Connect with us

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan pengangkutan sampah yang tumpah dari TPA Cipeucang ke Sungai Cisadane rampung dalam sepekan. Hingga Rabu (10/6/2020), persentase sampah yang berhasil dievakuasi sudah mencapai 80 persen.

Menurut Kadis Lingkungan Hidup Kota Tangsel Toto Sudarto, setiap hari rata-rata 180 meter kubik sampah berhasil diangkut ke sisi daratan. Ia mengaku, ada sembilan alat berat diterjunkan untuk mengangkat sampah dari Sungai Cisadane.

Selain melibatkan tim DLH Kota Tangsel, proses pengangkutan sampah juga melibatkan pemerintah pusat. Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Satker PUPR Banten.

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam proses evakuasi sampah dari Sungai Cisadane. Terutama kepada Pemerintah pusat dan Satker PUPR Pemprov Banten. Juga kepada Bapak Bupati Tangerang yang juga sudah membantu Tangsel,” tutur pria yang juga Ketua DPD Bamus Betawi Kota Tangsel ini.

Advertisement

Selain pengangkutan sampah, di TPA Cipeucang juga sudah dan sedang dilakukan penyemprotan cairan biotech. Itu untuk menghilangkan bau tak sedap yang menyebar hingga beberapa kilometer dari TPA Cipeucang.

“Sejak hari pertama setelah ambrolnya turap, kita lakukan penyemprotan sebanyak 200 ribu liter (40 mobil truk tanki-red). Alhamdulillah. Meski belum hilang betul, tapi sekarang, baunya tidak terlalu menyengat dibandingkan di awal-awal saat jebolnya turap,” lanjut mantan Camat Pamulang ini.

Menurut ayah tiga anak ini, cairan yang digunakan dapat mengurangi bau tak sedap di sejumlah TPA. Salah satunya dipakai di TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang, Pasar Kraggot Cilegon, dan beberapa TPA lainnya di wilayah Bodetabek

Jika dilakukan penyemprotan yang intens, diharapkan persoalan bau tak sedap ini bisa teratasi.

Advertisement

“Berdasarkan laporan yang saya terima, bau tak sedap ini sempat menyebar hingga radius lima kilometer. Saya mohon maaf kepada warga atas ketidaknyamanan ini. Doakan kami, diberi kelancaran sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat,” tambah Toto.

Soal kondisi bangunan yang ambrol, kata alumnus APDN Bandung ini, masih menjadi tanggungjawab pihak kontraktor yakni PT Ramai Jaya Purna Sejati.

Sebab, saat bangunan tersebut ambrol, statusnya masih dalam tahapan pemeliharaan dan belum diserahterimakan kepada Pemkot Tangsel.

Advertisement

“Pihak kontraktor sudah menyanggupi akan memperbaiki kembali semua bangunan yang ambrol. Nanti kita lihat saja, setelah proses pengangkutan sampah dan normalisasi Sungai Cisadane selesai, baru bisa dikerjakan. Tapi yang jelas, kontraktornya menyatakan siap memperbaiki bangunan yang roboh,” tutur mantan Kadis Disdukcapil ini.

Seperti diketahui, turap TPA Cipeucang jebol hingga mengakibatkan tumphan sampah menutupi Sungai Cisadane, Jumat (22/5). Penyebabnya diduga bangunan tanggul tersebut tidak mampu menahan tumpukan sampah dan debit air hujan yang tinggi. (plp)

Populer