Connect with us

Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mengatakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak Indonesia agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

“Dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam pengasuhan yang berkualitas, memiliki pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang komperehensif dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak, sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air,” ungkap Walikota Airin dalam Peringatan Hari Anak Nasional Kota Tangerang yang digelar di Gedung Graha Widya Bhakti Puspiptek, Setu, pada Selasa, (2/8/2016).

Peringatan hari anak nasional dapat dijadikan sebagai momentum untuk terus berupaya meningkatkan sekaligus mengajak seluruh komponen, baik orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan Negara, untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya.

Jika dilihat lebih dalam, anak mempunyai potensi untuk dikembangkan agar dapat berpatisipasi aktif dalam pembangunan pada masa kini dan mendatang. Mereka adalah kelompok yang perlu disiapkan untuk keberlangsungan bangsa dan Negara. Mewujudkan anak sebagai generasi penerus yang berkualitas berimplikasi pada perlunya pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Advertisement

“Saya mengajak seluruh stakeholder, dunia usaha, masyarakat, keluarga dan orang tua untuk berkomitmen dalam pemenuhan hak-hak anak. Untuk anak anakku, siapkan diri untuk menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan dan penuh prestasi dilandasi iman dan taqwa, sayangi teman dan hormati orang tua juga hormati orang lain yang lebih tua dari kalian,” saran Walikota pada seluruh peserta.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan pada BMPPKB Kota Tangerang Selatan Listya Windyarti mengatakan Peringatan Hari Anak Nasional dilaksanakan sebagai upaya menjamin pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh kembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Listya  nenjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima oleh BPMPPKB Kota Tangsel, data kasus kekerasan yang menimpa anak-anak di wilayah Tangsel pada tahun 2015 berjumlah 64 kasus dan pada tahun 2016 sampai dengan bulan Juli 54 kasus.

“Oleh karena itu memerlukan perhatian dan penanganan dari semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat sehingga anak-anak Kota Tangsel akan merasa aman dan nyaman untuk tumbuh dan berkembang sebagai generasi penerus,” papar Listya Windyarti.

Advertisement

Dalam Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Tangerang Selatan digelar serangkaian kegiatan. Salah satunya adalah Seminar Peran Anak Dalam Pembangunan dengan tema “Akhiri Kekerasan Terhadap Anak”. Seminar tersebut merupakan puncak peringatan Hari Anak Nasional di Kota Tangerang Selatan. Acara dimeriahkan pula dengan beberapa pentas seni dari anak-anak mulai dari tarian betawi, paduan suara, solo vocal, perkusi, dan lainnya.

Forum Anak Daerah Kota Tangsel tidak ketinggalan untuk berpartisipasi dengan membacakan Deklarasi Gerakan Bersama Melindungi Anak. Mereka menggambarkan sebagai perwakilan beberapa profesi yang ada seperti tentara, polisi, PNS, pengusaha, guru, pilot, atlit, seniman, dokter dan lainnya membacakan deklarasi dengan harapan semua profesi bisa bersama-sama melindungi anak juga dapat berkomitmen untuk stop kekerasan pada anak.

Kegiatan Seminar  yang dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari anak-anak, lintas SKPD, dan tokoh masyarakat menghadirkan narasumber Asisten Deputi Hak Sipil dan Partisipasi Anak pada Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Darmawan.

Darmawan dalam kesempatan tersebut menjelaskan mengenai UU Perlindungan Anak. Di sana diterangkan kewajiban orangtua juga masyarakat dan pemerintah untuk memenuhi hak anak.

Advertisement

“Hak anak wajib diberikan baik oleh orangtua, masyarakat maupun pemerintah, yakni hak anak untuk mendapat identitas dalam bentuk nama dan akta lahir. Selain itu hak anak dalam mendapatkan pendidikan, hak anak mendapat kesehatan, hak anak dalam bermain, hak anak beribadah sesuai agama, juga hak anak lainnya,” paparnya.

Turut meramaikan acara, Panitia juga menghadirkan pembicara lainnya yakni Dik Doank yang memberikan seminar lebih kepada  motivasi dan pengembangan diri. Dirinya memberikan motivasi pada anak dan orangtua dengan bersandar pada ajaran agama. Dik Doank menyampaikan materi dengan suasana yang cair dengan mengajak para peserta ikut berinteraksi diselingi canda, sehingga kegiatan tersebut menjadi lebih hangat. Dia mengatakan bahwa sebagai anak harus bisa lebih hormat kepada orang yang lebih tua. Anak harus bisa menjalankan kewajiban tanpa harus menuntut hak.

“Setiap anak akan menjadi generasi penerus bangsa, oleh sebab itu siapkan diri kalian dari sekarang. Persiapkan diri untuk menjadi dewasa, agar saat dewasa kelak sudah siap bekerja bahkan membuka lapangan kerja. Tanamkan pada diri agar bisa menjadi wirausaha saat dewasa nanti,” pungkasnya. (ts/fid)

Advertisement

Populer