Pemerintahan
93 Pejabat di Kota Tangsel Dapat Promosi dan Rotasi
Pemerintah Kota Tangerang Selatan kembali melakukan rotasi dan promosi bagi puluhan pejabat di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Prosesi acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ini berlangsung di Universitas Terbuka, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang. Total jumlah pejabat yang dilantik ada 93 orang. Pejabat dari eselon III ada 11 orang, pejabat eselon IV ada 81 orang dan pejabat eselon V ada 1 orang.
Walikota Airin Rachmi Diany, dalam sambutannya berpesan, agar organisasi dapat berjalan dengan optimal, setiap posisi yang ada dalam organisasi tersebut harus diisi. “Dan satu hal yang harus dicatat, kompetisi pejabat yang mengisi harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh setiap posisi tersebut,” pesannya, Senin, 29 Juni 2015.
Menurutnya, pada pelantikan dan pengambilan sumpah kali ini, terdapat beberapa pegawai yang mendapatkan promosi untuk mengisi jabatan yang kosong, dan beberapa pejabat yang mengalami rotasi. Sekali lagi, terang Walikota Airin, promosi dan rotasi ini dilakukan dalam rangka optimalisasi kinerja organisasi. Saya selalu menekankan, sasaran utama pelaksanaan mutasi dan rotasi adalah kinerja organisasi.
“Salah satu tugas saya selaku walikota adalah membangun dan memastikan agar setiap SKPD atau unit kerja yang ada di lingkungan pemerintah kota, dapat menunjukan kinerja atau performance yang optimal.” terangnya.
Walikota Airin menyatakan, khusus bagi staf para pejabat yang sebelumnya merupakan pegawai atau pelaksana, dan hari ini dipromosikan, saya ingin menekankan bahwa mulai hari ini saudara-saudara merupakan seorang pemimpin di unit kerja masing-masing. Oleh karena itu, tunjukan sikap karakter dan prilaku sebagai seorang pemimpin.
“Saudara-saudara tidak bisa lagi bersikap dan berprilaku sebagai seorang staf,” tegasnya. Menurut Walikota Airin, menjadi pemimpin bukan hal yang sederhana. Menjadi pemimpin bukan hanya sekedar memiliki kewenangan untuk memerintah, mengkoordinir, dan mengendalikan. Namun lebih dari itu.
Menjadi pemimpin adalah tentang bagaimana menjalankan amanah dengan baik. Bagaimana menumbuhkan motivasi bawahan, dapat dipercaya oleh bawahan dan mampu memikul tanggung jawab.
Sebagai seorang pemimpin, para pejabat tidak bisa mengharapkan bawahan atau staf berkinerja baik, jika saudara sendiri tidak memiliki kinerja baik. Perlihatkan dan lakukan akan dilihat dan dinilai oleh bawahan. Oleh karena itu, sekali lagi saya meminta kepada saudara-saudara untuk dapat menunjukan kepemimpinan yang baik.
“Saya meminta amanah dan kepercayaan yang telah diberikan dapat dijalankan dengan baik,” terang Walikota Airin. Bagi seluruh pejabat struktural yang dilantik hari ini, dirinya meminta untuk diperhatikan beberapa hal penting. Pertama, dipesankannya atur (manage) bawahan atau staf dengan baik. Ia sering mendengar keluhan atau komentar tentang kurangnya kuantitas dan kompetensi sumber daya aparatur yang ada di unit kerja masing-masing.
Ditekankannya, inilah kenyataan yang ada dihadapan semua. Fakta yang tidak bisa dihindari. Pertanyaannya, apakah akan menyerah dan pasrah pada kondisi tersebut, dan menunggu kondisi ideal datang dengan sendirinya. “Bahkan, atau justru berupaya untuk mengatasi kondisi yang ada,” ujarnya.
Walikota Airin menguraikan, untuk menyikapi kondisi yang ada kuncinya adalah bagaimana memanajemen bawahan atau staf. Setiap staf pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Memang ini bukan pekerjaan mudah, tapi disinilah tugas sebagai seorang pemimpin. Ketika dipercaya menjadi pejabat, maka telah dipandang mampu untuk melakukan hal yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat.
“Saya sering menyampaikan, disinilah letak seni memimpin,” terangnya. Kedua, manajemen waktu dengan baik, seringkali dihadapai kondisi dimana banyak hal yang harus dilakukan. Namun, waktu yang tersedia sangat terbatas. Disinilah dituntut untuk dapat mengatur waktu dengan baik. Sehingga tidak ada pekerjaan yang terbengkalai.
Salah satu instrument yang dapat membantu manajemen waktu dengan baik adalah time table. Sudah sering disampaikan, buat time table dan kemudian patuhi. Di banyak kasus, time table dibuat, tapi tidak dipatuhi. Jika ada pekerjaan yang terlambat, bukan pekerjaan yang dipercepat, tapi time table-nya yang dirubah. “Jika seperti ini, maka time table menjadi tidak berguna,” ujar Walikota Airin.
Rencana waktu untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, sudah sering disampaikan. “Kegagalan” dalam merencanakan berarti merencanakan “kegagalan”, jangan sampai ini terjadi.
Ketiga atau terakhir, ia meminta,cek dan cermati target program dan kegiatan di unit kerja masing-masing. Walaupun hari ini ditempatkan di posisi yang baru, diminta bisa terus melanjutkan pekerjaan yang dilakukan oleh pejabat sebelumnya. “Saya tidak ingin dengar istilah “perlu penyesuaian”, atau “perlu adaptasi” terlebih dahulu. Saya tidak ingin ada waktu yang tersedia terbuang percuma,” tambahnya. (ts/kt)
- Pemerintahan7 hari ago
Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Realisasi DAK Fisik Tercepat 2024
- Pemerintahan7 hari ago
DWP Tangsel Raih Juara 1 Apresiasi E-Reporting dan E-Asuh Tingkat Provinsi Banten
- Tangerang Selatan7 hari ago
Bersama Tangsel Ska Orchestra, Pilar Saga Ichsan Pukau Ribuan Penonton di Tangsel Sejiwa Fest 2024
- Pemerintahan7 hari ago
Tutup Tangsel Sejiwa Fest 2024, Benyamin Davnie: Tahun Depan Kita Bikin Lebih Seru Lagi
- Pemerintahan7 hari ago
ICCF 2024: Transformasi Tangsel dari Kota Satelit ke Pusat Ekonomi Kreatif
- Pemerintahan6 hari ago
Tangsel Investment Forum 2024, Benyamin Davnie: Kita Dorong Investasi di Sektor Wisata Kesehatan
- Pemerintahan7 hari ago
ICCF 2024: Penanaman Pohon di Kampung Keranggan, Perkuat Ekosistem Hijau di Tangsel
- Tangerang Selatan7 hari ago
Ditutup Kotak Band, Hari Pertama Tangsel Sejiwa Fest 2024 Sukses Pukau Puluhan Ribu Penonton