Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur meminta agar e-government segera dieksekusi. Ia menilai, hingga saat ini pelaksaan e-government belum terintegrasi satu sama lain.
’’Harus segera diekseskusi, jangan cuma teori. Saya tidak perlu memulai dari nol karena sudah banyak daerah yang mengimplementasi. Walaupun belum terintegrasi, yang sudah ada ini kita dorong saja. Saya mencoba mendalami kelebihan-kelebihan apa yang dapat diterapkan untuk nasional,” kata Asman acara E-government Summit 2016 di Jakarta, Selasa (6/9).
Menurutnya, penerapan e-government di beberapa daerah telah menunjukkan kesuksesan dalam administrasi pemerintah, salah satunya adalah dalam mengelola anggaran dengan menggunakan e-budgeting. Prinsip money follow programme dapat diterapkan karena penganggaran lebih fokus pada program/kegiatan yang terkait langsung dengan prioritas nasional serta memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
’’Kota Bandung bisa menghemat Rp1 triliun dengan menghapus 1.200 kegiatan. Selain itu, Pemprov DIY telah berhasil mengurangi jumlah kegiatan dari 3.200 pada 2014 menjadi hanya 800 acara,” ujar Asman.
Hasil dari penerapan e-government, lanjutnya, tidak lepas dari peningkatan kualitas pelayanan publik. Yakni, membuat masyarakat lebih mudah dalam memeproleh pelayanan.
Dalam kesempatan itu, Menteri Asman juga mengatakan akan menunjuk daerah sebagai role model guna mendorong penerapan e-government, sehingga instansi lain dapat belajar dan meniru. Dalam hal ini, Asman akan mewajibkan seluruh instansi menerapkan e-government, yang diikuti dengan reward and punishment untuk kebijakan ini.
Dalam membangun e-government, Indonesia menggandeng Republik of Korea di mana dalam penerapannya berada di peringkat pertama di dunia. Menteri Komunikasi dan informatika Rudiantara mengatakan bahwa banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa digali dari Korea.
’’Kalau kita menemukan aplikasi yang bagus di korea kenapa tidak diterapkan di Indonesia,” ucapnya.
Dubes Korsel untuk Indonesia Chao Tai Young mengajak Indonesia untuk belajar bersama. Menurutnya, walaupun Korea menduduki peringkat pertama, namun sistem yang terbangun belum sempurna dan terus dalam perbaikan.
’’Apa yang menjadi permasalahan Korea jangan sampai dilakukan oleh Indonesia. Kita dapat bekerja bersama-sama dan bertukar pikiran satu sama lain,” katanya. (mri)
-
Otomotif3 hari ago
Kelebihan Motor Suzuki, Bandel dan Awet
-
Bisnis1 hari ago
DBS RISE 2025: Komunitas Pengusaha Muslim Jakarta Meneguhkan Bisnis Berbasis Syariah
-
Bisnis1 hari ago
MLV Teknologi Perkuat Kerjasama dengan HDII Banten untuk Majukan Industri Desain Interior di Indonesia
-
Bisnis1 hari ago
Arfiana Maulina: Kuliah Komunikasi Rela Belajar Hukum, Berjuang Melawan Mafia Tanah dan Berkontribusi untuk Petani dan Lingkungan
-
Bisnis2 hari ago
Mengapa Investor Asing ‘Jatuh Hati’ pada Perusahaan Berprinsip ESG?”
-
Bisnis1 hari ago
Mudik Lebaran Murah Meriah! Tiket KA Ekonomi Antar Kota KAI Mulai Rp10.000
-
Bisnis3 hari ago
Rekomendasi Sewa Mobil Matic Bulanan di BSD, Tangerang Selatan dan Jakarta
-
Bisnis17 jam ago
Bagas Adji Saputra: Digital Twin Akan Membuat Kesalahan Manusia Jadi Barang Langka