Connect with us

Lifestyle

Bolehkah Kita Memotong Kutikula Kuku? (Plus Tips Perawatannya yang Tepat) • Hello Sehat

Idealnya, Anda harus rutin potong kuku setiap dua minggu sekali. Memotong kuku adalah cara yang paling bijak untuk menjaga kebersihan dan kesehatannya. Namun, bolehkah memotong kutikula kuku?

Bolehkah memotong kutikula kuku?

Kutikula kuku adalah lapisan kulit mati berwarna putih yang mengelilingi sisi-sisi kuku. Ketika melakukan perawatan kuku di salon kecantikan, terapis seringnya ikut memotong kutikula kliennya agar menghasilkan tampilan kuku yang langsing panjang. Biasanya, kutikula dilepas dengan merendam kuku terlebih dahulu di baskom berisi air hangat untuk melemaskannya dan baru kemudian dipotong.

Meski begitu, pakar kesehatan dan spesialis kulit sepakat bahwa sebenarnya kutikula tidak perlu dihilangkan. Memotong kutikula kuku justru akan meningkatkan risiko komplikasi masalah kesehatan, seperti infeksi bakteri yang dapat berujung pada cantengan, hingga infeksi jamur kuku. Kenapa begitu?

Advertisement

Ketika kutikula dihilangkan, kuku akan rentan mengalami infeksi karena kulit kecil tersebut ada untuk melindungi kuku Anda dari kuman atau bakteri yang bisa masuk ke kuku. Setiap kuku mulai tumbuh dari sebuah kantong kecil yang berada di bawah kulit, yang disebut matriks kuku. Nah, kutikulalah yang berfungsi melindungi matriks kuku dari serangan infeksi.

Selain risiko infeksi kuku, memotong kutikula dapat menghambat pertumbuhan kuku hingga menimbulkan kerutan, bintik-bintik, atau garis putih pada kuku.

Tips merawat kutikula kuku

Meski sebaiknya dibiarkan saja, kutikula kuku yang tumbuh kering dan mengelupas bisa terasa menyakitkan dan tentunya tidak sedap dipandang mata. Untuk itu Anda juga harus memasukkan rejime perawatan kutikula ke dalam rutinitas potong kuku Anda. Ikuti caranya berikut ini:

1. Rendam kuku dalam air hangat

Siapkan baskom berisi air hangat suam kuku dan rendam ujung-ujung jari Anda selama beberapa saat. Ini akan membantu melembutkan kutikula dan kulit yang kendur. Jika Anda suka, Anda dapat menambahkan satu sendok teh jus lemon atau cuka segar ke air. Ini akan membantu mengelupas kulit mati.

Advertisement

2. Dorong kutikula ke dalam pakai orange stick

Jika kutikula tumbuhnya sudah terlalu tebal, jangan dipotong tapi didorong ke dalam menggunakan sebuah alat yang disebut orange stick. Setelah kutikula dilunakkan, harus akan lebih mudah untuk mendorongnya kembali.

Orange stick adalah tongkat kayu atau logam kecil yang digunakan untuk mendorong kutikula dan membersihkan bagian bawah kuku. Alat ini dapat dibeli dengan harga murah di toko obat atau toko daring.

Gunakan ujung datar dari stik tersebut untuk mendorong kembali kutikula. Dorong dengan perlahan dan lembut. Jika Anda menekan terlalu keras, Anda mungkin akan menyakiti diri sendiri dan membuat kondisi kutikula Anda lebih buruk!

Dorong kutikula ke belakang sampai Anda dapat melihat bentuk bulan sabit putih (disebut lunula) di bagian bawah setiap kuku. Jangan lakukan ini lebih dari sekali atau dua kali sebulan, karena kutikula cukup sensitif.

Advertisement

Cuci dan sterilkan orange stick logam setiap kali habis pakai, sementara stik kayu harus langsung dibuang.

3. Oleskan pelembap kuku dan kutikula

Kutikula adalah lapisan kulit yang tetap membutuhkan kelembapan. Kutikula yang kering dapat pecah-pecah dan mengelupas.

Melembapkan kutikula secara teratur adalah salah satu langkah terpenting untuk menghentikan kutikula Anda dari mengelupas. Anda harus melembabkan setidaknya dua kali sehari: di pagi hari dan di malam hari sebelum tidur.

Biasanya ahli kulit akan menyarankan penggunakan pelembap berbentuk salep atau krim losion untuk hasil terbaik. Pada siang hari Anda dapat menggunakan losion tangan yang cepat meresap dan tidak membuat tangan Anda terasa berminyak. Pada malam hari, Anda harus menggunakan salep yang tebal untuk efek hidrasi yang lebih intens.

Advertisement

4. Hindari kegiatan atau zat yang dapat membuat kutikula kering

Tangan, kuku, dan kutikula bisa mengering akibat terlalu sering mencuci piring atau terkena pembersih cat kuku yang mengandung aseton. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan sarung tangan sebelum mencuci piring dan gunakan pembersih cat kuku yang bebas aseton.

5. Jauhkan tangan dari mulut

Mulut merupakan bagian tubuh yang kotor serta mengandung ludah yang dapat mengeringkan kulit. Karena itu, hindari kebiasaan menggigit kuku atau kutikula karena dapat memicu infeksi pada kuku dan sekitarnya.

Hello Health Group tidak menyediakan saran, diagnosis, maupun perawatan medis.

Kabartangsel.com

Advertisement

Source

Populer