Connect with us

Faktanya, tercatat ada 509 kasus Covid-19 di Tanzania, di mana 21 orang di antaranya meninggal saat artikel ini ditulis (3 Februari 2021). Tanzania pun mewajibkan orang yang keluar-masuk negaranya untuk berbagai alasan harus memiliki surat tes PCR Covid-19 dengan hasil negatif.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
===========================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
===========================================

Akun Lois Lois (fb.com/lois.lois.501) pada 28 Januari 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar status Instagram akun @rachay.mds yang berisi klaim “Satu2nya negara yg tidak ada COVID19-nya TANZANIA. Mereka gak pernah adakan Rapid Test n PCR kepada penduduknya” dan “Itu sebabnya tahun lalu kopit udah 3 bulan. tapi di indonesia masih normal-normal aja. sebelum ada alat tes Ga ada tuh dokter yang bingung, ini penyakit apa yahh? Mungkinkah ini kopit?”

Akun Lois Lois menambahkan narasi sebagai berikut:

Advertisement

“Gara2 ada alat setan Rapid dan PCR yg di sumbang Bill gate..Dunia kacau balau meyakini ada virus hanya karena adanya alat setan ini!!!!! Masih Main2 alat setan
Maka harus siap di racuni obat yg di beri label ‘Antivirus’!! Agar bergejala berat sesak nafas,mual,nyeri dada,jantung berdebar pakai Ventilator!! Dokter yg ketakutan melihat gejala keracunan obat ini merengek2 minta di suntik racun! Bukan kah ini tampak seperti permainan setan!!!
Yg tidak percaya informasi saya,kata Jenderal Made: Biarkan aja Bu.. Nanti mereka kena karmanya sendiri!!”

Sumber : https://archive.is/vUMGZ (Arsip)
===========================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang menyebut bahwa Tanzania adalah satu-satunya negara yang tidak ada Covid-19 karena tidak menggunakan tes rapid maupun tes PCR kepada penduduknya adalah klaim yang menyesatkan.

Faktanya, tercatat ada 509 kasus Covid-19 di Tanzania, di mana 21 orang di antaranya meninggal saat artikel ini ditulis (3 Februari 2021). Tanzania pun mewajibkan orang yang keluar-masuk negaranya untuk berbagai alasan harus memiliki surat tes PCR Covid-19 dengan hasil negatif.

Advertisement

Dilansir dari Tirto, berdasarkan laporan WHO, Tanzania mencatat lima kasus positif pertamanya pada 17 Maret 2020. Puncak kasus harian terjadi pada 30 April 2020 dengan 180 kasus baru. Tanzania terakhir melaporkan kasus konfirmasi pada 8 Mei 2020 dengan 29 kasus. Total menjadi 509 kasus konfirmasi dengan 21 kematian.

Selain itu, dilansir dari Tempo, Tanzania pun mewajibkan orang yang keluar-masuk negaranya untuk memiliki hasil tes PCR negatif. Dikutip dari berita di All Africa pada 12 Januari 2021, individu yang masuk dan keluar dari Tanzania untuk berbagai alasan, baik itu urusan pribadi, bisnis, atau wisata, harus memiliki surat tes PCR Covid-19 dengan hasil negatif.

Langkah-langkah itu diambil oleh Tanzania untuk menjunjung tinggi komitmen dan memastikan negaranya tetap aman bagi rakyatnya, wisatawan, dan investor yang ingin mengunjungi Tanzania selama masa-masa sulit ini.

REFERENSI
https://tirto.id/tidak-ada-corona-di-tanzania-realitas-semu-yang-dibuat-magufuli-f9J5
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1224/keliru-virus-corona-covid-19-muncul-karena-adanya-tes-rapid-dan-pcr
https://covid19.who.int/region/afro/country/tz
https://allafrica.com/stories/202101120058.html

Copyright ©

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer