Connect with us

Banten

Herdian Koosnadi: Gotong Royong dan Kerja Bakti Adalah Penyangga Pembangunan

“Di antara tradisi itu adalah gotong royong dan kerja bakti. Tradisi itu adalah penyangga pembangunan. Kita sangat sedih kalau aspek ini tidak menjadi perhatian penting, apalagi tradisi ini mulai terkikis.”

 Kabartangsel.com – Kerja pembangunan yang berhasil pasti berpijak pada tradisi. Tradisi menyediakan ruang sosia kultural yang mewarnai relasi sosial ekonomi dan politik. Tidak hanya di Indonesia, negara-negara seperti Jepang dan China sudah membuktikan bahwa mereka berhasil karena menjadikan tradisi sebagai landasan pembangunan.

Demikian disampaikan pemerhati Masyarakat Perkotaan, Herdian Koosnadi, dalam sebuah diskusi bertajuk ‘Tantangan Pembangunan Banten’, di BSD Tengerang Selatan, Selasa (4/3/2014). Menurutnya, tradisi layaknya akar, di mana pembangunan tidak bisa tegak tanpanya.

“Di antara tradisi itu adalah gotong royong dan kerja bakti. Tradisi itu adalah penyangga pembangunan. Kita sangat sedih kalau aspek ini tidak menjadi perhatian penting, apalagi tradisi ini mulai terkikis. Pembangunan seperti tak punya pijakan dan tidak punya arah,” tuturnya.

Advertisement

Karena itu, Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan ini mengajak warga Banten untuk kembali mengembangkan tradisi gotong royong dan kerja bakti. Banten akan menjadi kota yang maju, aman, dan nyaman kalau tradisi tersebut menjadi landasan pembangunan.

“Partisipasi warga dalam mewujudkan Banten yang nyaman perlu didorong. Sebab partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dalam penataan Banten. Banten adalah manusia yang menghuninya. Ide, pendapat, kehendak, kebutuhan, relasi sosial ekonomi dan politik warga adalah aspek-aspek yang membentuk dan menentukan warna, bentuk dan sejahtera atau tidaknya Banten,” tukasnya.

Selain itu, tradisi gotong royong juga akan meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) warga terhadap Banten. Rasa memiliki ini, kata Herdian, sangat penting karena akan menggerakkan warga untuk turut merawat dan mengembangkan fasilitas publik.

“Ini akan memupuk rasa memiliki warga terhadap kotanya. Penataan dan pembagian ruangpun sesuai dengan kebutuhan warga. Keterlibatan warga akan mewujudkan kota yang demokratis dan terbuka. Saya sangat yakin jika hal ini diterapkan, Banten akan menjadi kota masa depan,” pungkas Caleg dapil Banten III yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan ini. (SN/kt)

Advertisement

Populer