Connect with us

Lifestyle

Seperti Apa Pembelajaran Politik Dalam Keluarga? Begini Kata Irgan Chairul Mahfiz

Irgan Chairul Mahfiz Wakil Ketua Komisi IX DPR, Irgan Chairul Mahfiz

Menjadi aktivis kampus ternyata memberikan pengalaman yang berharga bagi H Irgan Chairul Mahfiz (50) dan Hj Wardatun Na’im (49). Selain bisa belajar berorganisasi, aktif sebagai aktivitis ternyata mampu mempertemukan keduanya dalam ikatan cinta.

“Karena sering ketemu, rasa cinta pun tumbuh. Setelah satu tahun saling mengenal, kami langsung putuskan untuk meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan,” kenang Irgan.

Kini pasangan yang berprofesi sebagai politisi ini telah dikarunia tiga buah hati, yakni Nona Fairuz Charunnisa (21), Mutiara Khairani (19), dan Ivan Muhammad Ilham (13). Dalam kesehariannya, Irgan mengaku coba mengajarkan nilai-nilai politik dalam keluarganya.

“Secara gak langsung kebiasaan berpolitik di luar saya tularkan kepada anak. Perilaku atau kebiasaan tersebut bisa menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi mereka,” ujarnya.

Advertisement

Menurut Calon Anggota DPR RI 2014 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil Banten III (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) itu, dalam lingkungan keluarga ia bisa membentuk karakter anak lewat pembelajaran politik. Hal itu diaplikasikannya lewat nilai-nilai positif yang terkandung dalam politik. Semisal pembelajaran bagaimana menerapkan nilai-nilai kejujuran, bersikap tegas, jiwa kepemimpinan, hidup demokratis, dan lainnya.

“Itulah sisi kehidupan politik yang bisa dipelajari anak-anak. Nilainilai itu bisa menjadi pembelajaran bagi kehidupan mereka. Tapi saya tidak pernah menjadikan politik sebagai mainstream dalam kehidupan pribadi mereka,” ungkap Hj Wardatun, sang istri.

Irgan Chairul Mahfiz Beserta Istri Wardatun Naim dan anak-anaknyaJadi, lanjut Wardatun, meski darah politik mengalir dalam diri ketiga anaknya, ia tetap memberikan kebebasan pada buah hati untuk memilih minat sesuai keinginan.

“Minat anak malah bertolak belakang dari kita. Ada yang kuliah sebagai arsitek dan ekonomi. Kebebasan ini merupakan apliksai dari nilai demokrasi yang terkandung dalam politik,” katanya.

Sementara itu, di tengah kesibukannya sebagai politisi, pasangan yang menikah pada 18 Agustus 1992 silam ini mempunyai kiat tersendiri untuk menjaga keharmonisan keluarga. Salah satu caranya adalah melakukan komunikasi yang intens.

Advertisement

“Saya sadar kesibukan berpolitik banyak menyita waktu. Tapi komunikasi harus berjalan lancar. Tak heran, kita punya Blackberry Mesengger Group keluarga untuk sekadar say hello setiap harinya. Karena bagi kami, komunikasi penting untuk menjaga kebersamaan yang kuat,” tutup Irgan. (in/red/kt)



Populer