Bisnis
Perusahaan Global Berlomba Lomba Pakai Stablecoin. Kenapa?

Baru baru ini, kita bisa melihat banyaknya perusahaan global mengadopsi stablecoin. Amazon dan Walmart merupakan beberapa contohnya. Raksasa-raksasa ritel ini dilaporkan sedang mengeksplorasi kegunaan stablecoin sebagai metode pembayaran. Tapi, apakah stablecoin itu sendiri?
Stablecoin adalah jenis aset kripto yang dirancang dengan nilai yang menyerupai mata uang fiat, seperti dolar Amerika Serikat (USD). Tidak seperti Bitcoin atau Ethereum yang fluktuatif, stablecoin memiliki daya tarik tersendiri, seperti nilai yang stabil. Beberapa perusahaan global seperti Visa telah menggunakan stablecoin untuk transaksi lintas negara karena keunggulan tersebut..
Anda juga bisa menggunakan stablecoin secara praktis lewat P2P di Bybit. Melalui P2P di Bybit, Anda dapat melakukan top-up aset kripto secara langsung menggunakan stablecoin seperti USDT secara cepat dengan harga terbaik.
Stablecoin saat ini telah memasuki fase baru, yaitu tapi sebagai fondasi sistem pembayaran digital yang dikendalikan langsung oleh perusahaan global.
Industri Teknologi dan Keuangan Kini Menerbitkan Stablecoin Masing Masing
Sejumlah perusahaan besar mulai membangun stablecoin mereka sendiri, terutama dikarenakan efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi blockchain dan juga kestabilan harga dari stablecoin sendiri. Berikut adalah beberapa contohnya:
PayPal
PayPal menjadi salah satu pionir dalam adopsi stablecoin korporat dengan peluncuran PYUSD pada 2023. Stablecoin ini dibangun di atas blockchain Ethereum dan memiliki harga yang dipatok ke mata uang dolar US. Dengan demikian, PayPal tidak perlu lagi bergantung pada jaringan pembayaran seperti Visa dan Mastercard.
Revolut
Revolut, perusahaan fintech asal Inggris yang memiliki lebih dari 55 juta pengguna ini dilaporkan sedang mengembangkan stablecoin miliknya. Dengan volume transaksi tahunan melebihi US$20 miliar, Revolut berada dalam posisi strategis untuk menggabungkan massanya yang besar dengan infrastruktur aset kripto miliknya.
JP Morgan
JPM Coin yang dirilis pada 2019 ini digunakan oleh klien institusional JP Morgan untuk melakukan transaksi bernilai besar secara instan dan efisien. Meski tidak digunakan secara umum, JPM menunjukkan bahwa bank tradisional pun melihat potensi yang ada pada stablecoin.
Stripe
Meski belum menerbitkan stablecoin, Stripe baru saja mengakuisisi beberapa perusahaan infrastruktur blockchain seperti Bridge dan Privy untuk membangun sebuah produk keuangan yang menarik. Dilaporkan, Stripe kemungkinan akan menjadi penyedia backend untuk perusahaan yang ingin menggunakan stablecoin sebagai bagian dari sistem pembayaran mereka.
Stablecoin tidak lagi menjadi sekadar aset kripto dengan nilai yang stabil, namun mulai dianggap sebagai sistem keuangan baru oleh banyak perusahaan global. Keunggulan seperti harga yang stabil, kecepatan transfer, dan juga akses yang semakin luas, memberikan ruang inovasi yang besar bagi perusahaan untuk membangun ekosistem finansialnya masing masing.
Meskipun masing-masing perusahaan menggunakan pendekatan yang berbeda, namun mereka tetap mencoba untuk menciptakan jalur pembayaran milik sendiri dan mengurangi ketergantungan pada sistem pembayaran yang lama.
-
Bisnis9 jam ago
Alasan Gen Z dan Milenial Tertarik Investasi Emas
-
Advertorial9 jam ago
MuslimAi dan Masa Depan Kecerdasan Spiritual di Era Digital
-
Bisnis9 jam ago
BSI Maslahat Salurkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Penyintas Banjir Di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
-
Pemerintahan1 hari ago
Tingkatkan Kapasitas Pegawai, DP3AP2KB Tangsel Gelar Bimtek Soft Skill Komunikasi
-
Pemerintahan2 hari ago
Benyamin Davnie Tegaskan Komitmen Antikorupsi di Rakor KPK
-
Nasional8 jam ago
Tinjau Kawasan Pascabanjir di Ciledug, Wapres Gibran Rakabuming Raka Minta Inventarisasi Wilayah Rawan Sepanjang Kali Angke
-
Pemerintahan1 hari ago
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tangsel Dorong Budaya Baca Lewat Sosialisasi Literasi Digital
-
Properti1 hari ago
Suvarna Sutera Luncurkan Sigma Terrace, Ruko 3 Lantai Strategis di Jalan Suvarna Raya