Serpong
Puasa Dalam Perspektif Agama-agama
Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) Kota Tangerang Selatan menggelar diskusi dengan mengumpulkan semua tokoh lintas agama di Kota Tangsel. Dialog yang terbuka untuk publik ini bertajuk “Puasa Dalam Perspektif Agama-Agama” di kawasan Serpong, pada Rabu (24/7) lalu.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany yang hadir dan membuka diskusi publik yang digagas oleh seluruh pemuka agama di Tangsel meminta para pemuka agama untuk tetap konsisten memelihara kerukunan dan kenyamanan dalam beribadah.
Dihadapan puluhan peserta diskusi dari perwakilan seluruh agama, Airin memaparkan penting dan perlunya menumbuh kembangkan rasa saling menghargai dan menghormati antar umat beragama di Kota Tangsel.
Ia sangat mengapresiasi langkah-langkah seluruh pemuka agama yang turut andil dalam menggagas acara diskusi ini, sekaligus menjadi cerminan dari motto Kota Tangsel yang dipimpinnya, yakni Religius. “Ini benar-benar mencerminkan kerukunan agama yang ada di Tangsel. Silakan masing-masing berbagi cerita pengalamannya mengenai kewajiban yang dianut, tanpa harus mengundang perdebatan,” ujar Airin.
Airin berharap diskusi pada forum dialog antar umat beragama menjadi pengikat erat toleransi, tenggang rasa, dan saling tolong menolong. Sebagai walikota ia pun menjamin seluruh masyarakat kota Tangsel untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
“Semua agama mengajarkan pesan-pesan kebenaran, toleransi, tenggang rasa, dan saling tolong menolong, Saya sebagai walikota Tangsel juga mempunyai kewajiban untuk memberikan rasa aman dan rasa nyaman kepada seluruh umat beragama dalam melaksanakan ibadah. Kita berharap tetap konsisten menjaga kerukunan dan toleransi antar umat,” ujar Airin disambut aplaus oleh seluruh peserta yang hadir.
Sementara Sekretaris MUI Kota Tangsel Abdul Rozak mengatakan semua agama juga memiliki kewajiban untuk beribadah puasa, dan pada kesempatan diskusi publik nantinya masing-masing tokoh pemuka agama akan menjelaskan bagaimana aturan ibadah puasa di agamanya masing-masing.
“Ketika umat islam satu bulan penuh melaksanakan kewajibannya berpuasa, maka di agama lain juga memiliki kewajiban yang serupa. Satu persatu pemangku agama menjelaskan seperti apa cara mereka berpuasa,” ujar Abdul Rozak.
Pendeta Youke, tokoh Agama Kristern Protestan mengatakan semua agama menggunakan puasa sebagai penghapusan dosa dan sebagai pembuktian atas keimanan seseorang. Hal tersebut banyak dipraktikan dalam agama Islam, Protestan, Katolik, Budha dan agama lainnya.
“Semua ajaran agama adalah sama, kerukunan antar umat beragama penting, jadi kita harus menjaganya,” papar Youke.
Romo Arko SCJ, perwakilan dari Katolik mengatakan, puasa sebagai ketaatan eksternal atau mendekatkan diri kepada Allah, dan sebagai bentuk rasa taat. “Dalam Al-Kitab, Musa, Raja Daud dan Yesus, terlihat dalam pengurangan makanan, pantang pada haru Jumat selama masa pra paskah dalam Katolik Roma,” ujarnya.
Sementara Ida Ketut, tokoh Agama Hindu memaparkan, aturan puasa di Agama Hindu lebih fleksibel. Umat berpuasa pada hari yang berbeda sesuai Dewa mereka. Budha membuat aturan yang sangat keras dalam hal puasa. Yakni, berpantang, makanan dan minuman, selama enam hari dalam setahun. (te/to/kt)
-
Bisnis5 hari ago
400 Ribu Tiket Kereta Whoosh Terjual Di Momen Liburan
-
Nasional5 hari ago
Pemerintah Targetkan Indonesia Bebas Malaria pada 2030
-
Bisnis5 hari ago
Honda Luncurkan Layanan HondaJet Share Service di Jepang
-
Politik7 hari ago
Marshel Widianto Maju Jadi Calon Wakil Wali Kota, Pengamat: Pilkada Tangsel Akan Semakin Menarik
-
Sport6 hari ago
Jelang Lawan Filipina, Tim U-19 Indonesia Terus Diasah
-
Bisnis12 jam ago
Alasan Indonesia Harus Impor Beras
-
Nasional5 hari ago
Wapres Ma’ruf Amin Minta Nahdlatul Wathon Kepakkan Sayap Pendidikan Ke Timur Indonesia
-
Nasional12 jam ago
Apresiasi Haji 2024, Menko PMK: Banyak Perbaikan dari Murur sampai Tata Kelola Dam