Lifestyle
3 Cara Mengobati Telinga Berair, dari Pakai Obat Sampai Operasi
![](https://kabartangsel.com/wp-content/uploads/2018/07/3-Cara-Mengobati-Telinga-Berair-dari-Pakai-Obat-Sampai-Operasi.jpg)
Telinga berair secara medis dikenal sebagai otorrhea. Cairan keluar dari telinga atau otorrhea ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Dari penyebab yang sederhana hingga yang cukup mengkhawatirkan. Lalu bagaimana cara mengobati telinga berair? Simak ulasan berikut.
Apa yang menyebabkan telinga berair?
Otorrhea bisa terjadi karena kotoran telinga yang memang dikeluarkan oleh tubuh, atau air yang mengalir keluar lagi setelah berenang atau mandi. Jika ini yang terjadi, sifatnya tidak berbahaya sama sekali.
Akan tetapi, dilansir dari laman Healthline, ada kondisi lain yang dapat menyebabkan telinga mengeluarkan cairan, misalnya karena infeksi atau cedera.
1. Infeksi
Infeksi telinga tengah (otitis media) adalah penyebab paling umum keluarnya cairan dari telinga. Otitis media terjadi ketika ada bakteri atau virus masuk ke telinga tengah, yaitu tempat gendang telinga. Infeksi telinga di area ini bisa menyebabkan cairan menumpuk di belakang gendang telinga.
Ketika terlalu banyak cairan menumpuk akibat infeksi, risiko terjadinya perforasi gendang telinga semakin tinggi. Perforasi gendang telinga adalah pecahnya gendang telinga akibat tumpukan cairan yang mendorong kuat. Cairan bisa melalui gendang telinga lalu akan mengalir keluar telinga.
Selain infeksi tersebut, otitis eksterna juga bisa jadi penyebab keluarnya cairan dari telinga. Otitis eksterna terjadi ketika bakteri atau jamur menginfeksi saluran telinga. Biasanya ini terjadi ketika Anda menghabiskan waktu yang lama di dalam air.
Terlalu lembabnya kondisi telinga bisa memecahkan kulit di dinding saluran telinga. Ini yang memungkinkan bakteri atau jamur masuk dan menyebabkan infeksi yang bisa menghasilkan cairan. Cairan tersebut nantinya juga bisa keluar dari telinga.
2. Trauma
Keluarnya cairan juga bisa terjadi setelah mengalami trauma. Trauma bisa membuat cairan serebrospinal bocor dari telinga. Kecelakaan yang mungkin menyebabkan keluarnya cairan dari telinga seperti patah tulang di bagian kepala sehabis jatuh, kecelakaan di jalan, dipukul benda berat di kepala, atau cedera berulang di dalam telinga yang pernah di operasi sebelumnya.
Apa tandanya jika cairan yang keluar dari telinga berbahaya?
Anda harus segera ke dokter jika telinga Anda mengeluarkan cairan tiba-tiba (bukan setelah telinga kemasukan air karena berenang, misalnya). Terlebih lagi jika Anda sudah mengeluarkan cairan selama lebih dari 5 hari. Terkadang pelepasan cairan telinga yang disebabkan karena infeksi bisa disertai gejala demam.
Jika Anda mengalami rasa sakit yang parah, telinga memerah, bengkak, dan pendengaran mulai menurun, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Bila Anda habis mengalami kecelakaan atau cedera, lalu keluar cairan dari telinga, Anda juga perlu segera ke dokter untuk memeriksa kondisi ini.
Bagaimana cara mengobati telinga berair?
![telinga berair](https://i0.wp.com/kabartangsel.com/wp-content/uploads/2018/07/1532769100_925_3-Cara-Mengobati-Telinga-Berair-dari-Pakai-Obat-Sampai-Operasi.jpg?resize=640%2C427&ssl=1)
Cara mengobati telinga berair berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Secara umum, ada beberapa cara yang diberikan jika telinga berair, yaitu:
1. Obat antibiotik
Yang diberikan adalah antibiotik (jika infeksi karena bakteri) obat tetes telinga yang diresepkan dokter untuk mengobati penyebab utama otorrhea tersebut.
Jika yang terjadi adalah infeksi jamur, maka diberikan larutan asetat untuk infeksi yang tidak terlalu parah. Kebanyakan kasus infeksi jamur yang parah di telinga diberikan antijamur topikal seperti clotrimazole.
Pada beberapa kasus, pemberian antibiotik ini juga bisa diberikan secara oral (obat minum) kalau diperlukan.
2. Obat pereda nyeri
Infeksi telinga bisa menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa di telinga. Maka itu, diberikan juga obat pereda rasa sakit untuk mengatasi keluhan ini. Obat ini diberikan untuk mengendalikan rasa sakit yang dirasakan selama infeksi terjadi.
Obat pereda nyeri yang diberikan misalnya obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang bisa digunakan untuk mengurangi sakit akibat peradangan telinga. Acetaminophen (paracetamol) juga bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit.
3. Pembedahan
Dalam kasus yang parah, jika ada banyak cairan telinga yang terus menerus keluar bisa dilakukan pembedahan medis. Abses yang berisi nanah dalam telinga disayat menggunakan jarum khusus untuk mengeluarkan nanah hingga kering.
Jika keluarnya cairan terjadi akibat trauma, dilakukan pengobatan lain tergantung kondisi masing-masing orang. Jika ditemukan robekan di gendang telinga akibat kecelakaan atau trauma, maka dokter akan memberikan perawatan khusus dengan menambal bagian sobekan tersebut. Tambalan ini akan menutup gendang telinga selama proses penyembuhan.
Artikel Berjudul ” 3 Cara Mengobati Telinga Berair, dari Pakai Obat Sampai Operasi ” Bersumber dari Situs Hello Sehat.
-
Banten5 hari ago
Airin Rachmi Diany: Kita Optimalkan Taman Terbuka Hijau di Permukiman
-
Bisnis2 hari ago
400 Ribu Tiket Kereta Whoosh Terjual Di Momen Liburan
-
Banten7 hari ago
Bank Banten Sambut Baik 4 Pemda Dalam Komitmen Penempatan RKUD
-
Nasional2 hari ago
Pemerintah Targetkan Indonesia Bebas Malaria pada 2030
-
Politik3 hari ago
Marshel Widianto Maju Jadi Calon Wakil Wali Kota, Pengamat: Pilkada Tangsel Akan Semakin Menarik
-
Banten7 hari ago
Groundbreaking Kantor Pusat Bank Banten
-
Banten6 hari ago
Airin Rachmi Diany Terpesona Keindahan Pantai Kecamatan Bayah
-
Banten7 hari ago
Komisi I DPRD Banten Bersama Koalisi Masyarakat Sipil Banten Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik di Provinsi Banten