Sekitar 24Ā wali kota dari lima Provinsi di Sumatera berkumpul di Kota Pekanbaru dalam acara Musyawarah Komisariat Wilayah I Regional Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Muskomwil I Apeksi).
Salah satu pembahasan hangat adalah tentang banyaknya kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Ketua Umum Apeksi Airin Rachmi Diany menyadari hal itu. Untuk itu ia mendukung penguatan pengawas internal sebagai bagian dari pencegahan korupsi. Salah satu upayanya adalah meĀningkatkan sumber daya manusia (SDM) dari masing-masing anggota Apeksi.
Selain itu, bentuk dukungan lainnya adalah mendorong beberapa anggota asosiasi yang mengikuti pertarungan pemilihan kepala daerah 2018 agar memasukkan kebijakan penguatan aparatur pengawas internal pemerintah (APIP) dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). āSelama ini banyak wali kota yang terkena OTT. Kami akan mencegah mereka agar tidak terjerat,ā kata Airin Rachmi Diany saat penutupan acaraĀ Muskomwil I Apeksi di Hotel Aryaduta, Jumat (2/2) seperti dilansir riaupos .
Airin menjelaskan, selama ini banyak wali kota terjerat penggunaan anggaran karena ketiĀdaktahuan dalamĀ pemakaian anggaran. āBerbagai upaya untuk memperkuat APIP ini. Seperti penguatan SDM dalam melaĀkukan audit dan investigasi. KitaĀ bekerja sama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), memperbesar alokasi anggaran untuk kegiatan APIP seiring dengan penguatan kewenangan yang dimiliki yang diatur dalam peraturan pemerintah,ā kata Wali Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten itu.
Selain membahas tentang penguatan APIP, Apeksi dan KPK juga membahas tentang penerapan smart city melalui beberapa program seperti e-government dan e-office yang bisa diaplikasikan dari satu kota ke kota yang lain untuk mempermudah layanan serta meminimalisasi terjadinya praktik korupsi.
āKami bersyukur saat ini satuan tugas pencegahan KPK sudah berada di 34 provinsi. Jadi mudah-mudahan kami bisa menjalin komunikasi yang lebih baik lagi di bidang pencegahan,ā paparnya.
Pihaknya juga mencoba memperkuat kemampuan pejabat untuk memahami aturan.Ā Instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan yakni inspektoratĀ bertanggung jawab kepada bupati/wali kota.
Inspektorat, sambung Airin, bisa jadi tangan kiri dan kanan kepala daerah untuk memberikan masukan kepada kepala daerah dan dinas-dinas agar melakukan kegiatan sesuai fungsinya dan tidak melanggar regulasi.
āKami ada penguatan APIP melalui inspektorat yang akan memberikan masukan. Saya yakin semua orang tidak ingin ada persoalan,Ā tetapi terkadang itu terjadi karena ketidaktahuan regulasi dan aturan,ā imbuhnya.
Airin menambahkan, anggota Apeksi sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan penegak hukum di level pusat untuk menjadi mitra membantu 98 wali kota se-Indonesia agar tidak ada lagi yang terjerat hukum hanya karena ketidaktahuan penggunaan anggaran.
āKami sudah bertemu KPK, Jaksa Agung , Polri dan lainnya untuk penguatan APIP guna pencegahan korupsi, ā katanya.(red/fid)
- Pemerintahan7 hari ago
DSDABMBK Tangsel Perpanjang Sayembara Desain Ornamen Jembatan Cendrawasih V, Total Hadiah Rp45 Juta Menanti
- Bisnis5 hari ago
JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2024Ā
- Banten5 hari ago
Ketua Komisi V DPRD Banten Ananda Trianh Salichan Harapkan Masyarakat Ikut Serta Dalam Pengawasan Pendidikan
- Tangerang7 hari ago
Rayakan HUT Paramount Enterprise ke-18, Band Padi Reborn dan Ribuan Peserta āParamount Fun Color Runā 2024 Mewarnai Kota Gading Serpong
- Banten5 hari ago
Tanggap Bencana Alam, Sekretariat DPRD Banten Gerak Berikan Bantuan
- Pemerintahan7 hari ago
Pilar Saga Ichsan: Tangsel Mengaji, Langkah Pemkot Tingkatkan Program dan Infrastruktur Keagamaan
- Pemerintahan6 hari ago
Festival Tangsel Land 2024, Benyamin Davnie Dukung Perkembangan Industri Kreatif Lokal
- Pamulang7 hari ago
Puskesmas Pamulang Raih Prestasi Membanggakan di Ajang Jambore Puskesmas Nasional