Connect with us

Kabartangsel.com- Sebanyak 286 personel dari Polres Tangerang Selatan (Tangsel) diturunkan untuk melakukan simulasi Pemungutan Suara, baik Pemilihan Calon Presiden atau Pemilihan Calon Legislatif di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 05 sebagai TPS Simulasi yang berlokasi di Lengkong Gudang Timur, Serpong, Tangsel, Jumat (7/12/2018).

Terlihat Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) resmi membuka TPS pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 13.00 WIB, sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Namun, ada sekelompok warga yang terlambat datang, marah-marah dan tidak bisa menyalurkan aspirasinya.

Merasa tidak puas calonnya tidak terpilih dalam penghitungan suara, sekelompok masyarakat tersebut akhirnya chaos dengan aparat kepolisian. Hingga kemudian menghadang mobil petugas KPPS yang membawa kotak suara lalu merampas satu kotak suara, namun pelaku berhasil diamankan oleh Tim Vipers.

Dalam iring-iringan pengawalan kotak suara, mobil yang ditumpangi petugas KPPS kembali dihadang dan terjadi perebutan kotak suara, bahkan pembakaran ban. Sampai di kantor KPU, massa bertambah banyak, berusaha kembali merebut kotak suara dan berusaha masuk kedalam ruang sidang rekapitulasi suara tingkat kota.

Advertisement

Situasi semakin panas, tak terkendali dan semakin anarkis. Menyerang dan melempar sasaran personel pengamanan polri. Atas perintah Kasat Sabhara, Pasukan Dalmas pun menembakan water cannon ke kerumunan massa.

“Simulasi pagi ini untuk sarana pelatihan bagi para petugas agar lebih siap dalam pengamanan kegiatan pemilu 2019, kita membuat suatu skenario apabila ada gangguan dan bagaimana penanganannya,” ujar Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan selepas Latihan Pra Operasi Pelatihan Terpusat Mantap Brata Jaya 2018.

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh perwakilan Pemerintah Kota Tangsel, Kodim 05/06, KPU dan Bawaslu Kota Tangsel. (plp)

Advertisement

Populer