Budaya
Paradise of Tangsel, Film Dokumenter Budaya dan Pariwisata Tangerang Selatan

Eksplorasi yang menceritakan potensi budaya dan pariwisata di Kota Tangerang Selatan telah dituangkan dalam bentuk tayangan dokumenter dan diluncurkan di Studio XXI Mall Living World Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kamis, (16/4/2015). Tayangan dokumenter berdurasi 25 menit tersebut digarap oleh sutradara Ali Taba.
Walikota Airin Rachmi Diany mengatakan, memberikan apresiasi kepada Kantor Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Tangerang Selatan yang telah memiliki gagasan untuk membuat film dokumenter. Melalui tayangan dokumenter ini diharapkan mampu menjadi sarana promosi potensi budaya dan pariwisata yang ada.
“Jadi setelah saya tadi diskusi, mungkin selama tiga tahun terakhir ini fokus pada bidang pelayanan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Ibaratnya kita ini harus mandi dulu, bersolek atau bermake-up, kalau sudah tentunya badan kita segar dan kemanapun enak,” ungkap Walikota Airin dalam sambutan resminya di Studio 1, Kamis, 16 April 2015.
Menurutnya, bagaimana Kota Tangerang Selatan memperlihatkan dan meningkatkan potensi yang telah ada. Bahwa, sebagai kota yang 70 persen terdiri atas perumahan, industri perdagangan dan jasa banyak menyimpan eksotisme.
Walikota Airin berkeyakinan, banyak potensi budaya dan pariwisata yang belum tergarap secara optimal tapi bisa diolah menjadi suatu daya tarik yang luar biasa. Mulai tahun ini dan seterusnya Pemerintah Kota Tangerang Selatan berkomitmen untuk terus memajukan potensi seni budaya serta pariwisata.
“Kita tahu di setiap kecamatan punya potensi budaya dan pariwisata. Sudah diusulkan kepada Kementerian PU (Pekerjaan Umum) kalau di Ciputat ada Taman Puspo Budoyo, Kandank Jurang Doank yang bisa menjadi aset budaya dan pariwisata,” terang Walikota Airin.
Ditambahkannya, bersama dengan para pelaku seni dan budaya juga telah dibahas rencana menggelar Festival Lebaran Betawi. Selama dua hari perhelatan itu akan digelar, meski dalam skala kecil tapi bila dilaksanakan secara rutin pastinya cepat dikenal masyarakat.
“Meski meleset, saya sudah minta agar Gelanggang Budaya tahun ini sudah bisa dibangun. Siapa pun dan kapan pun silahkan menggunakan sarana dan prasarana yang nantinya akan disediakan untuk melestarikan dan meningkatkan budaya pariwisata Kota Tangerang Selatan,” terangnya.
Dalam tayangan dokumenter itu turut ditampilkan sejumlah titik lokasi budaya di Kota Tangerang Selatan. Seperti Keramat Tajug, Klenteng Bio Tek di Serpong, kesenian Palang Pintu, Barongsai dan lain sebagainya yang biasa menjadi suguhan dalam pembukaan acara-acara seremonial daerah.
Berkaitan dengan destinasi pariwisata, masyarakat ditawarkan banyak pilihan titik lokasi yang menarik. Mulai dari lokasi wisata kuliner yang banyak tersebar di tujuh wilayah kecamatan, hotel berbintang, wisata air, wisata edukasi kebudayaan dan masih banyak lagi.
Di tempat sama, Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Yanuar, menyatakan bahwa tayangan dokumenter ini telah diproduksi sejak 2014 lalu. Lama proses produksinya menyita hingga dua bulan. “Dan baru sekarang bisa diluncurkan.” terangnya.(ts/kt)
-
Banten2 hari ago
Dewa United vs Persita, Laga Seru di BRI Liga 1 2024/2025
-
Bisnis2 hari ago
Emas Naik Setelah Penurunan Mingguan, Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
-
Banten2 hari ago
Dewa United FC Resmi Dapat Lisensi Klub Profesional 2024-2025 dari AFC
-
Banten2 hari ago
Prediksi Dewa United vs Persita Tangerang BRI Liga 1 2024/25
-
Pemerintahan3 hari ago
Jadi Energi Listrik, Pilar Saga Ichsan: PSEL Cipeucang Mampu Mengolah 1.100 Ton Sampah per Hari
-
Pemerintahan3 hari ago
Rancangan Renstra 2025-2029, Diskominfo Tangsel Fokus Transformasi Layanan Publik Berbasis Digital
-
Nasional3 hari ago
Wapres Gibran Rakabuming Berbagi Kebahagiaan dengan Anak-Anak dari LKSA Kota Kupang
-
Bisnis3 hari ago
Pernyataan Resmi India Terkait Insiden Kekerasan di Pahalgam, Jammu, dan Kashmir