Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan bekerja sama dengan Indonesia Education Promoting Foundation (IEPF) menggelar Pelatihan Guru Pengajar Pendidikan Lingkungan. Kepala Dinas Pendidikan, Mathodah berharap guru-guru dapat dengan baik mengikuti pelatihan. Dengan adanya pelatihan tersebut guru jadi tahu bagaimana cara menerapkan pembelajaran tersebut kepada siswa. Selain itu, dirinya berharap pembinaan karakter tersebut bisa benar-benar dimulai dari proses keteladanan guru.
“Diharapkan guru yang datang menjadi sosok teladan, terutama dalam pengembangan kebersihan, disiplin dan sadar lingkungan. Jadi guru harus bisa jadi figur idola siswanya. Dimulai dari guru yang memiliki sifat sadar lingkungan, sehingga siswa mencontoh hal baik dari guru tersebut,” katanya di Resto Bumi Pelayangan, Serpong pada Selasa, (30/8/2016).
Kepala Seksi SD pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan Yahya Sutaemi, pelatihan ini merupakan program lanjutan, di mana sebelumnya Dinas Pendidikan telah memberikan pelatihan kepada para pengawas. Kali ini, pelatihan diberikan kepada guru kelas 4 SD dari 30 sekolah pilot project dalam kurikulum pendidikan lingkungan.
“Tujuannya agar para guru dapat memahami benar konten yang ada pada buku lingkungan, sebelum nanti diterapkan pembelajarannya di seluruh sekolah. Maka dari itu, ini sangat penting, mengingat apa yang akan diajarkan dan dipraktekan nanti pada siswa,” kata Yahya.
Kata Yahya, tahun ajaran 2016-2017 ini pembelajaran pendidikan lingkungan sudah mulai di sosialisasikan dan dipelajari di 30 sekolah pilot project. Nantinya guru yang telah mendapatkan pelatihan akan mendesiminasikan kepada guru kelas 4 lainnya.
“Kita juga saat ini sedang menyusun Perwal tentang pelajaran pendidikan lingkungan, karena salah satu persyaratan masuk ke data pokok pendidik (dapodik) adalah harus memiliki perwal. Atas dasar ini kita bisa mencantumkan pelajaran ini ke dapodik untuk memasukan identitas pengajarnya dan rumpun mata pelajaran,” kata Yahya.
Hal tersebut dimaksudkan agar pengajar pendidikan lingkungan bisa diakui jam mengajarnya. Sebab, Kemendikbud tidak akan mengakuinya jika tidak ada cantolan hukumnya, makanya dibuatlah Perwalnya. (rls/ts/fid)
-
Bisnis2 hari ago
Dukung Film Lokal, Photomatics Luncurkan Frame Spesial Bersama Jumbo dan Bagi-Bagi Tiket Nonton Gratis
-
Pemerintahan1 hari ago
Tangsel Raih WTP 13 Kali Berturut-turut, Benyamin Davnie: Alhamdulillah Hasil Kerja Keras Seluruh Perangkat Daerah
-
Bisnis15 jam ago
Peluncuran TalentDNA di Platform Digital MyIM3! 12.000 Orang Amazing You 5 Jadi Saksi Kolaborasi ESQ, Lintasarta, dan Indosat
-
Bisnis11 jam ago
KAI Daop 8 Surabaya Dukung Kejaksaan Negeri Surabaya Atas Penyitaan Rumah Dinas di Jalan Pacar Keling, No. 11, Surabaya Sebagai Bagian Dari Komitmen Penyelamatan Aset
-
Bisnis2 hari ago
Wujudkan Melek Finansial Digital Bagi Perempuan, BRI Finance Dukung Program Literasi Bersama PIISEI
-
Bisnis8 jam ago
KAI Berikan Diskon 20 Persen untuk Lansia : Traveling Nyaman dan Terjangkau di Masa Pensiun
-
Bisnis7 jam ago
KAI Daop 1 Jakarta dan KCI Tertibkan Area Jalur Rel Tanah Abang – Duri Demi Keselamatan dan Ketertiban
-
Bisnis2 hari ago
Berdayakan Wirausaha Perempuan Secara Berkelanjutan, Pertamina Raih Penghargaan Bina UMKM Award