Connect with us

Oleh: Uday Suhada (Direktur Eksekutif ALIPP)

Sesaat setelah saya dihubungi panitia penyelenggara diskusi ini, saya langsung teringat statement Bang Desmond Mahesa beberapa bulan yang lalu (Gerindra tidak akan mengusung incumben di Pandeglang dan Kabupaten Serang). Tapi ini keren, justru yang diundang diantaranya adalah Bu Tatu dan Bu Irna. Inilah kembang-kembang dalam dinamika demokrasi.

Hal lain yang memberatkan saya, dalam dokumen yang beredar di sosmed, nama saya jadi keren, Dr. Uday Husada. Bang Desmond harus bertanggung jawab nih, bikinin bubur merah, biar saya buka klinik. (hehehe).

Rabu, 23 September mendatang akan digelar Pilkada serentak di 270 daerah yang akan memilih Gubernur, Bupati dan Walikota di Indonesia. Di Banten sendiri akan digelar di 4 kabupaten/kota (Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Cilegon).

Advertisement

Dari empat Wilayah itu, nampaknya akan diikuti kembali oleh para incumben: Bupati Tatu Chasanah, Bupati Irna Narulita, Wakil Walikota Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Ati Marliati.

Pada Pilkada sebelumnya (27/6/2018), Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak, juga diikuti oleh para incumben (Walikota Arief Wismansyah, Bupati Zaki Iskandar dan Bupati Iti Octavia). Hanya di Kota Serang saja yang tidak ada incumben. Hasilnya bisa ditebak sebelumnya, Arief, Zaki dan Iti melenggang untuk kedua kalinya memimpin daerah masing-masing, dengan melawan Kotak Kosong (KoKo). Sedangkan di Kota Serang, pasangan Syafrudin-Subadri Ushuludin mengalahkan istri mantan Walikota sebelumnya Vera Nurlaela Jaman dan pasangan calon independen Samsul Hidayat – Rohman.

Dalam sejarah Pilkada di Banten, Pilkada 2018 ini bagi saya adalah preseden buruk; incumben tanpa penantang (KoKo). Yang paling buruk tentu di Pilwalikota Makassar, KoKo yang menang. Padahal yang dilawan KoKo adalah koalisi besar (Gokar, Nasdem, PDIP, PPP, PBB, Gerindra, PKS, Hanura, PAN, PKB).

HARAPAN PUBLIK
Bagi para petahana (Tatu, Irna, Benyamin, Ati), sebetulnya tinggal mengevaluasi diri saja, apakah selama 4 tahun terakhir ini rakyatnya mayoritas merasa puas atau tidak atas kepemimpinan mereka. Jika publik merasa puas, maka besar kemungkinan mereka akan mendapatkan kepercayaan untuk kedua kalinya memimpin daerahnya. Begitu pula sebaliknya, jika kepuasan publik Lebih Kecil (dibawah 50%), maka besar kemungkinan mereka akan mendapat punishment dari rakyatnya, dengan cara tidak memilihnya kembali.

Advertisement

Dalam berbagai survei yang dilakukan selama ini (sejak Pilkada langsung), Publik di Banten pada umumnya tidak menuntut yang muluk-muluk. Persoalan yang dibutuhkan tidak lepas dari hal yang bersifat elementer, yakni bagaimana (a) Infra struktur jalan (b) infrastruktur dan pelayanan kesehatan (c) Infrastruktur dan pelayanan pendidikan (d) Ketersediaan lapangan kerja (e) Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dari praktek korupsi.
Namun ada beberapa persoalan spesifik yang khas di masing-masing Kabupaten/Kota, sebagai berikut :

KABUPATEN SERANG
Di Indonesia, Banten menempati urutan pertama pengangguran tertinggi, yakni di angka 8,11%. Jika diakumulasi, jumlah pengangguran yang ada di Banten pada periode Agustus 2019, mencapai 498 ribu orang.

Sedangkan di Banten, Kabupaten Serang ternyata menempati urutan tertinggi angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dengan angka 10,65 %. Disusul Kota Cilegon 9,68 %, Kabupaten Tangerang 8,91 %, Kabupaten Pandeglang 8,71 %. Kota Serang 8,08 %, Kabupaten Lebak 8,05 %, Kota Tangerang 7,13 % dan Kota Tangerang Selatan 4,79 %.
Persoalan besar yang menjadi perhatian publik Kabupaten Serang berikutnya adalah masalah korupsi.
Tak kalah penting masalah Kemiskinan di Kab. Serang tahun 2019 mencapai 61.54 ribu orang (4,08%).

