Connect with us

Lifestyle

Penyebab Pikun Tidak Selalu Alzheimer, Mungkin Karena 3 Hal Ini

Semua orang, bahkan anak-anak pun, pasti pernah lupa sesekali. Lupa akan lebih sering terjadi seiring ketika Anda semakin bertambah tua sehingga meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Namun ternyata selain Alzheimer, ada berbagai hal yang juga bisa menjadi penyebab pikun meski usia belum senja. Apa saja?

Penyebab pikun selain Alzheimer, ternyata…

Alzheimer bukan satu-satunya kondisi yang menyebabkan pikun atau mudah lupa. Ada beberapa hal yang mungkin tidak Anda sadari jadi penyebabnya, seperti:

1. Kondisi kejiwaan

Semua ingatan Anda tersimpan baik di otak. Ketika emosi dan pikiran Anda bermasalah, kinerja otak untuk mengingat jadi menumpul. Itulah sebabnya Anda jadi pikun. Nah, berbagai kondisi kejiwaan yang menyebabkan pikun, antara lain:

Advertisement
  • Stres. Masalah yang membebani pikiran Anda akan menyebabkan gangguan pada biokimia otak. Stres jangka pendek bisa menyebabkan Anda sulit mengingat suatu hal. Sementara stres jangka panjang, bukan hanya pikun, aktivitas sehari-hari dapat terganggu.
  • Depresi. Stres jangka panjang kerap kali berkembang menjadi depresi. Selain menumpulkan ingatan Anda, depresi juga menyulitkan Anda untuk konsentrasi. Akibatnya, Anda jadi super sulit untuk mengingat sesuatu yang tidak Anda perhatikan.
  • Gangguan kecemasan. Orang yang merasakan kecemasan berlebihan dapat mengganggu kegiatannya sehari-hari. Akibatnya, kualitas hidup akan memburuk dan kesehatan otak juga menurun sehingga menyebabkan kesulitan untuk mengingat sesuatu.
  • Sedih dan berduka. Bersedih membutuhkan energi dan menguras emosi Anda sehingga mengalihkan perhatian Anda pada hal-hal di sekitar. Itu menyebabkan Anda mudah sekali melupakan suatu hal dan sulit untuk mengingatnya kembali.

2. Mengikuti pengobatan dan prosedur medis tertentu

minum obat melebihi dosis

Memiliki kondisi medis yang mengharuskan Anda minum obat atau mengikuti terapi bisa menyebabkan Anda mudah lupa, seperti:

  • Minum obat-obatan tertentu. Efek samping obat itu beragam, mulai dari menyebabkan kantuk hingga membuat Anda mudah untuk mengingat sesuatu. Obat yang meningkatkan risiko Anda pikun antara lain antidepresan, antihistamin, obat tidur, obat diabetes, dan obat penurun kolesterol
  • Kemoterapi. Untuk mematikan sel kanker, kemoterapi harus dijalani pasien. Selain menyebabkan rambut rontok, kemo juga kerap kali membuat Anda sulit mengingat sesuatu.
  • Menerima anestesi. Beberapa orang melaporkan bahwa anestesi atau obat bius menyebabkan kebingungan dan hilang ingatan sementara selama beberapa hari.
  • Melakukan operasi jantung. Operasi bypass jantung dapat menyebabkan kebingungan dan kerusakan memori pasien. Untungnya, kondisi tersebut hanya bersifat sementara dan dapat pulih dengan cepat.
  • Terapi elektrokonvulsif (ECT). Terapi ini dilakukan sebagai perawatan depresi. Meski beberapa pasien efektif dengan perawatan ini, risiko kehilangan memori juga bisa terjadi.

3. Kondisi fisik dan masalah medis lainnya

anemia defisiensi vitamin adalah

Selain pengobatan dokter dan gangguan jiwa, penyebab pikun lainnya yang mungkin terjadi pada Anda, antara lain:

  • Kurang tidur. Tidak cukup tidur membuat Andasulit berpikir jernih keesokkan harinya. Anda tidak dapat konsentrasi penuh dan daya ingat jadi menurun.
  • Sleep apnea. Gangguan tidur yang membuat napas berhenti sebentar di malam hari ini bisa membuat Anda tidur tidak nyenyak. Salah satunya gejala sleep apnea, yaitu mendengkur juga bisa membatasi asupan oksigen ke otak. Akibatnya, aliran oksigen di otak bisa terganggu dan menyebabkan Anda mudah lupa.
  • Stroke. Otak yang mengalami penyumbatan aliran darah dan oksigen bisa menyebabkan stroke. Selain memengaruhi gerak tubuh, masalah yang terjadi pada otak ini juga menyebabkan seseorang kehilangan memori atau mudah lupa.
  • Kekurangan vitamin B12. Vitamin B ini terdapat pada produk susu, daging, dan ikan. Fungsinya, menjaga sistem saraf di tubuh bekerja dengan normal. Kekurangan vitamin B12 dikaitkan penurunan daya ingat, bahkan demensia.
  • Kondisi lainnya. Ada kondisi lainnya dapat memengaruhi daya ingat dan memori otak, seperti gegar otak, masalah pada kelenjar tiroid, penyakit hati dan ginjal, infeksi, dan tumor otak.

Kabartangsel.com

Source

Populer