Connect with us

Menteri Agama Fachrul Rozi menegaskan dirinya tidak menitipkan seorang pun calon dalam proses seleksi jabatan pemimpin tinggi (JPT) untuk menduduki jabatan di lingkungan kementeriannya. Jika calon titipan itu ada berarti sama saja dengan tidak menghargai tim penyeleksi dan metode yang sudah disiapkan.

Melansir dari laman uinjkt.ac.id, Menag Fachrul Rozi mengatakan hal itu saat membuka Pelaksanaan Asesmen Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian Agama Tahun 2020 se-Indonesia yang digelar secara daring di gedung Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) UIN Jakarta, Rabu (10/6/2020). Hadir pada acara pembukaan Rektor UIN Jakarta Amany Lubis dan Kepala Biro Kepegawaian Kemenag Saifuddin.

“Sebagai Menteri Agama dan semua jajaran di Kemenag, sekali lagi menegaskan bahwa tidak ada satu nama calon pun yang dititipkan. Semua kita serahkan kepada tim panitia seleksi dan metode yang ada,” katanya.

Menurut Menag Fachrul Rozi, proses seleksi calon pejabat dilakukan secara profesional dan transparan. Seleksi dilakukan oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang telah ditetapkan. Mereka adalah para guru besar senior yang kompeten sesuai keahlian di bidangnya masing-masing.

Advertisement

Selain itu, proses seleksi juga menggunakan metode yang baik. Bahkan peserta sendiri telah memiliki track record yang mumpuni.

“Insya Allah, meskipun proses seleksinya dilakukan secara online, namun tidak mengurangi obyektivitas penilaian,” katanya.

Menag Fachrul Rozi mengatakan menitipkan calon dalam proses seleksi merupakan perbuatan zalim. Selain zalim hal itu sama saja dengan tidak menghargai panitia seleksi, metode maupun peserta lain yang berjuang.

“Jika ada calon titipan, itu artinya kita telah berbuat zalim pada calon lain dan doa orang yang dizalimi sangat berbahaya,” tandas Jenderal TNI Purnawirawan itu.

Advertisement

Rektor UIN Jakarta Amany Lubis dalam sambutannya mengatakan berterima kasih UIN Jakarta menjadi salah satu lokasi seleksi calon pejabat pimpinan tinggi pratama. Ia mengaku senang dengan kegiatan asesmen yang dialaminya sejak kecil.

Ia berharap seleksi tersebut dapat menghasilkan para calon pejabat yang baik. Pejabat yang benar-benar dapat mengabdi atau berbakti kepada bangsa dan negara.

“Lokasi seleksi dan asesmen ini sebenarnya akan dilakukan di gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional UIN Jakarta. Namun, karena berbagai alasan, kegiatan diadakan di gedung PLT,” katanya.

Asesmen Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama digelar di 25 lokasi dan diikuti oleh 99 peserta. Di UIN Jakarta peserta seleksi terdapat 33 orang yang berasal dari berbagai satuan kerja.

Advertisement

Para calon pejabat tersebut disiapkan untuk mengisi 19 jabatan tinggi pratama, baik di tingkat pusat maupun wilayah termasuk di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN). Di antara jabatan itu adalah sekretaris jenderal, direktur jenderal pendidikan Islam, kepala kantor wilayah, dan kepala biro. Seleksi akan berlangsung hingga 12 Juni 2020. (red/kts)

Populer