Connect with us

Banten

Antisipasi Bencana, Wagub Rano Minta Basarnas Dapat Bekerja Sama

Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengatakan wilayahnya rentan terhadap 14 jenis bencana. Atas kondisi ini, ia meminta Badan Search and Rescue Nasional dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi terjadinya bencana. “Ada dua bencana, bencana alam dan bencana kegagalan teknologi,” kata Rano dalam acara peringatan ulang tahun ke-42 Badan SAR Nasional di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu, 5 Maret 2014.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tercatat 14 bencana yang berpotensi terjadi di Banten, yaitu gempa bumi, gelombang tsunami, pergeseran lempeng bumi, tanah longsor, banjir, kekeringan, kebakaran, dan cuaca ekstrem.

Selain itu, tingginya jumlah industri di kawasan pantai barat juga menimbulkan ancaman bencana kegagalan teknologi, polusi kawasan industri, gelombang ekstrem, epidemi wabah penyakit, konflik sosial, dan erosi.

Salah satu potensi besar bencana alam, menurut Rano, adalah erupsi Gunung Anak Krakatau. Selain masih aktif, gunung ini terus bertumbuh melebihi induknya, Gunung Krakatau. “Setiap tahun pertumbuhannya bertambah lima meter dan lebarnya bertambah sepuluh meter,” kata Rano.

Advertisement

Bencana teknologi, menurut dia, sangat berpotensi terjadi di sisi pantai barat Banten. Di wilayah tersebut tersebar sekitar 76 jenis industri. Bencana akan semakin parah jika terjadi gelombang tsunami akibat pergeseran lempeng yang kemudian menyapu pesisir barat Banten mulai Anyer sampai Bojong Negara dalam waktu kurang dari 30 menit. “Gelombang tsunami dan bahan kimia jadi kombinasi bencana yang menakutkan untuk Banten.”

Badan SAR pada hari ini merayakan ulang tahun yang ke-42 di Pelabuhan Merak. Dalam perayaan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin apel kesiapsiagaan dan meresmikan dua kapal Basarnas yang baru. Dalam kesempatan yang sama, Rano berharap Basarnas bisa merekrut putra-putri Banten agar berperan aktif dalam mengatasi bencana. (Tmp/red)

Populer