Connect with us

Sejarah

Kidung Wahyu Kolosebo Diciptakan Oleh Sri Narendra Kalaseba

Kidung Wahyu Kolosebo merupakan salah satu tembang spiritual Jawa yang kini menggema di kalangan pecinta budaya dan musik tradisional. Kidung Wahyu Kolosebo diciptakan oleh Sri Narendra Kalaseba, seorang budayawan yang dikenal dengan karya-karyanya yang sarat makna dan nilai spiritual.

Dibawakan dengan alunan nada yang lembut dan syahdu, Kidung Wahyu Kolosebo tak sekadar menjadi hiburan musikal, tetapi juga menjadi sarana perenungan dan penyadaran batin. Liriknya penuh dengan simbolisme spiritual, mengajak para pendengar untuk kembali menyelami jati diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Sri Narendra Kalaseba Ciptakan Kidung Wahyu Kolosebo Selama 9 Tahun

Kidung ini pertama kali dipublikasikan melalui kanal YouTube Gerbang Nusantara pada 6 Desember 2014. Sejak saat itu, karya ini terus menyebar luas dan mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, terutama mereka yang merindukan tembang-tembang Jawa dengan kedalaman makna.

Yang membuat Kidung Wahyu Kolosebo begitu istimewa adalah proses penciptaannya yang sangat panjang. Kidung ini disusun melalui perjalanan spiritual selama kurang lebih sembilan tahun.

Advertisement

“Kidung ini disusun melalui proses yang sangat panjang, bahkan memakan waktu kurang lebih 9 tahun lamanya. Dirangkai dengan hati, dilantukan dengan jiwa, dituangkan demi atas nama cinta dan dipersembahkan untuk para perindu Tuhan-Nya,” demikian pernyataan Sri Narendra Kalaseba melalui laman akun facebooknya. Klik tautan: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=2348135285507343&id=100009326824123&_rdr

Bagi sebagian orang, karya ini menjadi penuntun batin di tengah hiruk-pikuk dunia modern. Bagi yang lain, kidung ini adalah wujud pelestarian budaya Jawa yang dibalut dalam nilai-nilai spiritualitas yang universal.

Sri Narendra Kalaseba, melalui karya ini, tidak hanya menciptakan sebuah lagu, tetapi juga menghadirkan ruang batin yang mampu menyentuh kedalaman jiwa. Kidung Wahyu Kolosebo adalah bukti bahwa musik tradisional masih memiliki daya hidup, terlebih ketika dipadukan dengan ketulusan dan makna yang mendalam.

Advertisement
Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id

Populer