Connect with us

Bagian Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan pembinaan administrasi perangkat Kelurahan se-Kota Tangsel.

Kepala Bagian Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kota Tangsel Widodo Hari Lusinto mengatakan, kegiatan pembinaan ini untuk meningkatkan pengetahuan penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya pada tingkat kelurahan, dan tercipta sikap yang profesional dalam memberikan pelayanan masyarakat serta menciptakan pemimpin yang memiliki pengetahuan, integritas, dan etika, serta memiliki mental modern dalam menciptakan pemerintahan yang baik.

”Kelurahan sebagai lini depan dalam pembangunan pemerintahan agar lebih mengerti dan memahami tupoksi dan kewenangannya dalam mengembangkan wilayah masing-masing,” ucap Widodo, Senin (13/2/2017) di RM. Kampoeng Anggrek Kecamatan Serpong.

Widodo juga berharap, melalui acara ini program Smart Village atau Desa Cerdas dapat diimplementasikan di setiap kelurahan seperti yang telah diresmikan di Kelurahan Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur. Karena, Sumber Daya Manusia yang unggul bisa dicetak melalui program Smart Village.

Advertisement

“Saya berharap program Smart Village bisa diimplementasikan di setiap kelurahan,”kata Widodo.

Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan bahwa banyak tantangan yang dihadapi Kota Tangsel, seperti keterbatasan wilayah, urbanisasi, sampah, pengangguran, partisipasi publik, dan lain sebagainya.

“Namun, jika Aparatur Sipil Negara bisa menyikapi tantangan tersebut dengan positif, hal tersebut bisa menjadi peluang untuk membangun Kota Tangerang Selatan yang lebih baik, lebih maju, lebih mandiri,” ujar Benyamin.

Benyamin Davnie dalam paparannya tentang etika birokrasi dan kapasitas pegawai menjelaskan bahwa dalam konteks pembangunan daerah, Lurah sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah dituntut untuk memiliki kemampuan perencanaan pembangunan yang mampu mengidentifikasi dan menganalisis prioritas pembangunan di wilayah kelurahan.

Advertisement

“Dalam etika birokrasi, Lurah harus mengerti etika birokrasi seperti menguasai tupoksi, memahami hirarki, dan mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan tingkatannya,”ucap Benyamin.

Benyamin bilang, para Camat dan Lurah harus mempunyai kapasitas seperti memiliki integritas, disiplin, berinovasi, mandiri, berani mengambil keputusan sesuai dengan aturan, mau turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi warganya secara langsung, dan melayani masyarakat dengan pelayanan prima.

“Camat dan Lurah harus melayani dan mendengar langsung apa yang diinginkan oleh warganya,” kata Benyamin. (fid)

Advertisement

Populer