KABUPATEN PANDEGLANG
Infrastruktur Jalan. Sekda dan Kadis PUPR Kabupaten Pandeglang pernah menyodorkan data pada sebuah siaran pers yang menyebutkan bahwa infrastruktur jalan di Pandeglang 71% dalam kondisi bagus. Sedangkan berdasarkan investigasi yang dilakukan, angka tersebut sangat diragukan. Makanya saya menawarkan diri untuk mengajak Bupati, Sekda & Kadis PUPR untuk jalan keliling ke Jalan Kabupaten (bukan Jalan Nasional & Jalan Provinsi) menggunakan kendaraan saya saja. Sayang jika bawa mobil baru Prado yang bandrolnya Rp.1,9 milyar atau mobil Fotruner baru jatah Sekda seharga Rp.550 juta itu.

Advertisement

Pelayanan kesehatan. Hingga kini infrastruktur dan pelayanan kesehatan di Pandeglang masih memprihatinkan. RSUD rasa Puskesmas. Sering kali pasien harus dibawa dulu ke RSUD Lebak karena di RSUD Berkah tidak memiliki alatnya. Pusat-pusat pelayanan kesehatan sulit dijangkau oleh warga, salah satu penyebabnya karena infrastruktur jalan yang rusak.

Pengangguran. Angka pengangguran di Pandeglang tidak kalah besarnya, yakni 8,71%.
Kemiskinan. Berdasarkan data BPS Pandeglang, tahun 2015 penduduk miskin 10,43%; tahun 2016 berjumlah 9,67%; tahun 2017 sebanyak 9,74%; tahun 2018 berjumlah 116.155 orang (9,61%). Sumber: https://resonansi.id/data-bps-pandeglang-daerah-termiskin-di-banten/#.Xj0hfZMzZN0

KOTA TANGSEL
Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sebagaimana Kota Tangerang adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Ibukota Negara. Oleh karena itu persoalannya juga sangat berbeda dengan daerah kabupaten.
Bersyukurlah warga Tangsel, karena Private Sektor yang menggeliatkan pembangunan. Kawasan BSD, Bintaro dan beberapa pusat properti elit lengkap dengan segala fasilitasnya disokong penuh oleh pihak swasta.

Korupsi masih menjadi persoalan bagi rakyat Tangsel. Persoalan pengadaan Alkes dan TPPU masih menyisakan persoalan di KPK.
Pengelolaan sampah / lingkungan juga menjadi persoalan besar yang dihadapi masyarakat Tangsel.

Advertisement

KOTA CILEGON
Kota Baja, wilayahnya sangat kecil; hanya terdiri dari 8 kecamatan dan 43 kelurahan. Pemilihnya pun hanya 297.217 jiwa (DPT Pilpres/Pileg 2019).

Persoalan besar yang dihadapi oleh publik Cilegon juga sama, yakni korupsi. Bahkan kita mahfum bahwa dua orang walikota sebelumnya tersandung kasus yang sama, yakni korupsi.

Persoalan lain yang tidak kalah pentingnya adalah tingginya angka pengangguran yang mencapai 9,68%. Ini sebuah ironi, sebab Cilegon itu terkenal sebagai kota industri. Tak kurang dari 1.200 perusahaan industri terdapat di Cilegon.

Polusi udara & Air. Jika Anda melintasi perbatasan Anyer ke Cilegon, maka saya sarankan untuk menutup kaca mobil (atau menggunakan masker). Sebab dengan menutup kaca mobil saja, bau zat kimia menyengat akan tercium kedalam mobil (mobil sy yang kurang kedap). Walikota mendatang harus memiliki strategi untuk mengatasi buruknya kualitas udara dan air di Cilegon. Ajak duduk bersama 1.200 pimpinan perusahaan yang ada untuk melakukan penghijauan dan langkah lainnya. Kalau gak mau, injek jempol kakinya !

Advertisement

SOSOK HARAPAN PUBLIK
Secara umum, sosok yang diimpikan oleh publik adalah figur yang memiliki kriteria jujur, bisa dipercaya, bersih dari korupsi 56%; Perhatian pada rakyat 29%; Tegas dan berwibawa 12%; Lain-lain 3%.

Jadi kriteria figur semacam itulah yang dibutuhkan publik, yang dianggap akan mampu memberika solusi atas berbagai persoalan yang selama ini dihadapi oleh masyarakat.

Selamat berlomba merogoh hati pemilih.

Serang, 9 Februari 2020

Advertisement

* Materi utuh yang ditulis oleh Uday Suhada pada acara Diskusi Publik di DPD Partai Gerindra, Graha Mahesa, Serang, Banten.

Populer