Connect with us

Selasa (19/2) malam, situs CekFakta.com yang lahir dari kolaborasi antarmedia untuk melawan berita bohong menjadi korban peretasan. Serangan yang terjadi pada server DNS itu mengubah tampilan muka situs, mengalihkan pengunjung situs Cekfakta.com ke salah satu kanal youtube.

“Kami menyesalkan peretasan atas situs cekfakta.com yang merupakan kolaborasi media-media online untuk mencerahkan dan memberi informasi yang akurat pada publik,” kata Wahyu Dhyatmika, Pemimpin Redaksi Tempo.co, yang turut menginisiasi pendirian Cekfakta.com.

“Ke depan, kami akan memperbaiki sistem pengamanan situs ini dan akan terus berkolaborasi memverifikasi klaim dan melawan hoax serta disinformasi,” tambah Wahyu

Agoez Perdana, Pemimpin Redaksi KabarMedan.com, salah satu anggota Cekfakta.com mengatakan peretasan situs cekfakta.com merupakan pertanda banyak pihak yang tidak senang ketika kebenaran diungkapkan ke publik

Advertisement

“Tapi ini tidak akan membuat kami berhenti melawan Hoax. Kami akan terus bekerja keras bersama teman-teman media lain yang juga bergabung di kolaborasi cekfakta.com untuk menghadirkan fakta sebenar-benarnya,” kata Agoez.

Cekfakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang dibangun di atas API Yudistira oleh MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) dan bekerja sama dengan beberapa media online yang tergabung di AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia) serta didukung oleh Google News Initiative dan Internews serta FirstDraft.

cekfakta.com pertama kali diluncurkan di acara ‘Trusted Media Summit 2018’ yang diadakan di Jakarta pada Sabtu, 5 Mei 2018 setelah penandatangan MOU oleh 22 Pemred dan Ketua Mafindo.

Saat ini situs tersebut sudah kembali bisa diakses.

Advertisement

Populer