Lifestyle
Pengobatan Psoriasis: Obat Minum Hingga Terapi Lewat Suntikan

Psoriasis adalah penyakit kulit kambuhan yang tidak bisa disembuhkan. Namun, gejala psoriasis dapat diatasi dengan penggunaan obat. Sebagian besar obat psoriasis berfungsi untuk redakan rasa gatal, peradangan, serta kemerahan. Apa saja pilihan pengobatan psoriasis?
Berbagai pengobatan untuk mengatasi psoriasis
Kondisi psoriasis yang dialami oleh setiap orang tentu berbeda-beda. Oleh karena itu, perawatan yang diberikan juga harus disesuaikan dengan jenis penyakit, tingkat keparahan, dan area kulit yang terdampak.
Biasanya, dokter kulit akan memulai pengobatan dengan obat yang lebih ringan seperti pemberian krim topikal yang dioleskan ke kulit. Bila ternyata psoriasis tak kunjung membaik, dokter akan beralih ke obat-obatan yang lebih kuat.
Obat psoriasis topikal
Obat topikal atau obat oles merupakan pengobatan lini pertama untuk mengatasi gejala psoriasis ringan sampai sedang. Obat yang dioleskan pada kulit ini dapat berupa krim, salep, losion, atau gel. Untuk orang-orang yang menderita psoriasis kulit kepala, tersedia juga beberapa sampo khusus yang dapat mengatasi gejalanya.
1. Kortikosteroid topikal
Krim dan salep kortikosteroid adalah jenis obat oles yang umum digunakan untuk meredakan gejala psoriasis. Obat topikal ini terbuat dari hormon kortikosteroid alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Obat ini membantu mengatasi gejala psoriasis dengan mengendalikan respons peradangan dalam tubuh yang memengaruhi kulit, mengurangi pembengkakan dan kemerahan yang disebabkan oleh plak, serta menghaluskan tekstur kulit yang terdampak psoriasis.
Terdapat beberapa kortikosteroid ringan yang dapat digunakan tanpa resep dokter. Meski demikian, krim kortikosteroid tidak boleh digunakan sembarangan.
Krim ini juga tidak dianjurkan untuk pemakaian berulang dalam jangka panjang karena nantinya malah akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Untuk itulah dokter akan memberikan dosis dengan aturan penggunaan yang tepat.
2. Retinoid topikal
Retinol merupakan zat turunan vitamin A yang memperlambat aktivitas pertumbuhan sel kulit abnormal. Obat ini akan membuat proses regenerasi sel kulit kembali pada laju normal sehingga tidak menyebabkan penebalan permukaan kulit.
Alhasil, proses regenerasi sel kulit akan kembali laju yang normal sehingga tidak menyebabkan penebalan pada permukaan kulit. Retinol juga memperlambat proses peradangan. Walau begitu, cara kerja retinol tidak secepat kortikosteroid topikal.
Pengobatan psoriasis dengan retinoid topikal memiliki lebih sedikit efek samping. Akan tetapi, wanita yang sedang atau berencana hamil dilarang menggunakan retinoid karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Salah satu obat retinoid yang sering digunakan untuk psoriasis adalah tazarotene.
3. Vitamin D analog
Vitamin D analog adalah obat yang terbuat dari vitamin D sintetis yang dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kulit. Dokter dapat meresepkan obat ini sendiri atau bersamaan dengan obat lainnya untuk mengatasi psoriasis tahap ringan sampai sedang.
Beberapa obat yang terdapat kandungan ini adalah calcipotriene dan calcitriol.
4. Dithranol
Dithranol atau anthralin adalah salah satu obat yang telah digunakan untuk mengobati psoriasis lebih dari 50 tahun lamanya. Obat ini dapat menekan produksi sel kulit serta meringankan gejala lainnya.
Obat ini biasanya digunakan sebagai pengobatan jangka pendek di rumah sakit dan dengan kombinasi fototerapi.
Pilihan Obat Dokter dan Perawatan Rumahan untuk Penyakit Kulit
5. Krim atau salep coal tar
Coal tar alias tar batubara adalah minyak batubara kental bertekstur berat. Kandungannya pada obat dipercaya dapat bekerja untuk mengurangi gatal dan radang pada kulit.
