PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III memastikan keamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di wilayah Jawa Bagian Barat (Jawa Barat, Jakarta, dan Banten) pada periode Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 (Nataru). Puncak permintaan BBM diprediksi akan terjadi Jumat malam, khususnya di jalur pariwisata, termasuk Bandung.
Demikian diungkapkan General Manager Pertamina MOR III, Jumali, melalui siaran pers yang diterima kabartangsel.com, kemarin. Menurut dia, saat ini rata-rata ketahanan stok Premium mencapai 30 hari, Solar (23 hari), Pertalite (27,5 hari), Pertamax (25,5 hari), Pertamax Turbo (91 hari), Pertamina DEX (11,8 hari), Dexlite (20,7 hari), Avtur (11 hari) dan elpiji 4 hari.
“Pertamina akan berupaya yang terbaik untuk menjamin ketahanan stok serta kelancaran distribusi BBM dan elpiji, termasuk pada periode Natal dan Tahun Baru. Kami sudah siap dalam mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji, khususnya di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten,” tuturnya.
Estimasi konsumsi BBM selama masa Satgas di wilayah Jawa Bagian Barat, menurut Jumali, akan naik sekitar 1% untuk produk Premium, dari penyaluran harian sebesar 8.426 kiloliter (KL). Pertamax diperkirakan naik 11% dibandingkan penyaluran normal harian 6.736 KL dan Pertalite naik 9% dari penyaluran normal harian 8.878 KL.
Untuk memantau ketersediaan BBM dan elpiji serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen, menurut dia, Pertamina MOR III membentuk Satuan Tugas (Satgas) sejak 19 Desember 2016 sampai 9 Januari 2017 di Kantor Pusat dan setiap kantor Region Pertamina, termasuk di Kantor MOR III yang berlokasi di Jl Kramat Raya No 59, Jakarta Pusat. Keberadaan Satgas tersebut, menurut dia, berkoordinasi dengan Pengurus Hiswana Migas di setiap wilayah.
Untuk memastikan proses distribusi berjalan lancar, menurut dia, secara rutin Pertamina MOR III juga melakukan pengawasan pasokan BBM dan Avtur di Terminal BBM & Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) melalui sistem komputerisasi SIM S&D (Sistem Informasi Manajemen Supply & Distribution) yang dapat menampilkan posisi stock dan penyaluran ke setiap wilayah di area Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM, terutama di daerah wisata, Pertamina MOR III menginstruksikan kepada setiap Terminal BBM dan SPBU yang berada di titik tertentu untuk beroperasi selama 24 jam.
Ia mengatakan, Pertamina MOR III juga akan menyiagakan mobil tanki sebagai kantong BBM di SPBU yang berada di jalur dengan tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi. Bekerjasama dengan Polri, Pertamina akan menyiapkan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tanki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas.
“Kami optimalkan TBBM dan beberapa SPBU untuk beroperasi 24 jam, kami juga siagakan Kios Pertamax di jalur tol Cipali yang menjual BBM Pertamax dalam kemasan. Untuk masyarakat yang terjebak kemacetan, kami juga sediakan layanan pesan antar BBM Pertamax kemasan. Setelah pesan, nanti akan diantar menggunakan mobil pick-up atau motor agar mampu menembus kepadatan lalu lintas,” ujar Jumali.
Untuk mendapatkan informasi produk Pertamina, menurut dia, masyarakat dapat mengakses informasi layanan SPBU terdekat melalui aplikasi PertaminaGo yang dapat diunduh di telepon seluler. Ia mengatakan, jika terjadi kendala dan hambatan distribusi BBM dan elpiji, informasi dapat disampaikan melalui layanan Contact Pertamina 1500-000 (24 jam). (rls)