Connect with us

Banten

Investasi Awal Tahun 2014 di Banten Serap 41.884 Tenaga Kerja

Banten – Realisasi investasi triwulan pertama 2014 di Banten yang mencapai sekitar Rp6,6 triliun, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 41.884 tenaga kerja.

Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi Provinsi Banten M Husni Hasan di Serang, Senin mengatakan, investasi asing di Banten pada triwulan pertama 2014 mencapai 591,0 doalr AS, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 40.555 tenaga kerja. Sedangkan penanaman miodal dalam negeri (PDN) sebesar Rp372,3 miliar, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.329 orang tenaga kerja.

“Secara keseluruhan jumlah perusahaan di Banten mencapai 12,785 perusahaan dengan menyerap sekitar 1.534.045 tenaga kerja,” kata Husni Hasan dalam “Dialog Realisasi Investai di Banten Triwulan Pertama 2014.

Menurut Husni yang juga Asda II Pemprov Banten, pada lima tahun terakhir PMA di Banten terus naik dan tidak pernah bergeser dari lima besar secara nasiona;. Sedangkan PMDN di Banten selalu berada pada 10 besar nasional, sehingga Banten ternasuk provinsi yang menjadi tujuan investasi nasional.

Advertisement

“Tahun ini masuk urutan 11 secara nasional, kita evaluasi apa masalahnya,” katanya.

Menurut Husni, pertumbuhan ekonomi makro di Banten pada awal 2014 sedikit melambat dibandingkan triwulan pertama 2013, diantaranya penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi tersebut karena faktor belanja pemerintah dan swasta yang melambat berkaitan dengan pemilihan umum legislatif atau masih dalam posisi “wait and see’.

“Isu yang berkembang di Banten saat ini yakni berkitan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kemiskinan dan penagguran,” kata Husni.

Menurutnya, pengangguran di Banten saat ini sekitar 9,9 persen dari usia angkatan kerja yang mencapai 5,3 juta jiwa pada usia 15 sampai 60 tahun. Sehingga, jumlah pengangguran di Banten saat ini mencapai 509.300 orang.

Advertisement

“Masing tingginya pengangguran di Banten salah satunya karena tinginya laju pertumbuhan penduduk karena faktor migrasi. Banten ini menjadi daerah tujuan bagi para pencari kerja,” katanya.

Husni mengatakan, dalam upaya menghadapi Masyarakat ekonomi Asean (MEA), pihaknya mendorong para tenaga kerja meningkatkan kompetensinya serta mendorong sekolah SMA dan juga lembaga lain untuk memiliki Tempat Uji Kompetensi (TUK), dalam upaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja. (KT/ant)

Populer