Obat psoriasis ini dapat meninggalkan noda pada pakaian dan memiliki bau yang tidak sedap. Maka itu, Anda harus berhati-hati ketika mengoleskannya pada kulit. Bila kandungan coal tar-nya tinggi, obat harus digunakan sesuai dengan resep dari dokter.
6. Krim asam salisilat
Krim asam salisilat termasuk keratolitik, yang artinya memiliki zat pengelupas. Biasa digunakan untuk meluruhkan sel kulit mati, pada pengobatan psoriasis krim ini bekerja dalam mengangkat sisik kulit keperakan serta membantu melembutkan kulit.
Meski cenderung aman, krim yang mengandung asam salisilat yang kuat juga dapat menyebabkan iritasi bila didiamkan terlalu lama pada kulit. Sebelum memilih obat ini, pastikan untuk konsultasikan kembali dengan dokter.
7. Sampo psoriasis kulit kepala
Mengatasi psoriasis kulit kepala membutuhkan bantuan sampo dengan kandungan obat khusus. Sampo khusus psoriasis biasanya mengandung asam salisilat, coal tar, atau steroid, dan bisa juga kombinasi dari obat-obatan tersebut. Sampo khusus untuk mengobati psoriasis hanya dapat dibeli dengan menebus resep dokter
Cara penggunaannya sama dengan sampo biasa. Oleskan pada kulit kepala dan pijat sampo pada area yang bermasalah. Kemudian, diamkan selama beberapa menit sebelum dibilas agar kandungan dalam sampo dapat menyerap pada kulit kepala.
8. Pelembap
Bukan berfungsi sebagai obat utama, penggunaan pelembap juga sangat penting untuk para pasien psoriasis. Pelembap dapat mengurangi gejala berupa kemerahan dan gatal serta membantu proses penyembuhan kulit.
Perlu diingat, tidak semua pelembap aman untuk digunakan pada kulit dengan psoriasis. Sebelum memilih pelembap, Anda harus mengetahui seberapa parah kondisi kulit, jenis psoriasis yang dialami, serta bahan-bahan yang terkandung dalam pelembap itu sendiri.
Beberapa bahan-bahan dalam pelembap yang aman untuk pasien psoriasis adalah retinoid, vitamin D, coal tar, dan asam salisilat.
Pengobatan psoriasis lewat terapi sistemik (obat minum dan suntik)
Apabila peradangan kulit semakin parah atau tidak merespons pada pengobatan topikal, pemberian obat secara sistemik pun diperlukan. Pengobatan sistemik artinya pemberian obat melalui aliran darah agar zat obat beredar ke seluruh tubuh.
Pemberian obat secara sistemik dapat dilakukan dengan cara diminum (obat oral) maupun injeksi (lewat suntikan). Berikut adalah beberapa pilihannya.
1. Methotrexate
Methotrexate mengurangi produksi sel kulit dan menekan respons imun. Dokter biasanya meresepkan obat ini untuk kasus psoriasis tahap sedang sampai parah.
Obat ini adalah salah satu pengobatan yang paling efektif untuk orang dengan psoriasis eritroderma atau psoriasis pustulosa. Kini, obat methotrexate juga sudah mulai diberikan untuk mengobati psoriasis arthritis.
Namun, obat ini juga memiliki efek samping meliputi kehilangan nafsu makan, rasa lelah, dan sakit perut. Bahkan menurut National Psoriasis Foundation, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati dan penurunan sel darah merah dan putih serta platelet.
Wanita yang sedang atau berpotensi hamil dilarang menggunakan methotrexate karena risiko kehamilan ektopik dan keguguran. Pria yang sedang atau baru menggunakan obat ini juga harus menghindari pembuahan.
2. Cyclosporine
Cyclosporine adalah obat yang sangat efektif untuk menekan sistem imun. Dokter biasanya hanya meresepkan obat ini untuk kasus psoriasis yang parah karena dapat melemahkan sistem imun.
