Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali meraih juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Banten. Keberhasilan Kota Tangsel meraih juara umum MTQ XVII Tingkat Provinsi Banten 2020 merupakan yang keenam kalinya.
Adapun kategori juara yang berhasil diraih Tangsel adalah kategori dukungan anggaran pembinaan Al-Qur’an. Kemudian, Tangsel juga mendapatkan penghargaan dengan kategori dukungan regulasi pembinaan Al-Qur’an. Yang ketiga adalah penghargaan dengan kategori dukungan sarana dan prasarana pembinaan Al-Qur’an. Terakhir, sebagai bentuk pengahargaan utama, Tangsel juga menyabet award dengan kategori daerah dengan prestasi yang diraih dalam MTQ Provinsi Banten sebagai juara umum.
”Penghargaan yang didapatkan hari ini merupakan hasil dari upaya kami selaku pemerintah untuk menerapkan visi misi kami. Yaitu, Kota yang cerdas, Modern dan Religius,” ujar Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany usai penutupan MTQ Banten ke XVII tahun 2020 di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, Sabtu (15/8/2020).
Airin mengucapkan terima kasih kepada peserta MTQ dan pembimbing yang telah berhasil meraih penghargaan dan mempertahankan menjadi juara umum.
“Alhamdulillah, ini merupakan hasil kerja keras kita bersama dalam pembinaan keagamaan di kota Tangsel,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten, Andhika Hazrumy menjelaskan bahwa proses MTQ kali ini memang lebih berat daripada biasanya. Lebih sebentar dan lebih tertutup. Sehingga dirinya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan juri yang terus berupaya memberikan yang terbaik dalam acara kali ini.
Dia menjelaskan nantinya seluruh juara pada MTQ ini bisa mewakili Banten dalam proses MTQ nasional yang akan diselenggarakan pada November mendatang.
”Semoga peserta yang mewakili Banten bisa mengharumkan nama Banten di kancah nasional,” ujar Andhika.
Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan bahwa Banten sudah keluar dari daftar epicentrum penularan Covid-19. Namun pemerintah Banten akan terus berupaya hingga seluruh kabupaten kota bisa menjadi wilayah hijau. Salah satu upaya yang dilakukan adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Karena itulah, pelaksanaan MTQ ini dilakukan dengan ketat. Melakukan perlombaan tanpa pendukung. Sementara penonton hanya bisa melakukannya dengan menyaksikan secara virtual.
Ketua Panitia MTQ Banten Soleh Hidayat menjelaskan, meskipun dilakukan secara tertutup, seluruh pendukung tetap bisa menyaksikannya secara langsung melalui media elektronik. Dari data yang dikumpulkan. Ada sebanyak 5.000 hingga 6.000 orang yang menyaksikan acara ini.
”Karena itu meskipun harus dilakukan dengan proses protokol kesehatan, masyarakat tetap ikut berpartisipasi dalam acara ini,” ujar dia. (red/fid)