Lifestyle
Ommetaphobia, Takut Berlebihan Terhadap Mata

Fobia didefinisikan sebagai sebuah ketakutan berlebih terhadap sesuatu. Biasanya, obyek atau situasi yang ditakuti memang hal yang juga kerap dihindari oleh banyak orang seperti ular, laba-laba, atau ketinggian. Namun, bagaimana jika ada seseorang yang fobia pada mata? Disebut dengan nama ommetaphobia, simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu ommetaphobia?

Fobia ini mungkin terdengar konyol dan tak masuk akal bagi Anda. Nyatanya, fobia bisa muncul terhadap hal apapun, tak terkecuali pada salah satu bagian dari tubuh Anda.
Ommetaphobia, atau takut pada mata, merupakan fobia yang membuat seseorang merasa khawatir dengan keadaan matanya setiap saat.
Mereka selalu merasa cemas akan mengalami gangguan atau kehilangan penglihatannya, sehingga kebanyakan dari mereka biasanya akan selalu menggunakan kacamata hitam demi melindungi matanya.
Orang-orang dengan ommetaphobia kerap kesulitan saat melakukan beberapa hal kecil seperti menyentuh sekitar kelopak atau meneteskan obat ke mata. Pergi ke dokter mata menjadi kegiatan yang sangat menakutkan, bahkan mereka bisa saja memunculkan reaksi panik yang tak biasa saat mata mereka terpapar debu.
Terkadang mereka juga menghindari kontak mata dengan orang lain. Jika terus-terusan terjadi, dampaknya tentu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup sehari-hari. Mereka bisa saja tak mau berhubungan secara langsung dengan orang lain karena takut hal ini akan memicu fobia.
Berbagai penyebab ommetaphobia
Terdapat banyak faktor yang memungkinkan seseorang untuk mengalami fobia ini. Berikut adalah beberapa di antaranya yang paling umum:
- Pengalaman traumatis. Sama seperti fobia lainnya, orang dengan ommetaphobia mungkin pernah mengalami peristiwa traumatis yang berhubungan dengan mata di masa lalu. Peristiwa tersebut bisa berupa riwayat penyakit mata atau kecelakaan yang pernah dialami oleh penderita, bisa juga dari melihat hal-hal menakutkan yang terjadi pada mata orang lain.
- Keturunan. Fobia dapat muncul ketika penderita memiliki ayah, ibu, atau saudara yang juga memiliki fobia ini.
- Berada di bawah pengasuhan orang dengan ommetaphobia. Ketika seorang anak tinggal dan tumbuh besar bersama seseorang yang memiliki fobia ini, terdapat kemungkinan bahwa ketakutan tersebut bisa ditularkan dan muncul saat anak beranjak dewasa.
- Film dan media lainnya. Banyak film horor terutama dengan unsur kekerasan yang menampilkan adegan penyiksaan sadis termasuk penyerangan pada bagian mata.
- Fobia sosial. Salah satu hal yang juga bisa memicu fobia mata adalah ketakutan berlebihan terhadap situasi sosial atau kegiatan yang mengharuskan mereka berkomunikasi dengan orang lain secara empat mata. Orang yang juga mengalami hal ini tentu harus segera melakukan penanganan karena fobia ini termasuk ke dalam fobia kompleks.
Gejala yang dialami
Seringnya, gejala yang dialami muncul tiba-tiba, ini disebabkan karena terkadang ommetaphobia bisa muncul ketika seseorang memikirkan kemungkinan hal-hal menyeramkan yang bisa terjadi pada mata mereka. Beberapa gejala fobia ini adalah:
- Serangan panik
- Keringat dingin
- Tubuh bergetar
- Sulit bernafas
- Detak jantung yang lebih cepat
- Sesak atau nyeri di dada
- Mual
- Pusing
- Perasaan seperti lumpuh sementara dan tidak dapat berbicara
- Mulut kering
- Otot menegang
Tentunya gejala tak hanya muncul dan terlihat secara fisik, tapi juga secara psikologis. Mereka akan hilang kendali atas dirinya sendiri, perasaan seperti hilang harapan, linglung, dan ketakutan karena merasa dirinya akan mati dalam waktu dekat.
Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi ommetaphobia
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi fobia. Biasanya, penderita akan membutuhkan penanganan dengan bantuan tenaga profesional. Berbagai jenis terapi seperti terapi bicara (konseling) dan terapi kognitif perilaku (CBT) merupakan hal yang umum dijalani orang-orang dengan ommetaphobia.
Terapi bertujuan untuk membantu Anda mengubah pola pikir terhadap obyek yang ditakuti serta mempelajari cara agar penderita tidak lagi menghindar dari pemicu fobia.
Terapi CBT juga membantu Anda dalam mengendalikan pikiran negatif dan menghadapi dengan cara yang baru saat dipertemukan dengan obyek ketakutan.
Orang-orang dengan ommetaphobia juga disarankan untuk melakukan latihan meditasi atau yoga yang bisa membantu menghasilkan efek terapi yang lebih baik.
Pada kasus yang lebih parah, terutama yang disertai dengan gangguan kecemasan dan depresi, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan seperti antidepresan, transquillisers, dan beta-blocker.
Meski demikian, beberapa obat-obatan ini hanya bisa memberikan solusi dalam jangka pendek. Terapi rutin tetap menjadi cara yang paling efektif untuk mengatasi fobia.
Kabartangsel.com
-
Banten2 hari ago
Jumbara PMR Banten IV Sukses, Dihadiri IFRC dan Palang Merah Jepang
-
Techno2 hari ago
Keunggulan yang Ditawarkan HONOR 400 Series di Indonesia
-
Nasional2 hari ago
Dukung Program Kesehatan Gratis, Kemenag RI Libatkan Jutaan Siswa dan Santri
-
Banten2 hari ago
Komisi V DPRD Banten Terima Kunjungan Kerja DPRD Kab. Purwakarta
-
Banten2 hari ago
Raker Komisi V Bahas Raperda Usul DPRD Tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Provinsi Banten
-
Sport14 jam ago
Timnas Putri Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia 2026 Usai Kalah 1-2 dari Taiwan
-
Bisnis14 jam ago
Ergo Pergola Hadirkan Struktur Outdoor Elegan dan Tangguh untuk Hunian dan Bisnis Premium
-
Pemerintahan11 jam ago
Munas Aswakada 2025, Pilar Saga Ichsan: Kolaborasi Wakil Kepala Daerah Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045