Obat ini hanya diresepkan untuk durasi sekitar tiga sampai enam bulan. Sebab, obat ini dapat menimbulkan risiko berupa tekanan darah tinggi. Karena alasan ini pula, pasien harus melakukan tes tekanan darah rutin saat menggunakan obat cyclosporine.
3. Retinoid oral
Retinoid oral dapat mengobati psoriasis tahap sedang sampai parah dengan mengurangi produksi sel kulit. Obat ini dapat digunakan bersama dengan prosedur terapi cahaya.
Retinoid oral memiliki efek samping yang cukup besar. Dokter dapat meminta tes darah rutin untuk memeriksa kolestrol. Satu-satunya retinoid oral yang disetujui menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) untuk pengobatan psoriasis adalah acitretin (Soriatane).
Mengenal Struktur Kulit Manusia, Termasuk Jenis dan Fungsinya
4. Hydroxyurea
Hydroxyurea dapat digunakan bersama fototerapi, namun tidak sama efektifnya dengan cyclosporine dan methotrexate. Kemungkinan efek sampingnya meliputi anemia dan penurunan sel darah putih dan platelet.
Wanita yang sedang atau berencana hamil dilarang menggunakan hydroxyurea karena dapat berisiko cacat lahir dan keguguran.
5. Imunomodulator
Imunomodulator adalah golongan obat-obatan baru yang menargetkan respons imun tubuh. Obat-obatan ini diberikan dengan suntikan atau IV (infus). Dokter biasanya meresepkan obat-obatan ini untuk kasus sedang sampai parah yang tidak merespons terapi tradisional.
Beberapa yang digunakan untuk pengobatan psoriasis meliputi sebagai berikut.
- Adalimumab (Humira)
- Alefacept (Amevive)
- Etanercept (Enbrel)
- Golimumab (Simponi)
- Infliximab (Remicade)
- Ustekinumab (Stelara)
- Thioguanine
Kebanyakan pengobatan secara sistemik memiliki efek samping serius. Maka itu, dokter membatasi penggunaannya hanya untuk kasus yang lebih parah.
Terapi sebagai pengobatan psoriasis


Terkadang, pengobatan sistemik juga dikombinasikan dengan pengobatan terapi seperti fototerapi. Selain itu, ada juga beberapa terapi lainnya yang dapat mengatasi penyakit psoriasis.
1. Fotorerapi
Fototerapi adalah prosedur terapi menggunakan paparan sinar ultraviolet buatan pada kulit yang terdampak psoriasis. Berbagai jenisnya adalah sebagai berikut.
- Fototerapi UVB: terapi menggunakan sinar UVB buatan dan dapat dilakukan untuk mengobati psoriasis ringan. Kotak pemancar sinar UVB akan diarahkan pada area tubuh yang mengalami masalah. Metode ini dapat menimbulkan efek samping berupa kulit kering serta kemerahan.
- PUVA: PUVA atau psoralen ultraviolet A dilakukan pada pasien dengan psoriasis sedang sampai parah. Pasien harus mengoleskan atau meminum obat psoralen terlebih dahulu, lalu masuk ke dalam kotak sinar UVA untuk menjalani terapi.
- Terapi Goeckerman: terapi pengobatan psoriasis berupa kombinasi dari perawatan sinar UVB dengan tar batubara (coal tar). Tujuan penggunaan tar batubara adalah membuat kulit memberikan respons lebih baik pada sinar UVB.
2. Pulse dye laser
Bila perawatan lainnya tidak berhasil, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani pulsed dye laser. Laser ini akan menghancurkan pembuluh darah kecil pada area kulit yang terdampak psoriasis untuk mengurangi pertumbuhan sel menggunakan pewarna organik yang dicampur pelarut.
3. Akupunktur
Selain terapi yang telah disebutkan, terapi akupunktur dengan media jarum juga disebut-sebut dapat menjadi pengobatan alternatif untuk mengatasi gejala psoriasis.
Akupunktur sendiri telah lama menjadi sarana pengobatan untuk berbagai penyakit. Terapi ini dipercaya dapat memicu zat penghilang rasa sakit di tubuh dan meningkatkan aliran darah dengan merangsang saraf, otot, dan jaringan ikat.
