Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada para pedagang takjil di 13 Kecamatan di Kota Tangerang.
Dalam sidak tersebut, petugas melakukan pengecekan terhadap kandungan yang ada di dalam berbagai jenis takjil.
Sekitar 401 sampel mamin yang dijual diberbagai pusat keramaian penjual takjil, dilakukan screening cepat untuk diketahui ada tidaknya kandungan kimia dan bakteri berbahaya.
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Tangerang Harmayani mengungkapkan setiap kecamatan diambil 25 hingga 40 sampel, yang dilakukan oleh petugas Puskesmas melalui pendampingan Kecamatan dan Kelurahan setempat. Sampel yang diambil mulai dari soto mie, tahu, batagor, gendar, siomay, bakso, pacar cina, kwetiau, lumpia dan berbagai jenis takjil lainnya.
“Pengambilan sampel kita fokuskan pada titik-titik keramaian jajanan takjil di Kota Tangerang. Hal ini kita lakukan, sebagai tanggung jawab Pemkot melalui Dinkes untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pangan yang beredar di Kota Tangerang,” ungkap Harmayani, Jumat (30/4/2021).
Harmayani mengungkapkan, hasil dari pengecekan kualitas mamin dari 401 sampel, ditemukan 21 sampel diantaranya mengandung kandungan kimia atau bakteri berbahaya.
“Untuk jenis sampel yang ditemukan adanya kandungan berbahaya, didominasi jenis takjil berbagai tahu. Selain itu, juga ditemukan pada kikil, somay, ceker, seblak, krupuk pasir, pacar cina, arum manis hingga lumpia,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Harmayani, 21 sampel tersebut akan didalami kandungan kimia dan bakterinya di UPT Labkesda Kota Tangerang. Dinkes pun akan melakukan tindak lanjut persuasif, berupa pembinaan dan edukasi kepada para pedagang yang bersangkutan.
“Pada pembinaan atau proses edukasi, Dinkes akan memberitahu bahaya terparah akan kandungan kimia yang mereka pakai. Selain itu, Dinkes juga akan memberikan pemaparan jenis-jenis bahan pengganti yang aman atau layak untuk dimakan konsumen,” katanya.
Diketahui, pengecekan kualitas makanan akan dilakukan secara rutin oleh Dinkes Kota Tangerang per tiga hingga enam bulan sekali. Hal itu, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pembaharuan data pangan yang beredar di Kota Tangerang. (KEY/WT)
-
Serba-Serbi11 jam ago
Kalender Juli 2025 Lengkap dengan Tanggal Merah
-
Advertorial2 hari ago
MuslimAi dan Masa Depan Kecerdasan Spiritual di Era Digital
-
Bisnis2 hari ago
Alasan Gen Z dan Milenial Tertarik Investasi Emas
-
Bisnis2 hari ago
BSI Maslahat Salurkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Penyintas Banjir Di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
-
Nasional2 hari ago
Tinjau Kawasan Pascabanjir di Ciledug, Wapres Gibran Rakabuming Raka Minta Inventarisasi Wilayah Rawan Sepanjang Kali Angke
-
Pemerintahan2 hari ago
Kolaborasi dengan PWI, Dinkes Tangsel Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk Wartawan dan Masyarakat
-
Nasional2 hari ago
Haji Jalur Laut Belum Jadi Agenda Resmi, Tapi Peluang Terbuka
-
Pemerintahan2 hari ago
Pilar Saga Ichsan Gaungkan Ekonomi Kreatif sebagai Fondasi Masa Depan Tangsel