Connect with us

Bukan karena tidak mampu membayar tagihan atau karena menunggak BPJS. Penangkapan F (27) yang merupakan salah satu pasien ODGJ RSJ Grogol (RS Dr Soeharto Heerdjan) dilakukan karena murni kabur yang disebabkan dampak dari penyakit yang kejiwaan yang diderita F.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

Kategori : KLARIFIKASI

Akun Inspirasi Kehidupan (fb.com/InspirasiKehidupanNyata) mengunggah sebuah video dengan narasi :

Advertisement

“Di duga tidak bisa membayar tagihan, pasien ini kabur dari salah satu RS di kawasan Grogol. Yaelah security nya galak bener ya, orang lagi sakit di tampol.
Pemilik video: Yusuf Neo Pamungkas”

Sumber : https://perma.cc/S3J4-5PTA (Arsip) – Sudah dibagikan 5.317 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya pria yang mengenakan baju kaos lengan panjang berwarna hijau di dalam video itu adalah F (27), yang merupakan salah satu pasien ODGJ RSJ Grogol (RSJ Dr Soeharto Heerdjan).

Advertisement

F kabur dari RSJ Dr Soeharto Heerdjan bukan karena karena tidak mampu membayar tagihan atau karena menunggak BPJS, melainkan karena murni masalah teknis atau dampak dari penyakit yang kejiwaan yang diderita F

Kaburnya F keluar wilayah rumah sakit bukan tanpa sebab. Pihak rumah sakit menduga F mengalami halusinasi. Dalam halusinasi itu, bisa saja dalam diri F ada dorongan untuk keluar dari rumah sakit tersebut.

“Iya yang bersangkutan pasien kami, dia kabur bukan karena tidak mampu membayar tagihan rumah sakit, tapi memang pasien orang dengan masalah kejiwaan (ODMK),” kata Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan dr Laurentius Panggabean.

“Pasien jiwa berbeda dengan pasien biasa, rasa ingin lari keluar mereka itu kerap terjadi, jadi kita kejar untuk hindari dia dari risiko terjatuh atau tertabrak,” ucap Laurentius Panggabean.

Advertisement

Rasa ingin keluar juga didorong karena kondisi F yang semakin membaik. Laurentius mengatakan kondisi F membaik setelah dirawat selama 20 hari. Padahal, pihak rumah sakit berupaya sebaik mungkin untuk membuat pasien nyaman di rumah sakit.

“Tapi kalau sudah halusinasi itu sulit, keinginan keluar itu ada saja, karena keinginan dia mencoba gitu, itu untuk pasien kejiwaan,” kata Lauren.

Berikut kronologi dan fakta dari penangkapan F:
F, pasien RSJ, mencoba kabur usai melaksanakan kegiatan olahraga pagi di dalam kompleks rumah sakit. Menurut keterangan satpam rumah sakit, F mencoba kabur dengan memanjat pagar RS. Namun, F berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi rumah sakit oleh satpam dalam keadaan selamat.

“Keliling olahraga lalu pasien kabur. Pas sudah dapat (tertangkap) tangannya tapi dia nyikut anggota, langsung dia turun, langsung loncat ke arah jembatan layang Grogol,” kata seorang petugas keamanan yang tak mau disebut namanya di RSJ Soeharto, Jakarta Barat, Selasa (10/12/2019).

Advertisement

Penangkapan F oleh satpam rumah sakit disertai dengan kontak fisik oleh petugas. Selain kontak fisik, pasien juga dibentak agar diam di tempat dan tidak memberontak. Melihat hal tersebut Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan dr Laurentius Panggabean menyayangkan aksi penangkapan disertai pemukulan yang dilakukan salah satu satpam.

Tindakan represif tersebut bukan merupakan cara menangani pasien dengan gangguan kejiwaan, meski pasien sudah berada di luar wilayah rumah sakit.

“Kejar sampai keluar dari RS yang penting kan pasien aman. Lalu dikejar tapi mungkin pas ketangkap prosedur yang terjadi enggak sesuai dengan SOP kami,” ucap Lauren di RSJ, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/12/2019). “Karena dia lari kemudian dikejar, setelah didapat seolah-olah itu yang lari bukan pasien, seolah-olah kriminal, ini yang disayangkan,” lanjut dia.

Belajar dari kasus penangkapan F, Lauren memberikan kiat menghadapi orang dengan gangguan kejiwaan. Petugas medis yang menangani harus sabar dan sadar bila pasien yang ditangani bukanlah sakit fisik, namun sakit kejiwaan. Meski petugas kerap mendapat perlakuan tidak pantas, semisal dipukul.

Advertisement

“Sekalipun dipukul kita enggak boleh balas pukul, itu tidak boleh. Ada cara mengatasinya kita pasang reflek, tapi tidak boleh kekerasan, kalau sampai ada kekerasan itu namanya tidak menghayati pekerjaan,” sambung Lauren.

Sadar akan tindakan yang dilakukan oleh satpam keliru, pihak rumah sakit segera melakukan klarifikasi dengan meminta maaf langsung kepada pihak keluarga F. Pihak rumah sakit juga telah memanggil keluarga F untuk membicarakan permasalahan ini.

“Memang kepada pihak keluarga sudah kami sudah meminta maaf, memang ini sesuatu yang di luar perkirakan kita. Dan untuk pihak keamanan akan meninjau kerja sama,” ujar Lauren.

REFERENSI
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/11/09145851/kronologi-dan-fakta-di-balik-penangkapan-pasien-rsj-dr-soeharto-heerdjan?page=all
https://radarcirebon.com/pasien-kabur-dari-rumah-sakit-ternyata-odgj-rs-sesalkan-tindakan-kekerasan.html
https://video.tempo.co/read/17711/video-viral-satpam-pukul-pasien-yang-kabur-dari-rsj-grogol

Copyright ©

Advertisement

Populer