Connect with us

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menyelenggarakan Vaksinasi Dosis Kedua bagi pegawainya. Kegiatan berlangsung selama 3 hari terhitung sejak 10-12 April 2021 di Kantor Kemenristek/BRIN, Gedung BJ Habibie.

Bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) dalam hal ini Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan (Puslitbang BTDK), target sasaran program vaksinasi dosis kedua ini sebanyak 1.559 pegawai.

Pada pelaksanaan vaksinasi dosis kedua ini diturunkan enam grup skrining dan enam orang vaksinator, dengan target vaksinasi per hari sekitar 500 sampai 600 pegawai. Guna membantu pelaksanaan program vaksinasi, Puslitbang BTDK menurunkan lima orang tenaga kesehatan dan satu orang tenaga logistik.

Dyah Armi Riana, koordinator pelaksana kegiatan vaksinasi dari Puslitbang BTDK menyebutkan tidak ada kendala yang ditemukan selama proses vaksinasi baik dari sisi koordinasi dengan pihak terkait maupun dalam penyediaan logistik vaksinasi.

Advertisement

Sepakat dengan Dyah, Kepala Puslitbang BTDK, Vivi Setiawaty juga menyebutkan bahwa pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan lancar, dan sampai saat ini belum ada laporan peserta vaksinasi yang mengalami KIPI berat. Vivi juga meminta maaf jika ada kekurangan selama pelaksanaan vaksinasi.

Sekretaris Menristek/BRIN, Mego Pinandito menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan penuh Kemenkes RI, Rumah Sakit dan seluruh tenaga kesehatan atas pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kementeritek/BRIN. “Ini merupakan bagian besar dari program pemerintah untuk menciptakan kekebalan kelompok. Jika program ini selesai, diharapkan Indonesia makin kuat, pandemi semakin terkendali” tambah Mego.

Selama tiga hari pelaksanaan, sebanyak 1.486 pegawai sudah menerima vaksin dosis kedua. Jumlah vaksin yang digunakan selama tiga hari adalah 145 Vial (multi dose Biofarma), indeks pemakaian 10,24 dosis per vial.

Selain Badan Litbangkes, kegiatan vaksinasi dosis kedua juga melibatkan beberapa instansi, yakni Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Pusat Data dan Informasi, Pusat Krisis Kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Pusat, RSPI Sulianti Saroso, Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, Puskesmas Kec. Menteng, Poli Kemenristek/BRIN dan Puspiptek Serpong. (rls/red)

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer