Pemerintahan
Tekan Penyebaran Demam Berdarah, Tangsel Terapkan Teknologi Radiasi Isotop
![](https://kabartangsel.com/wp-content/uploads/2014/10/aedes-albopictus.jpg)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal menerapkan teknologi baru untuk menekan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Teknologi yang mulai diterapkan pada 2015 itu diberi nama radiasi isotop.
Untuk diketahui, kasus DBD di kota berpenduduk 1,4 juta jiwa ini terbilang tinggi. Dari data Dinkes Kota Tangsel, pada 2012 sebanyak 842 warga yang dilaporkan terjangkit DBD. Sedangkan, pada 2013 tercatat 780 laporan kasus.
“Kami terus mencegah perkembangan DBD. Salah satunya melalui teknologi modern, radiasi isotop yang mulai diterapkan 2015 nanti,” kata Sekretaris Dinkes Kota Tangsel, Suharno.
Dalam teknologi isotop, nantinya nyamuk Aedes aegypti jantan ditangkap hidup-hidup. Setelah itu, disuntik dengan isotop agar nyamuk itu mandul. Lalu dilepas kembali.
“Dengan cara ini, nyamuk jantan tidak bisa membuahi nyamuk betina. Akibatnya, nyamuk betina tak bisa menghasilkan telur dan akan mati dengan sendirinya,” beber Suharno.
Secara teknis, kata dia, nyamuk jantan dimandulkan dengan diberi paparan radiasi sinar gamma sebesar 70 gray. Nyamuk dimasukkan dalam tabung-tabung kaca berukuran sama dan diletakkan dalam jarak tertentu dari sumber radiasi. Dua menit saja, ratusan hingga ribuan nyamuk menjadi mandul karena kerja sperma mereka terganggu.
Nyamuk-nyamuk itu kemudian dilepaskan di rumah-rumah penduduk dengan perbandingan sembilan nyamuk jantan mandul per satu ekor nyamuk di tiap rumah. Artinya, jika ditemukan lima ekor nyamuk, ada 45 nyamuk jantan dilepaskan.
Nyamuk-nyamuk mandul hanya akan mengganggu populasi nyamuk Aedes aegypti karena telur-telur yang dihasilkan nyamuk betina tidak akan terbuahi. Secara teori, otomatis jumlahnya di alam akan berkurang.
“Radiasi isotop tidak berbahaya. Hasilnya lebih akurat dan biayanya lebih murah. Juga lebih aman dibanding dengan teknologi sinar-X,” ucapnya.
Menurutnya metode isotop sudah dilakukan diberbagai daerah. Diantaranya, Banjarnegara, Bangka Belitung dan Semarang. Selain itu, dengan penggunaan teknologi isotop biayanya lebih murah dan lebih efisien dibandingkan dengan fogging atau pengasapan.
“Kami berharap setelah menggunakan teknologi isotop angka DBD terus menurun. Di tahun ini juga dipastikan menurun,” ujarnya.(iwan)
-
Banten7 hari ago
Bank Banten Raih Penghargaan “BUMD dengan Akselerasi Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah”
-
Banten5 hari ago
Bank Banten Sambut Baik 4 Pemda Dalam Komitmen Penempatan RKUD
-
Pemerintahan7 hari ago
Benyamin Davnie: Judi Online Bawa Dampak Negatif
-
Tangerang Selatan5 hari ago
Kloter 13 JKG Jemaah Haji Asal Tangsel Tiba di Tanah Air
-
Pemerintahan7 hari ago
Bangun Gedung Baru SMPN 7 Tangsel, Benyamin Davnie: Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
-
Pemerintahan7 hari ago
Lima Ribu Siswa di Tangsel Dapat Bantuan Biaya Pendidikan dari Pemkot
-
Banten4 hari ago
Airin Rachmi Diany Terpesona Keindahan Pantai Kecamatan Bayah
-
Banten5 hari ago
Groundbreaking Kantor Pusat Bank Banten