Nasional
Jaga Kerukunan dan Koeksistensi, Menag Nasaruddin Umar Ajak Umat Tidak Saling Mendeskreditkan

Menteri Agama Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal mengajak umat beragama untuk terus menjaga kerukunan dan koeksistensi. Salah satunya caranya adalah menjauhi sikap suka saling mendiskreditkan antara satu dengan lainnya.
Pesan ini disampaikan Menag saat menghadiri “Tabligh Akbar bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar”, di lapangan kantor Bupati Halmahera Utara, Sabtu (1/2/2025). Acara ini mengusung tema ‘Moderasi Beragama, Harmonis dalam Keberagaman’.
Hadir, ribuan masyarakat Tobelo, Alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan Sinode, pendeta, Forkopimda, dan putra putri terbaik Tabole. Hadir mendampingi Menag, staf Ahli dan Tenaga Ahli Menteri Agama, serta Kakanwil Kemenag Maluku Utara, Amar Manaf dan jajaran.
“Saya merasa bangga yang saat ini berada di tengah-tengah masyarakat Tobelo yang hidup rukun berdampingan. Masyarakat Tobelo, di sini juga banyak nenek kami melakukan perantauan. Saya orang Bone Bapak/Ibu sekalian,” kata Menag.
“Tobelo itu berasal dari dua kata, ‘To’ artinya orang, dan Belo, berarti baik. Maka dapat diarikan bahwa orang Tobelo itu Orang baik. Ini luar biasa,” sambungnya.
Dikatakan Menag, koeksistensi sangat penting dalam menjaga kerukunan di tengah keragaman. Koeksisten itu berasal dari kata ‘Ko’ yang artinya hadir, dan ‘eksistensi’ yang bermakna bersama-sama. “Jadi, kita semua berkumpul di sini untuk Bersama-sama atas dasar kasih sayang. Maka, wajib hukumnya kita semua saling menyayangi satu sama lainnya,” ujarnya.
“Agama apapun harus saling menyayangi. Jangan pernah mendeskreditkan agama lain,” sambungnya.
Menag lalu berbagi cerita tentang sikap Rasulullah Saw yang sangat menghargai perbedaan. Dikisahkan, saat itu, ada tujuh sumur atau mata air yang dikuasai kaum Yahudi. Suatu hari, Sahabat berkata kepada Nabi, bahwa sudah saatnya umat Islam mengambil alih sumur itu. Nabi melarang dan justru merangkul kaum Yahudi untuk bersama-sama membangun masyarakat kala itu.
Menurut Menag Nasaruddin Umar, pola fikir masyarakat beragama harus memberi kasih sayang kepada semua. Dengan cinta, kiranya beragama persoalan bisa diselesaikan. Jika kasih sayang luhur yang bekerja, akan tercapai kedamaian dan kemakmuran.
“Seperti di Tobelo ini. Inilah indahnya Indonesia, hidup dalam keberagaman. Kita wajib bersyukur, negeri yang paling indah di dunia ini adalah Indonesia. Indonesia ini luar biasa, terdiri dari 15-ribu lebih pulau, semua hidup berdampingan dengan baik dan damai. Sesungguhnya, semua orang beragama itu ingin dekat dengan Tuhan, namun jalannya berbeda-beda,” tegas Menag Nasaruddin Umar.
-
Bisnis3 hari ago
Indonesia Airlines Milik Siapa?
-
Bisnis3 hari ago
Film “Bukan Jodoh Biasa Nih”, Aksi Kocak dan Petualangan Seru
-
Bisnis3 hari ago
Calypte Holding Pte Ltd Luncurkan Indonesia Airlines, Layani Penerbangan Internasional
-
Bisnis3 hari ago
Tokocrypto Rilis TokoPlay Dorong Adopsi Kripto Melalui Game di Indonesia
-
Bisnis2 hari ago
Tren Perkembangan Adopsi Bitcoin di Tahun 2025: Apa yang Perlu Diketahui?
-
Bisnis3 hari ago
KAI Group Dorong Transportasi Berkelanjutan, Layani 78,5 Juta Penumpang dalam Dua Bulan Pertama 2025
-
Bisnis3 hari ago
PTPP Perkuat Portofolio Kesehatan dengan Pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai Senilai Rp 863,8 Miliar
-
Bisnis2 hari ago
Tetap Produktif di bulan Ramadan, Freelancer Sribu Jadi Andalan Pebisnis