Connect with us

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif menilai bahwa PWNU dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di wilayah DKI belum berbarengan dan masih mengandalkan perorangan

Kiai Samsul juga menyayangkan para pengurus di PC dan di PW masih ada yang belum melaksanakan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU). Bahkan ia menyinggung ada beberapa yang mengikuti madrasah kader hanya untuk mencalonkan (politik_red).

Seharusnya, menurut Kiai Samsul, para kader NU mencontoh ghiroh Kiai Wahab Chasabullah dalam berorganisasi dan khidmat NU untuk umat. Ia bercerita bahwa semangat Kiai Wahab kala itu sampai rela meminjam simpanan istrinya yg semata mata untuk kesuksesan rapat NU.

Menyikapi permasalahan ini, sebagai Ketua PWNU DKI, ia mengajak dan mendorong seluruh elemen kepengurusan di wilayah DKI Jakarta untuk memiliki arah yang jelas dalam berorganisasi. Hal ini ditujukan agar NU di wilayah Jakarta menjadi organisasi yang mandiri.

Advertisement

“Kita sepakat memulai bahwa kita harus punya arah yg jelas. Supaya menjadi organisasi yg betul betul mandiri,” paparnya pada saat menjadi narasumber Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Timur di Wisma Arga Mulya, Bogor, Sabtu (7/11).”

“Ke depan kita prioritaskan pengurus adalah org org yang menjadi militan. salah satu indikasinya adalah lulus MKNU,” imbuhnya.

Terakhir, doktor bidang dakwah ini berpesan kepada kader NU untuk berjuang di NU dengan semangat mengayomi umat bukan semangat untuk kepentingan pribadi. Ia mengingatkan kepada para kader, setelah di bai’at agar dengan sungguh sungguh berkhidmat di NU. (dakwahnu/red)

Advertisement

Populer