Pendidikan
Fikar Homeschooling: Membentuk Mental dan Karakter Anak Didik

Aplikasi teori dan ilmu dari sekolah dalam kehidupan nyata mutlak diperlukan bagi anak didik. Karena jika hanya mengandalkan teori saja dan prakteknya tidak didapatkan, dikhawatirkan anak didik akan kaget ketika berada dilapangan nantinya.
Berangkat dari hal itu, maka Fikar Homeschooling yang berlokasi di jalan Lebak Bulus Nomor 23, Cilandak, Jakarta Selatan mendatangi Yayasan Sayap Ibu Bintaro, akhir pekan lalu, (7/2/2014).
Tujuan dari kedatangan 25 orang siswa Homeschooling itu untuk memberikan semangat dan motivasi terhadap anak-anak yang berada di Yayasan Sayap Ibu.
Selain itu, juga agar anak-anak homsechooling lebih peka terhadap kondisi sosial dan mereka memiliki rasa empati yang lebih tinggi.
“Pada umumnya sekolah lebih menekankan kepada teori semata. Sementara yang praktek mulai ditinggalkan, salah satu yang kami ajarkan seperti di Fikar Homeschooling ini yakni menyeimbangkan antara teori dan praktek,” tukas Kepala Fikar Homeschooling Dony Adiguna.
Di Fikar Homeschooling, setidaknya ada beberapa kelebihan program yang dimiliki, diantaranya program pendidikan lokal dengan pengantar Bahasa indonesa, kemudian ada karakter buliding yang dibalut dengan pendidikan agama. Ada juga pengajaran dua bahasa (bilingual), dengan pengantar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Serta program cambridge dengan kurikulum langsung dari Inggris. Terakhir Coaching untuk membimbing anak-anak mengetahui minat dan bakat mereka, SD hngga SMA.
“Itu beberapa program yang kami miliki,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Irfan Hilmy, salah satu guru di Fikar HomeSchooling, pendidikan tidak melulu harus di selenggarakan di dalam kelas, berhadapan dengan guru, buku, papan tulis, dan rumus-rumus saja. Lebih dari itu, terutama penanaman sikap mental, dan kepedulian terhadap sesama. Itulah mengapa Fikar Homeschooling menggelar “Fikar Peduli” dengan melibatkan siswa dalam acara tersebut.
“Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan pelajaran kepada siswa agar mereka mempunyai rasa empati atau kepeduliaan. Ini adalah bagaian dari kecerdasan moral,” tutur Irfan Hilmi.
Irfan Hilmy menambahkan, selain kecerdasan moral, dalam pendidikan ada yang disebut kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para siswa kelak ketika mereka terjun ke dunia masyarakat,” tutupnya. (TP/din/kt)
-
Sport2 hari ago
Hasil Australia Vs Jepang 1-0
-
Nasional2 hari ago
Menhan Sjafrie Terima Kunjungan Deputy Prime Minister and Minister of Defence of Australia, Tingkatkan Kapabilitas Pertahanan
-
Nasional2 hari ago
Presiden Prabowo Tinjau Stan Hilirisasi Jagung di Bengkayang
-
Tangerang Selatan2 hari ago
Angkat Kaki saat Audiensi, 2 Pendemo Tak Bisa Jabarkan Tuntutan hingga Tunjuk-tunjuk Wartawan
-
Bisnis2 hari ago
LRT Jabodebek Siapkan Layanan Optimal Selama Libur Iduladha
-
Bisnis2 hari ago
Bau Asap yang Ganggu Percaya Diri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
-
Bisnis2 hari ago
Krakatau Steel Serahkan Bantuan 189 Hewan Kurban
-
Bisnis3 hari ago
Sapa Warga Medan, Hisense Usung Pameran OWN THE MOMENT di Sun Plaza