Connect with us

Pamulang

Sebelum Bandara Pondok Cabe Beroperasi, Pemkot Tangsel Ajak Pertamina Duduk Semeja

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyesalkan kebijakan langkah rencana pengoperasian Bandara Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang. Lahan seluas 170 hektare dengan radius landasan pacu sepanjang 2.200 meter oleh salah satu perusahaan plat merah bakal dikomersialkan mulai Maret 2016 mendatang.

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, memang fasilitas angkutan transportasi udara itu sudah ada sejak lama. Jauh sebelum ada pemekaran wilayah dari Kabupaten Tangerang. Tapi selama ini ada komunikasi yang “mampet” antarkedua pihak.

“Itulah. Memang benar PT Pertamina (Persero) selaku pemilik lahan, ketika akan dilakukan untuk publik‎ ya kita diajak bicara dulu,” kata Benyamin, Sabtu (5/12/2012).

Menurutnya, selama ini belum ada diskusi yang diinisiasi oleh PT Pelita Air Service sebagai anak unit industri pengguna lahan ataupun perusahaan induk semangnya.‎ Maka munculah dampaknya selama waktu terakhir.

Advertisement

Benyamin jelaskan, kondisinya mulai ramai setelah propaganda rencana pengoperasian lahan Bandara Pondok Cabe untuk kegiatan komersial tersiar lewat media massa. Ditambah lagi adanya proyek perbaikan sarana dan prasarana penunjang.

“Sekarang saja belum apa-apa masyarakat sudah khawatir. Merasa akan terganggu dengan volume suara, kami pemerintah daerah berharap dikomunikasikan dulu,” jelas Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie.

Ia mengakui, bila tentunya dari pengoperasian Bandara Pondok Cabe ada segi keuntungan (benefit) bagi Pemkot Tangsel. Secara perlahan sektor perekonomian sekitarnya dapat meningkat.

Namun, ada yang perlu dipahami juga oleh PT Pertamina (Persero). Idealnya pengoperasian lahan yang nantinya dapat menampung sampai 20 unit pesawat terbang ‎perlu lokasi steril. Jauh dari pemukiman padat penduduk.

Advertisement

Pemerintah daerah selaku pemilik otoritas wilayah ingin mengetahui hasil kajian akademis dan teknis dari pihak pengelola Bandara Pondok Cabe. Yakni, tambah Bang Ben, mencakup potensi dan perkembangan ekonomi bagi warga sekitar, serta tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari hilir mudik pesawat terbang.

“Harus kita diskusikan lebih matang, walaupun saya mengetahui dari media massa pesawatnya itu kan baling-baling. Tapi tetap saja kebisingan suara ada,” tambah‎ mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang itu. (yw/fid)



Populer