Connect with us

Banten

Ani Yudhoyono: Indonesia Masih Membutuhkan Lebih Banyak Rumah Pintar

Ibu Negara RI Ani Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia masih membutuhkan lebih banyak lagi rumah pintar terutama untuk pulau-pulau terpencil dan terluar sehingga mereka juga mendapat akses yang sama dalam mendapatkan pendidikan.

“Kehadiran rumah pintar merupakan bentuk sumbangsih dan peran serta ibu-ibu yang tergabung dalam Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB),” kata Ibu Negara usai meresmikan rumah pintar di desa Telaga Sari Balaraja Kabupaten Tangerang Banten, Senin, (19/5/2014).

Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh beserta istri ibu Laily Nuh, ibu Herawati Boediono, ibu Dewi Rano Karno, serta Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto.

Ibu Negara mengatakan, hak bagi anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang setara menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menjamin keberlangsungan Generasi penerus bangsa yang lebih sejahtera.

Advertisement

“Setiap kali saya meresmikan rumah pintar maka yang terbayang dalam pikiran saya berapa ratus bahkan ribuan anak-anak yang dapat memanfaatkan untuk belajar, bermain, dan bersosialisasi,” kata Ibu Negara.

Ibu Ani mengatakan dengan jumlah penduduk ditambah luas wilayah Indonesia maka keberadaan rumah pintar yang telah dibangun SIKIB bersama mitra belum mencukupi sehingga masih masih menunggu dukungan berbagai pihak termasuk sektor usaha.

Ia mmenyampaikan apresiasi rekan-rekan SIKIB yang selama 10 tahun telah bahu membahu mewujudkan rumah pintar, kemudian diharapkan para pengelola rumah pintar agar dapat terus meningkatkan kreativitasnya untuk menghasilkan anak-anak yang cerdas.

Sedangkan Ibu Laily Nuh dalam sambutannya menyampaikan penghargaannya kepada Indofood, Sinar Mas Land, BNI, BRI, dan Astra Internasional yang juga membangun sejumlah rumah pintar melalui program CSR.

Advertisement

Laily mengatakan pada hari ini diresmikan serentak 67 rumah pintar yang diantaranya dibangun perusahaan-perusahaan tersebut sekaligus mereka menyiapkan tenaga operasional yang akan mengelola rumah pintar.

Laily mengatakan gagasan mewujudkan rumah pintar
berawal dari layanan mobil pintar pada tahun 2008, kemudian berkembang menjadi seperti sekarang ini dan telah tercapai lebih dari 500 unit, sesuai harapan Presiden RI.

Pada kesempatan tersebut Ibu Negara berkesempatan memberikan penghargaan “Adicipta Lokatara” kepada institusi yang telah berjasa membangun rumah pintar yakni Pemprov Jambi, Pemkot Semarang, Pemkab Pacitan, Astra International, Sinar Mas Land, dan Indofood.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan rumah pintar merupakan satu kesatuan program pendidikan kementerian dalam upaya memberikan akses pendidikan merata kepada setiap anak Indonesia.

Advertisement

“Target kita tidak akan ada lagi anak Indonesia yang buta aksara dan buta teknologi dengan hadirnya rumah pintar,” katanya.

Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiharto mengatakan, pihaknya membangun 20 rumah pintar berlokasi di sembilan provinsi yakni Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTB dan Sulawesi Barat.

“Biaya pembangunan 20 unit rumah pintar termasuk tenaga operasional dan tutor di dalamnya sebesar Rp12,8 miliar menggunakan dana CSR,” ujar dia.

Di dalam rumah pintar sendiri sesuai acuan SIKIB haruslah dilengkapi dengan sentra buku, sentra bermain dan permainan, sentra Komputer, sentra audio visual/ panggung, sentra kriya untuk memberikan keterampilan. (ant/kt)

Advertisement

Populer