Connect with us

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar mendapatkan Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah kepada 16 sekolah yang berasal dari Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Setu di Resto Kampung Anggrek, Serpong. Pelatihan tersebut dihadiri oleh 85 peserta yang terdiri atas guru, kepala sekolah, pengawas dan komite sekolah.  Pelatihan ini untuk memperkuat mutu sekolah dengan melibatkan semua pihak dalam pembelajaran berkualitas.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Kota Tangsel Didi Sutisna, pelatihan manajemen sekolah lebih menitikberatkan peran kepala sekolah dan pengawas untuk mengadakan supervisi informal dan observasi sekolah.

“Hal ini dilakukan agar guru dapat meningkatkan kinerja profesionalismenya. Karena, kunci peningkatan mutu sekolah adalah peningkatan mutu pembelajaran,” kata Didi Sutisna seperti dilansir dari laman resmi situs Pemkot Tangsel.

Didi menilai guru perlu masukan dan dukungan untuk mengetahui pembelajaran yang selama ini sudah dilakukan. Makanya Dinas Pendidikan menggandeng Usaid Prioritas untuk melakukan kegiatan ini.

Advertisement

Sementara, Ahmad Salim, Koordinator Usaid Prioritas Kota Tangerang Selatan mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk membuat tata kelola yang baik di dalam manajemen sekolah. “Dimana kita kaji ulang penerapan pembelajaran di masing-masing sekolah. Kemudian komite harus ikut berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah,” jelas Salim.

Sehingga kata Salim, ke depan melalui kegiatan ini ada sinergi antara kepala sekolah, guru, komite dan pengawas untuk peningkatan mutu sekolah. Empat komponen ini memiliki peran sama dalam mendukung tata kelola menejemen sekolah yang baik.

Menurut Spesialis Pengembangan Sekolah Usaid Prioritas Banten, Ahmad Mardiyanto Prasetyo supervisi informal yang dilakukan kepala sekolah juga perlu untuk pembelajaran berkualitas. “Pelatihan ini juga bertujuan agar peserta memahami indikator-indikator kompetensi guru dalam Penilaian Kerja (PK) guru, sehingga mampu merancang usulan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), misalnya di tingkat gugus atau KKG. Upaya ini dilakukan untuk mencapai pembelajaran berkualitas,” jelasnya.

Selain peran kepala sekolah, pembelajaran berkualitas juga memerlukan dukungan dari komite sekolah dan masyarakat. Menurut Mardiyanto, komite sekolah dan masyarakat seharusnya dapat berpartisipasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

Advertisement

“Tidak hanya peran guru dan kepala sekolah saja untuk pembelajaran berkualitas. Hasil pelatihan ini adalah kemitraan semua pihak seperti kepala sekolah, pengawas, guru dan komite sekolah atau masyarakat untuk meningkatkan mutu pembelajaran,” tegas Ahmad Mardiyanto. (ts/fid)

Populer