Lifestyle
Bisakah Cegah Kontaminasi Salmonella Pada Telur Ayam?
Di Amerika Serikat, lebih dari 206 juta telur yang didistribusikan ke restoran dan toko kelontong di sembilan negara bagian telah ditarik kembali karena kemungkinan kontaminasi Salmonella. Diperkirakan sekitar 1 dalam 20.000 hingga 1 dari 10.000 telur terkontaminasi dengan Salmonella. Salmonella sendiri adalah kuman bakteri yang bisa menyebabkan penyakit tifus.
Bagaimana telur bisa terkontaminasi bakteri Salmonella?
Telur bisa terkontaminasi Salmonella melalui dua proses, yaitu dalam tubuh ayam dan di luar tubuh ayam itu sendiri. Dikatakan bahwa bahkan ayam yang terlihat sehat diam-diam bisa menyimpan Salmonella di indung telur mereka, sehingga telur telah terkontaminasi sebelum cangkangnya terbentuk.
Kontaminasi juga bisa terjadi setelah telur dibuahi. Hal ini terjadi karena ayam dapat membawa Salmonella dalam usus mereka dan mengeluarkan bakteri di kotoran mereka, yang bisa mengkontaminasi bagian luar cangkang telur.
Bagaimana cara mencegah kontaminasi Salmonella?
Berikut ini rekomendasi dari Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, yang setara dengan Badan POM di Indonesia, untuk mencegah kontaminasi Salmonella pada telur:
Ketika membeli telur ayam:
- Beli telur hanya jika dijual dari lemari pendingin atau kotak pendingin.
- Buka karton dan pastikan telur bersih dan cangkangnya tidak retak.
- Simpan segera di kulkas bersih pada suhu minimal 4° Celsius. Gunakan termometer kulkas untuk memeriksa.
- Simpan telur dalam karton aslinya dan gunakan dalam 3 minggu untuk kualitas terbaik.
Ketika mengolah telur ayam:
- Masak telur sampai kuning telur dan putihnya cukup keras. Telur orak arik seharusnya tidak berair.
- Telur yang dipanggang dengan oven harus dimasak hingga 72° Celcius. Gunakan termometer makanan untuk memastikan.
- Untuk resep yang pakai telur mentah atau setengah matang ketika hidangan disajikan seperti mayones dan es krim buatan sendiri, gunakan telur yang telah diproses khusus untuk membasmi bakteri Salmonella, misalnya telur dengan pasteurisasi atau metode lain yang disetujui Badan POM setempat.
Ketika menyajikan telur ayam:
- Sajikan telur matang (seperti telur rebus dan telur goreng) atau makanan yang mengandung telur (seperti makaroni schotel dan kue basah) segera setelah dimasak. Telur yang dimasak dan dikukus dapat didinginkan untuk disajikan kemudian tetapi harus dipanaskan ulang dengan suhu setidaknya 74° Celsius sebelum disajikan.
- Jangan tinggalkan telur matang atau piring telur dari kulkas selama lebih dari 2 jam atau selama lebih dari 1 jam ketika suhu di atas 33° Celsius. Bakteri penyebab penyakit tumbuh dengan cepat pada suhu hangat (antara 5° sampai 60° Celsius).
- Kalau mau mengadakan pesta makan-makan, pastikan makanan yang mengandung telur tetap disajikan dalam kondisi panas.
- Simpan makanan yang mengandung telur dalam lemari es sampai waktu untuk disajikan.
- Sajikan makanan dingin yang mengandung telur di atas es apabila akan berada di luar lemari es lebih dari 2 jam.
Kabartangsel.com
- Nasional12 jam ago
Kemenag Perjuangkan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
- Nasional12 jam ago
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Luong Cuong Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia-Viet Nam
- Nasional12 jam ago
Menag Nasaruddin Umar Ingatkan Jajarannya Jujur dan Profesional
- Hukum12 jam ago
Dukung Ketahanan Pangan, Brimob Polri Siapkan 5 Ha Lahan untuk Tanam Jagung Bareng Warga Karawang Timur
- Nasional12 jam ago
Indonesia-Selandia Baru Tegaskan Komitmen untuk Tingkatkan Kerja Sama Kedua Negara
- Nasional12 jam ago
Kembangkan Pendidikan Keagamaan, Menag Nasaruddin Umar: Libatkan Pihak Terkait Rumuskan Program
- Nasional12 jam ago
Kapal Tempur Fregat Merah Putih ke-2 Resmi Memasuki Tahap Konstruksi
- Nasional12 jam ago
M Quraish Shihab Sharing Integrasi Keilmuan kepada Peserta Rakernas Kemenag