Jakarta – Demi memudahkan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA), Korlantas Polri meresmikan pembuatan SIM Internasional online. SIM Internasional ini diperuntukan untuk yang berkendara ke luar negeri.
Kakorlantas Polri Irjen Istiono memimpin langsung peresmian SIM Internasional Online. SIM ini bisa dipakai tak hanya di kawasan Asean, melainkan mencakup 188 negara.
“Hari ini kita melaksanakan peresmian sim onlone internasional, ini salah satu bentuk peningkatan pelayanan publik kita yang berbasis IT, terus menerus kita melakukan pelayanan publik yang menjadi kebijakan lembaga Polri untuk selalu meningkatkan layanan publik, melayani masyarakat yang mudah cepat dan tidak mengindahkan aspek keamanan,” kata Irjen Istiono di gedung NTMC Polri, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Bagi yang hendak membuat SIM Internasional Online, masyarakat tak perlu repot untuk mengantre lama. Mereka hanya perlu melakukan registasi secara online, membayar via online, kemudian datang ke gedung SIM Internasional online di NTMC Polri untuk melengkapi administrasi, pembuatannya hanta 3 menit.
“Karena bisa registrasi di rumah saja tidak perlu datang ke sini, kemudian datang tinggal melengkapi administrasi, foto selesai, 3 menit selesai,” ucapnya.
Persyaratan yang harus dibawa oleh masyarakat yang mengajukan SIM Internasional online adalah wajib memiliki Sim nasional dan e-KTP. Korlantas Polr pun menggandeng Dukcapil Kemendagri, Imigrasi serta Bank BRI untuk pembayaran administarsi secara online. Adapun biaya untuk pembuatan SIM Internasional online adalah Rp 250 ribu.
“Harus ada SIM lokal dan KTP asli, makanya kita kerjasama disini adalah kerjasama dengan dukcapil, kemendagri, imigrasi, BRI, dengan penguatan kelembagaan ini suatu hal yang harus kita lakukan ini lebih mudah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Istiono mengatakan salah tujuan pembuatan SIM Internasional online ini untuk menghindari praktik korupsi.
“Ini salah satu langkah langkah peningkatan layanan publik berbasis online, kalau online transaksionalnya melalui bank dan pelayanan ini harus dan wajib berkomitmen wilayah bebas korupsi dan bersih melayani. Salah satu hal kenapa online adalah wujud untuk peningkatan wilayah bebas korupsi,” jelasnya.
Selain itu, lewat SIM Internasional online ini bisa dijadikan sebagai momentum untuk mempererat hunungan antara suatu negara. “Jadikan momentum dapat menjalin, mempererat hubunhan antara suatu Negata dengan negara lain kaitannya dengan legitimasi dan kompetensi antar negara,” sambung dia. (rls)
-
Bisnis21 jam ago
Stasiun Jatake Hadirkan Kenyamanan Dalam Transportasi Publik Terintegrasi di BSD
-
Bisnis21 jam ago
KAI Daop 1 Jakarta dan Komunitas Sadulur Spoor Ajak Masyarakat Tertib di Perlintasan Sebidang JPL 46 Stasiun Pondok Jati
-
Bisnis21 jam ago
Micin Tanpa MSG: Apakah Benar Ada? Ini Faktanya
-
Bisnis21 jam ago
BSI Maslahat Gelar Boothcamp Maslahat Staff Development Program (MSDP) untuk Membentuk Karakter dan Kapasitas Amil Muda
-
Bisnis19 jam ago
REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA
-
Pemberitahuan2 hari ago
Seleksi Terbuka Komisaris dan Direksi Perseroda PITS
-
Bisnis21 jam ago
Stasiun dan Kereta Ramah Disabilitas, Wujud Pelayanan Inklusif
-
Bisnis21 jam ago
Access by KAI Catat 12,6 Juta Transaksi Semester I 2025, Dominasi Penjualan Tiket Kereta Api