Banten
PAD Kota Tangsel Paling Moncer Dibanding Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tangsel paling moncer dibandingkan dengan saudara tuanya yakni Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Hal tersebut menggelitik sejumlah pertanyaan sejumlah dosen di Kota Tangerang.
Untuk lebih meningkatkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota dan Kabuaten Tangerang yang saat ini tertinggal jauh oleh Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Universitas Muhammaddiyah Tangerang (UMT) akan membentuk forum sebagai penyeimbang kebijakan kedua pemerintah Daerah tersebut.
“Sekarang ini kita masih sebatas diskusi untuk membahas PAD Kota dan Kabupaten Tangerang yang tertinggal oleh Tangsel. Dan Kedepannya hasil diskusi ini akan kami jadikan forum yang dapat meneliti penyebab tertinggalnya PAD kedua daerah tersebut,” kata Irwandi, kepala Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UMT, di sela-sela diskusinya bersama para dosen di UMT, kemarin.
Kemudian lanjut Irwandi, hasil penelitian yang dilakukan oleh forum itu, nantinya bisa diberikan kepada Pemerintah Kota atau Kabuaten Tangerang sebagai bahan pertimbangan, dimanakan potensi PAD yang harus di gali. “Inilah yag harus kita lakukan supaya kedua daerah itu dalam menggali PAD-nya lebih baik,” kata dia.
Sementara itu, Ibnu Jandi, Dosen fisip lainnya menjelaskan, tertinggalnya PAD Kota dan Kabupaten Tangerang oleh saudara mudanya, karena dalam pengolahan manajemen keuangan dari sektor Pajak Bumi Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Kota/Kabupaten Tangerang sangat buruk, sehingga banyak yang menguap.
Karenanya, kata Ibnu Jandi, bidang tersebut harus benar-benar diperbaiki. Bila tidak, tentu perolehan PAD Kota dan Kabuaten Tangerang yang seharusnya lebih besar daripada Tangsel terealisasi. “Saya kira ini terjadi bukan karena SDM-nya yang lemah. Tapi karena karakter individunya yang tidak baik,” kata dia.
Akibatnya perolehan prosentase PAD Kota dan Kabupaten Tangerang dibanding dana perimbangannya, kata Ibnu Jandi, lebih rendah dari Kota Tangsel yang notabene baru berusia lima tahun. “PAD Kota Tangsel lebih moncer dibanding Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
Untuk Kabupaten Tangerang total Pendapatan mencapai Rp. 3.225,36 Trilyun. Sedangkan untuk PAD-nya Rp. 1.475.60 Trilyun atau 35.58%. Dana Perimbangan Rp 2,077,80 Trilyun atau 64.42%.
Sedangkan Kota Tangerang Total Pendapatannya mencapai Rp. 2.837.38 Trilyun. PAD-nya Rp. 1.084.02 Trilyun atau 38.21%. Dana Perimbangan Rp.1,753,36 Trilyun atau 61.79%.
Untuk Kota Tangerang Selatan, Total Pendapatannya Rp. 1.948.93 Trilyun. PAD Kota Tangsel = Rp. 799.986 Milyar atau 41.05%. Dana Perimbangan = Rp. 1,148,94 Trilyun atau 58.95%. (cak/rsd/kt)
-
Serba-Serbi2 hari ago
Kalender Jawa dan Hijriah Juni 2025 Lengkap dengan Weton
-
Serba-Serbi2 hari ago
Kalender Juli 2025 Lengkap dengan Weton Jawa, Hijriyah, dan Hari Besar Nasional-Internasional
-
Nasional2 hari ago
Peserta Piala Presiden 2025: Arema FC, Persib Bandung, Dewa United FC, Liga Indonesia All-Stars, Oxford United dan Port FC
-
Sport2 hari ago
Selain Persita Tangerang, Bank BTN Resmi Jadi Sponsor Arema FC dan PSM Makassar
-
Pemerintahan2 hari ago
Wali Kota Benyamin Davnie Raih Penghargaan Nasional atas Komitmen dalam Mendukung Pembiayaan dan Pengembangan Sektor Air Minum
-
Kabupaten Tangerang2 hari ago
Bank BTN Jadi Sponsor Baru Persita Tangerang Untuk Musim 2025/26
-
Serba-Serbi2 hari ago
1 Suro 2025 Jatuh Pada Tanggal 26 Juni 2025
-
Pemerintahan2 hari ago
Putus Rantai Stunting Sejak Dini, Pemkot Tangsel Gencarkan 35 Program