Connect with us

Pemerintahan

DTKBP Tangsel Bedah Rumah 170 Warga Miskin

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) segara membangun 170 rumah bagi warga miskin. Selain itu, Pemkot dibawah kepemimpinan Airin Rachmi Diany juga akan membangun sejumlah balai warga yang tersebar di tujuh kecamatan.

Kabid Pemukiman DTKBP Tangel, Carsono mengatakan, tahun ini pemkot akan membangun 170 rumah untuk warga miskin berberdasarkan hasil Musrenbang. Ratusan rumah yang dibangun untuk warga miskin itu tersebar di beberapa titik yakni 7 kecamatan di Tangsel dan kini sudah ada 36 bangun yang selesai. Sisanya sedang digarap hingga akhir tahun nanti.

“Proses pembangunan terus berlangsung sejak awal tahun hingga kini dan sampai akhir tahun nanti. Program ini mengedepankan kepada masyarakat tidak mampu memiliki rumah yang layak huni. Inilah bukti nyata yang dilkakukan oleh Pemkot Tangsel,” kata Carsono.

Untuk nominal anggaran per satu rumah ditarget sebesar Rp 65 juta, dengan komposisi biaya material bangunan dan tukang serta kernet, sebanyak 5 orang. Dua diantaranya tukang batu dan kayu dan 3 diantaranya kernet pembantu tukang. Selain itu lingkungan juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan bedah rumah. Adapun ukuran yang harus dibangun sebesar 30 meter persegi.

Advertisement

”Luas tanah sesuai dengan aturan tidak lebih dari 30 meter persegi, dengan tanah yang jelas ada surat-surat resmi baik sertifi kat atau hibah. Bila hibah harus ada kererangan hibah dari siapa,” ujarnya.

Program bedah rumah ini lanjut Carsono selain membantu warga miskin memiliki rumah idaman, sekaligus membantu pengurangan angka pengangguran. Lingkungan dapat dimanfaatkan tenaganya membangun rumah. Tambah Carsono, tujuan mulia itu rupanya dibantu oleh pemilik toko material di Tangsel, mereka memberikan bahan material lebih dahulu, setelah jadi rumah pembayaran baru dilakukan.

Program bedah rumah milik Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) tampak seorang pekerja sedang merenovasi rumah warga di Ciputat Timur (Satelitnews)

”Kami sangat terbantu oleh pemilik toko material di Tangsel, andai tidak dibantu mereka, tentunya program ini akan lambat berjalan. Seperti Anda ketahui, dalam birokrasi bukti dulu baru bisa dibayar, maka rumah jadi, uang baru bisa keluar,” tegasnya.

Ia merinci anggaran APBD Tangsel mengelontorkan sebesar Rp 11 miliar untuk pembangunan 170 titik rumah yang dibedah, dengan menyerap tenaga kerja mencapi 850 tenaga keraja warga Tangsel. Adapun untuk anggaran pembangunan balai warga tahun ini Pemkot Tangsel mengelontorkan dana sebesar Rp 11,160 miliar. Tahun ini akan membangun balai warga sebanyak 62 unit dengan biaya per unitnya sebesar Rp 180 juta.

Advertisement

Ada 34 unit sudah dibangun dan sisanya dalam pengerjaan. Ukuran tanah bisa 4 x 9 meter persegi atau 6 x 8 persegi. Memang jauh lebih besar dari pembangunan rumah warga miskin, mengapa karena ini banyak manfaatnya untuk kegiatan warga sekitar,” kata Carsono.

Sementara anggota Komisi 4 DPRD Tangsel Drajat Sumarsono mendukung penuh program pemkot Tangsel memberikan satu ruang terbuka untuk warga. Melalui balai warga bercorak blandongan mampu menciptakan karakterisitik warga Tangsel, terlepas mereka dari mana asal mulanya tapi kalau sudah di Tangsel mau tidak mau harus mengenal dan mencintai Tangsel.

“Kami yang mengusulkan sebaiknya dirubah bentuknya menjadi blandongan, mengapa karena ini bagian dari ajakan secara tidak langsung kepada masyarakat mengenal sejarah Tangsel itu sendiri. Melalui hal-hal kecil akan lebih ampuh untuk mencintai kota tercinta ini,” pungkasnya. (ip/kts)

Advertisement

Populer