Tangerang Selatan
Kepala MIN 3 Tangsel Field Trip Membuka Mata Siswa Agar Tidak Seperti Katak Dalam Tempurung
BOGOR (Kabartangsel.com) – Selain aktivitas belajar di dalam kelas, ada juga konsep studi lapangan atau yang biasa disebut dengan fieldtrip. Fieldtrip merupakan suatu istilah yang memiliki arti studi lapangan yang dilakukan oleh para siswa untuk belajar dan melakukan trip menuju luar sekolah.
Studi lapangan biasanya dapat dilakukan di sekitar daerah kawasan luar sekolah seperti menuju ke tempat wisata yang sudah terkenal dan melakukan pembelajaran langsung di lokasi tersebut. Dengan adanya kegiatan pembelajaran di luar sekolah, siswa mampu belajar lebih banyak dan mendapat pengalaman yang bisa sekaligus melatih diri para siswa untuk hidup lebih mandiri.
Siswa yang sering diajak fieldtrip, biasanya mampu bekerja lebih aktif, dapat belajar untuk hidup mandiri, menyegarkan beban pikiran, menghilangkan rasa bosan dengan terus belajar di dalam kelas. Tak kalah penting, para siswa belajar banyak hal tentang fakta di sekitar mereka, sehingga mampu memperoleh informasi lebih untuk bekal diri mereka.
Menyadari pentingnya kegiatan field trip ini, MIN 3 Kota Tangsel pada Kamis (19/09/2019) mengadakan fieldtrip ke Kampoeng Wisata Cinangneng Bogor yang merupakan pembelajaran out door dan berwawasan lingkungan.
Di sana para peserta didik belajar banyak hal, antara lain musik tradisional dari bambu dan angklung, gamelan, tari tradisional khas Jawa Barat, membuat wayang dari bahan alam batang singkong, melukis di media caping, membuat kue kembang goyang, hingga belajar menamam padi di sawah dan memandikan kerbau.
Kepala MIN 3 Kota Tangsel, Jetty Maynur, menuturkan kegiatan field trip ini merupakan program rutin setiap tahun.
“Pembelajaran dapat dilakukan di mana saja. Bukankah alam semesta adalah ciptaan Allah yang harus kita pelajari dan lestarikan?” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan fieldtrip bukan hanya kegiatan untuk bertamasya atau bermain di luar lingkungan sekolah, namun dapat membuka mata para peserta didik agar tidak seperti katak dalam tempurung.
“Mereka mampu melihat kehidupan yang ada di luar kehidupan mereka sehingga dapat mengambil kesimpulan atau memperoleh pemahaman baru tentang kehidupan mereka sekarang ini. Pembelajaran seni akan memperhalus budi bahasa, dan pendidikan mencintai lingkungan dan seni budaya sejak kecil akan mewujudkan insan yang menghargai diri, orang lain, benda sekitar, dan alam semesta,” pungkasnya. (Kemenag Tangsel)
- Bisnis20 jam ago
Fazzio Hybrid Terbaru Kembali Menyapa Gen Z, Hadirkan Fazzio Youth Festival
- Nasional20 jam ago
Dubes Belanda Marc Gerritsen Apresiasi Program Moderasi Beragama
- Banten12 jam ago
HMI Cabang Serang Minta Evaluasi dan Copot Kapolda Banten
- Bisnis20 jam ago
Perlintasan Liar Ditutup, KAI Ingatkan Masyarakat Tidak Membuka Kembali
- Bisnis20 jam ago
Huawei dan Mitra Tingkatkan Kontribusi Ekonomi Melalui Penguatan Sinergi
- Nasional11 jam ago
Tinjau Pelaksanaan Program MBG di SDN Slipi 15 dan SLBN 5 Jakarta, Wapres Gibran Rakabuming Raka Ajak Lembaga Pendidikan dan Keluarga Tingkatkan Edukasi Pola Makan Sehat
- Bisnis11 jam ago
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040
- Hukum11 jam ago
Kapolri Listyo Sigit Prabowo Harapkan Bali Jaga Indeks Persepsi Demokrasi