Connect with us

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapat mandat dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek/BRIN) sebagai koordinator percepatan pengembangan produk dalam negeri, guna mengatasi wabah Covid-19 yang menjadi pandemik di Indonesia.

BPPT bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) terus melakukan penguatan aspek lokal dalam mengatasi wabah Covid-19 yang terus merebak.

Aksi-aksi TFRIC-19 telah dilaksanakan dengan sangat baik, dan menghasilkan  produk-produk inovasi TFRIC-19 yang telah diapresiasi langsung oleh Presiden Jokowi pada saat peresmian peluncuran produk konsorsium di hari Kebangkitan Teknologi 20 Mei 2020 lalu, bahkan Presiden meminta agar hilirisasi produk-produk inovasi ini bisa dilaksanakan segera.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, pandemi Covid-19 ini kita semua semakin menyadari betapa Indonesia membutuhkan penguatan dan fondasi di sektor kesehatan pada khususnya dan sektor industri pada umumnya.

Advertisement

Disebutkannya hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh, pertama, adanya ketergantungan pada bahan, alat dan produk impor lainnya sangat tinggi dan membuat seolah tidak berdaya. Selain itu, industri hulu dan industri antara yang menopang industri manufaktur  belum tumbuh dan berkembang. Semoga kondisi ini menjadi pembelajaran nasional yang baik dan harus kita sikapi dengan positif, ujarnya.

Lanjut hal lain yang mempengaruhi yakni, TFRIC-19 merupakan model ekosistem inovasi yang terbangun karena adanya dorongan “kebutuhan” bersama, dan karena ada rasa kebersamaan yang sangat kuat untuk berbuat sesuatu. Karenya akan diteruskan dan perkuat ekosistem inovasi yang sudah terbangun ini.

Kemudian, bersama 11 lembaga litbang, 18 perguruan tinggi, 11 asosiasi/komunitas, 3 rumah sakit, 2 industri dan 6 start up bisa bergerak cepat, menghilangkan sekat sekat antar institusi, antar kompetensi dan profesi.

Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan ini, kini Indonesia menurut Hammam semakin siap dengan produk-produk inovasi untuk menangani dan mencegah peyebaran pandemi Covid-19 yang manfaatnya perlu segera dirasakan oleh masyarakat, terutama warga Tangerang Selatan (Tangsel).

Advertisement

BPPT dan Pemerintah Kota Tangsel telah membangun kerjasama dan komunikasi yang sangat baik, sehingga sudah selayaknya pada kondisi pandemi Covid-19 ini pun terus bekerjasama agar dapat segera mengatasi penyebaran dan pencegahannya, pungkasnya.

Dikesempatan yang sama, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada BPPT, semoga BPPT tetap semangat dan tetap terus tumbuh.

Dengan pandemi ini menurutnya hikmah yang dapat diambil yakni kita bisa bertahan dan tetap melakukan inovasi, selain itu juga hal yang sangat penting adalah bagaimana memutus mata rantai pandemi ini guna menuju tatanan hidup baru atau new normal.

Dalam memasuki tatanan hidup baru, hal yang sangat penting adalah memastikan kesiapan tenaga medis serta sarana dan prasarana. BPPT melalui TFRIC19 dengan produk inovasi alat kesehatannya seperti ventilator dan PCR kit, Rapid Test, Biscuneo serta Mobile hand washer sangat membantu kami terutama di Rumah Sakit dan masyarakat di Kota Tangsel.

Advertisement

Selain itu juga guna menghilirisasi hasil inovasi, sehingga kami dengan mudah mendapatkan alat kesehatan buatan lokal dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta inovasi karya anak bangsa ini dapat berguna bagi masyarakat, pungkasnya.

Sebagai informasi, BPPT telah menyiapkan produk-produk inovasi yang akan diserahkan ke Pemerintah Kota Tangsel diantaranya, PCR test kit yang dikembangkan bersama PT Biofarma dan Nusantic, Ventilator hasil kerjasama BPPT dengan PT.LEN dan PT Poly Jaya, Mobile hand washer, dan Biscuneo +++ kerjasama produksi dengan PT.Makindo.

Produk-produk inovasi ini telah melalui serangkaian uji dan validasi serta telah memiliki ijin edar sehingga siap untuk digunakan di fasilitas-fasilitas kesehatan dibawah koordinasi Pemerintah Kota Tangsel. (rls)

Advertisement

Populer