Connect with us

Lifestyle

Keturunan Juga Jadi Penyebab Sakit Kepala Sebelah, Lho! Kok Bisa?

Pernahkah Anda merasakan sakit kepala berulang seolah dihantam benda keras di salah satu sisi kepala? Itu tandanya Anda mengalami migrain. Jangan disepelekan, migrain kerap kali membuat penderitanya tidak berdaya akibat rasa nyeri. Jika Anda mengalami migrain, coba perhatikan apakah anggota keluarga ada yang mengalaminya juga atau tidak. Pasalnya, salah satu penyebab sakit kepala sebelah ini bisa riwayat dalam keluarga Anda alias penyakit keturunan. Kok bisa, ya?

Benarkah migrain penyakit keturunan?

Migrain terbagi menjadi beberapa jenis, dua di antaranya yakni migrain dengan aura (migrain okular) dan migrain tanpa aura. Aura di sini merupakan persepsi yang Anda alami setiap kali mendapat serangan migrain, seperti pandangan yang tiba-tiba kabur, seolah melihat cahaya terang, garis atau bintang-bintang bercahaya, bau aneh, hingga suara yang sebenarnya tidak ada.

Nyatanya, kebanyakan orang yang punya migrain, memiliki anggota keluarga yang juga rentan terkena kondisi ini. Maka itu, muncul anggapan bahwa salah satu penyebab sakit kepala sebelah ini adalah bawaan genetik dari keluarga.

Nah, sebuah penelitian membenarkan dan membuktikan langsung penyebab sakit kepala sebelah mungkin karena keturunan. Dalam penelitian ini diketahui bahwa migrain dengan aura ternyata lebih sering diturunkan dalam gen ketimbang migrain tanpa aura.

Advertisement

Migrain dengan aura yang menurun dalam keluarga turut melibatkan sekitar 4 gen, di mana masing-masing gen punya peran khusus dalam mengendalikan neurotransmitter di otak. Neurotransmitter adalah zat kimia pembawa sinyal rangsangan dari seluruh sistem saraf menuju ke otak.

Bagaimana genetik bisa jadi penyebab sakit kepala sebelah?

Perkembangan penelitian mengenai migrain penyakit keturunan, sampai sekarang telah menemukan bahwa kurang lebih ada 13 gen yang membuat seseorang rentan terserang migrain. Kesemua gen yang membawa gejala migrain, dapat memengaruhi kerja senyawa di otak misalnya neurotransmitter, glutamat, serta sel-sel tertentu (neuron).

Akibatnya, otak seolah jadi lebih “bersemangat” atau “hidup”. Hal ini akan membuat aktivitas otak di beberapa bagian tertentu yang terkait dengan rasa sakit dan gangguan saraf (neurologis) akibat migrain pun lebih aktif.

Advertisement

Atas dasar tersebut, sebenarnya sejauh ini sudah bisa dipetik sedikit kesimpulan kalau migrain penyakit keturunan itu bisa jadi benar adanya. Ini yang kemudian membuat migrain dalam keluarga seperti menjadi penyakit turun-temurun.

Kesimpulan tersebut turut didukung oleh Web MD, yang menyebutkan bahwa sekitar 4 dari 5 orang penderita migrain memiliki anggota keluarga yang juga mengalami migrain.

Mudahnya begini, ketika salah satu orangtua memiliki riwayat migrain, maka gen penyebab migrain dapat diturunkan kepada anaknya dengan peluang sebesar 50 persen. Sementara bila migrain dialami oleh kedua orangtua, otomatis risiko pun meningkat menjadi 75 persen.

Bahkan, Migraine Research Foundation di New York, melaporkan bahwa sekitar 90 persen orang yang memiliki migrain punya riwayat keluarga yang mengalami migrain pula.

Advertisement

migrain sebelah kiri

Berbagai hal pemicu migrain lainnya

Meski ada kemungkinan migrain penyakit keturunan yang bisa diwariskan dalam keluarga, tapi jangan hanya terpaku pada hal itu saja. Pasalnya, masih banyak faktor penyebab sakit kepala sebelah tersebut.

Pertama yaitu stres. Otak secara alamiah akan melepaskan zat kimia yang bisa mengubah aliran pembuluh darah, sehingga kemudian memicu migrain. Di samping itu, beberapa makanan dan minuman seperti keju, alkohol, cokelat, serta makanan dan minuman yang mengandung kafein dan monosodium glutamat (MSG) juga berpeluang menimbulkan serangan migrain.

Penyebab timbulnya migrain tidak selalu sama pada setiap orang. Selain faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, kombinasi hal-hal di bawah ini turut memicu terjadinya migrain:

  • Melihat cahaya terang
  • Mendengar suara terlalu keras
  • Menghirup bau yang kuat atau mengganggu
  • Stres dan cemas
  • Perubahan cuaca
  • Dehidrasi
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Kurang tidur

Sebaiknya kenali pemicu migrain sedari awal. Dengan begitu, Anda dapat mencegah peluang serangan migrain untuk kambuh kembali.

Kabartangsel.com

Advertisement

Source

Populer