabuming Sapa Warga di Kelurahan Terban Yogyakarta
-
Bisnis3 hari ago
Samsung Galaxy A56 5G, Galaxy A36 5G dan Galaxy A26 5G Kini Tersedia secara Global
-
Nasional3 hari ago
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Bangun Generasi Sehat dan Cerdas
-
Nasional3 hari ago
Presiden Prabowo Optimistis Peran Besar Zakat Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat