Connect with us

Tangsel

DKPP Tangsel Ajak Masyarakat Aktif Atasi Masalah Sampah

Penanganan sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel)   menjadi masalah bersama. Kesadaran warga  sangat penting untuk  dapat  mengelola sampah yang dihasilkan dari rumah tangga. Salah satu upaya  Pemkot dalam menangani sampah yaitu  dengan penyediaan TPST3R yang dibangun disetiap kelurahan. Hanya saja  fungsi dari keberadaan tempat pengelolaan tersebut belum maksimal, malah ada yang belum difungsikan sama sekali.

“Untuk mencacah sampah yang ada membutuhkan waktu cukup lama, ditambah keberadaan operator yang juga tidak maksimal dan sulitnya mencari tenaga sukarela yang mau menangani pengelolaannya menjadi faktor penghambat  pengelolaan TPST3R,” kata salah seorang ketua KSM di wilayah Pamulang Barat.

Sementara pihak Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Tangsel juga masih kesulitan dalam hal pengangkutan sampah  setiap  harinya. “Armada truk pengangkut sampah yang kami miliki baru 29 unit, dan itu hanya bisa mengangkut 30 persen saja dari 1.600 kubik sampah perharinya,” kata Kabid kebersihan Yepi Suherman di Kantor DKPP, Kemarin.

Dia memaparkan  untuk mengatasi hal ini, selain TPST 3R, Pemkot juga sedang menggalakkan adanya Bank Sampah  disetiap wilayah kelurahan. Masyarakat disetiap RW diajak berperan aktif  dalam pembuatan Bank Sampah. Keberadaan  Bank Sampah menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan masalah sampah di Tangsel.

Advertisement

Disamping penyuluhan kemasyarakat, sosialisi ke sekolah juga dilakukan DKPP, yang difokuskan kepada pengelolaan TPST3R, “Secara bertahap kami melakukan sosialisasi kesetiap sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA,” ujarnya.

Meskipun belum ada kerjasama dengan kota lain diluar wilayah Tangsel, namun  ada beberapa negara yang sudah melirik berinvestasi dalam pengelolaan sampah seperti Cina dan Singapura.

“Saat ini sedang dikaji oleh Pemkot untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar. Karena jika sampah di Tangsel tidak dikelola secara modern tentunya akan semakin kewalahan mengingat produksi sampah yang terus bertambah setiap harinya,” pungkas Yepi.(Pelita).

Advertisement


Populer