Hal tersebut tentu berguna untuk mengurangi gejala nyeri dan sakit, terutama bila Anda juga mengalami psoriasis arthritis.
Selain itu, akupunktur juga dapat menjadi pereda stres yang kerap menyerang penderita psoriasis. Meski demikian, Anda sebaiknya berkonsultasi dahulu kepada dokter sebelum menjalani terapi ini.
Vitamin dan suplemen sebagai penanganan psoriasis
Konsumsi vitamin dan suplemen dapat membantu proses pengobatan psoriasis. Beberapa vitaminnya meliputi vitamin A, vitamin D, dan vitamin C.
Vitamin A banyak terkandung pada krim obat psoriasis dan berfungsi memperlambat pertumbuhan sel. Anda bisa juga meminum suplemen vitamin A yang tidak memberikan banyak efek samping dibanding krimnya. Namun, itu sebaiknya sesuai anjuran dokter.
Vitamin D sudah dikenal berkontribusi baik dalam mengurangi peradangan pada tubuh. Vitamin ini dapat membantu menghilangkan atau mencegah plak psoriasis. Anda bisa mendapatkannya dari sinar matahari dengan berjemur selama beberapa menit, serta dari berbagai makanan dan minuman seperti susu dan ikan tuna.
Vitamin C mengandung antioksidan yang sangat berperan dalam mencegah kerusakan yang terkait dengan stres oksidatif, yang mana baik untuk membantu pengobatan psoriasis. Anda bisa mendapatkan asupannya dari buah jeruk, buah beri, dan sayuran hijau.
Ragam Jenis Vitamin untuk Kulit Sehat, Cerah, dan Awet Muda
Selain vitamin, Omega-3 disebut-sebut dapat membantu mengatasi kondisi psoriasis. Omega-3 yang berasal dari asam lemak berperan penting dalam menghambat peradangan sel yang dialami pasien.
Penggunaan omega-3 untuk mengurangi gejala psoriasis pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2014. Peneliti melakukan 15 kali percobaan, 12 di antaranya menunjukkan adanya perbaikan gejala dari pemberian omega-3 dosis tinggi. Beberapa gejala yang berkurang adalah kulit yang memerah, berkerak, dan rasa gatal.
Karena tubuh tidak bisa menghasilkan omega-3 sendiri, asupannya diperoleh dari konsumsi suplemen dan beberapa makanan seperti ikan salmon, ikan sarden, ikan teri, dan telur.
Cara mengobati psoriasis melalui obat-obatan medis masih menjadi solusi utama. Meski demikian, Anda juga harus tetap melakukan perubahan gaya hidup dan pemenuhan nutrisi bagi kulit untuk membantu pemulihannya. Bila masih memiliki pertanyaan, diskusikan dengan dokter Anda.
Kabartangsel.com
-
Pemerintahan3 hari ago
Jadwal SPMB SMP Negeri di Tangsel Tahun Ajaran 2025/2026, Pendaftaran Dibuka Mulai 24 Juni
-
Nasional2 hari ago
Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Pabrik Elektronika di Cikarang
-
Bisnis3 hari ago
KAI Properti Jalin Kerja Sama Strategis dengan PT Pandawa Lima Putra (Liwet Asep Stroberi) untuk Pengembangan Properti di Lima Kota
-
Bisnis2 hari ago
KAI Daop 1 Jakarta Gencarkan Sosialisasi Bahaya Aktivitas di Jalur Kereta Api
-
Nasional2 hari ago
Presiden Prabowo Subianto: Energi dan Pangan adalah Kunci Kedaulatan Bangsa
-
Nasional2 hari ago
Presiden Prabowo Subianto Serukan Penyederhanaan Regulasi untuk Kedaulatan Energi
-
Sport1 hari ago
Persib Bandung Vs Persis Solo, Maung Bandung Rayakan Gelar Juara di GBLA
-
Bisnis3 hari ago
Startup Bali ecommerceloka Tumbuhkan Pendapatan Mitra Properti hingga 35% Lewat Strategi Teknologi End-to-End