Connect with us

Jakarta, Nasional — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  dan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI)  mempertegas kembali konsesus kebangsaan Indonesia.

Hery Haryanto Azzumi,  Wakil Sekretaris Jenderal PBNU menegaskan bahwa pertemuan komitmen kebangsaan ini tidak hanya bersifat insidentil tetapi harus dilakukan secara konsisten dan kontinyu.

“NU perlu mempertegas kembali konsesus kebangsaan Indonesia, ” tegasnya,  usai pertemuan di Gedung PBNU, Senin,  (7/12/2016).

Pada kesempatan itu,  Hery,  sapaan akrabnya menegaskan bahwa dari pertemuan ini menghasilkan rekomendasi di antaranya: dialog lintas etnis dan agama secara terus-menerus harus dilakukan untuk melanjutkan dan memantapkan integrasi sosial Bangsa Indonesia.

Advertisement

Kemudian adanya kerjasama bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.  Tujuannya untuk menghilangkan secara instan kesenjangan yang terjadi di masyarakat berdasarkan kluster prioritas yang urgen.

Selanjutnya membangun kerjasama bisnis diantara pelaku bisnis NU dan komunitas bisnis Tionghoa,  demi tercapainya integrasi sosial ekonomi yang lebih permanen.

“Untuk itu perlu dilakukan satu gugus tugas yang terdiri dari kedua belah pihak untuk menjalankan rekomendasi tersebut, ” paparnya.

Ketua Umum Perhimpunan INTI Rachman Hakim menegaskan bahwa sampai sekarang INTI masih sangat komitmen dengan NKRI,  Pancasila,  UUD 1945.

Advertisement

“Pastinya sangat taat hukum.  INTI memberikan kebebasan kepada seluruh anggotanya untuk memilih siapapun,  tidak berdasarkan suku,  etnis dan agama.  Yang terpenting memiliki kompetensi, ” pungkasnya. (sm/fid)

Populer