Connect with us

Bisnis

HDF Energy, NEA SEA, dan GIZ Kolaborasi Hadirkan Solusi Hidrogen Hijau

HDF Energy (Hydrogène de France), Neuman & Esser South East AsiaLtd.(NEASEA), dan the Deutsche Gesellschaftfür Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengevaluasi infrastruktur hidrogen hijau dalam rangka dekarbonisasi transportasi kapal feri penyeberangan antar-pulau di Indonesia. Kemitraan ini mencerminkan dukungan dari Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Energi terhadap keterlibatan dunia usaha dalam pengembangan dan perluasan penggunaan hidrogen di negara-negara Global Selatan.

Perjanjian yang ditandatangani pada 10 Oktober dalam acara Indonesia Sustainability Forum 2025 di Jakarta itu merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani pada April 2025 antara HDF Energy, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub), dan perusahaan listrik negara PLN (Persero), serta ASDP Indonesia Ferry (Persero), bekerja sama dengan International Maritime Organization (IMO).

Saat ini, HDF Energy tengah mengembangkan 23 pembangkit listrik hidrogen Renewstable di wilayah IndonesiaTimur, dengan potensi investasi sebesar US$2,3 miliar. Fasilitas-fasilitas ini menggabungkan pembangkit listrik tenaga surya dengan penyimpanan energi di lokasi dalam bentuk hidrogen hijau, untuk menyediakan listrik bersih 100% yang stabil, dan tidak terputus (non-intermittent) ke jaringan listrik, baik siang maupun malam hari.

Dengan menghasilkan kelebihan hidrogen hijau pada biaya marjinal yang kompetitif, pembangkit Renewstable juga membuka jalan bagi penyediaan hidrogen hijau untuk mendukung dekarbonisasi transportasi maritim. Hidrogen yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengoperasikan sel bahan bakar berdaya tinggi (high-power fuel cells) yang dikembangkan dan diproduksi oleh HDF Energy, menawarkan solusi modular dan andal yang dirancang khusus untuk konversi armada kapal maritim. Melalui proyek ini, HDF Energy menerapkan pendekatan terintegrasi yang unik, yakni memproduksi hidrogen hijau kompetitif secara lokal sekaligus menyediakan solusi propulsi kapal tanpa emisi yang berbasis pada teknologi sel bahan bakarnya.

Advertisement

Inisiatif ini secara langsung berkontribusi terhadap Peta Jalan Net Zero Emission untuk Sektor Energi dan Peta Jalan Nasional Hidrogen Indonesia, sekaligus memperkuat upaya nasional dalam dekarbonisasi transportasi maritim, meningkatkan ketahanan energi bagi komunitas kepulauan, serta mendorong pengembangan ekosistem hidrogen berkelanjutan.

Mathieu Géze, DirectorforAsia-Pacific HDF Energy sekaligus Presiden Direktur PT HDF Energy Indonesia mengatakan, “Kerja sama ini menyatukan keahlian internasional, kepemimpinan nasional, dan penerapan nyata di lapangan. Dengan menggabungkan kekuatan IMO, GIZ, NEASEA, PLN, ASDP, dan Kementerian Perhubungan bersama keahlian HDF Energy dalam teknologi hidrogen, kami sedang membuka jalan bagi rute kapal feri bertenaga hidrogen pertama di Indonesia,serta menuju masa depan maritim yang lebih bersih di seluruh kepulauan nusantara.”

Sementara itu, Lisa Tinschert, Director of Energy Programme GIZ Indonesia/ASEAN, menerangkan, “Sebagai pusat maritim di kawasan ini, Indonesia menawarkan peluang unik untuk memajukan tujuan bersama dalam menghadapi perubahan iklim. Hidrogen hijau berada di inti dari transisi energi, dan melalui H2Uppp (International Hydrogen Ramp-Up Programme, kami mendukung kewirausahaan lokal dan pengembangan proyek guna mendorong pertumbuhan pasar hidrogen global. Dengan menggabungkan teknologi dan konteks lokal,il inisiatif ini menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mendukung transfer teknologi yang bernilai.”

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer